Skip to main content

Wisata Kota Tua Jakarta

Museum Sejarah Kota Jakarta
Berwisata kota tua adalah berwisata tentang sejarah dan bangunan-bangunan tua model Belanda. Beriwasata tentang sebuah kota di masa silam yang terkesan kuno namun penuh eksotika akan jejak-jejak bisu yang ditinggalkannya.


Kota tua Batavia adalah salah satu kawasan kota tua yang layak dikunjungi jika menginginkan sebuah atmosfer kota Jakarta di masa pemerintahan Belanda. Di kawasan kota tua ini aku menyaksikan bangunan-bangunan Belanda yang masih berdiri kokoh. Satu kompleks yang kemudian dialihfungsikan sebagai museum. Terdapat banyak museum di sini. Ada Museum Sejarah Jakarta, museum Wayang, dan Museum Keramik.
Berfoto sebelum pesiar sepeda :)


Selain Museum, kompleks yang lebih dikenal dengan taman fatahillah ini juga memberi banyak alternatif hiburan. Bagi penggemar fotografi dengan konsep bangunan tua, kawasan ini menyediakan sudut-sudut kuno yang artistik. Kesenian betawi juga dipertunjukkan setiap sore. Selain itu ada sepeda-sepeda yang disewakan jika ingin keliling hingga pelabuhan Sunda Kelapa.


Ala noni Belanda
Saya dan Kak Yusran memilih untuk bersepeda. Jika hanya keliling taman Fatahillah tarifnya Rp.20.000/sepeda. Namun jika ingin keliling Sunda Kelapa, Museum Bahari, hingga Toko Merah tarifnya Rp.30.000/sepeda. Jika plus pemandu bayarnya dihitung dua sepeda. Kami memilih berkeliling hingga pelabuhan Sunda Kelapa. Tanpa pemandu. Hmmm….ternyata rutenya lumayan jauh. Kami hanya sampai ke pelabuhan Sunda kelapa. Tak mengunjungi museum bahari dan toko merah (padahal saya sangat penasaran terhadap toko merah ini…hehehehe:).
Di Pelabuhan Sunda Kelapa (sorry latarnya blur :P)


Di kawasan kota tua inilah cikal bakal kota Jakarta. Disini JP Coen, gubernur VOC yang paling terkenal berkantor. Ia sempat ingin menamakan kota ini dengan nama Jacatra, namun tidak disetujui hingga akhirnya dipilihlah nama Batavia. Terdapat pula patung Hermes dan Meriam si jagur. Meriam yang buntutnya berbentuk tangan mengempal dengan jempol yang menyembul diantara jari telunjuk dan jari tengah. Rasanya seperti noni Belanda jika berkunjung di kawasan kota tua Jakarta.


Mungkin perlu kembali lagi berkunjung agar bisa menikmati pertunjukan wayang dan belajar membuat keramik. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...

Inferno

Judul : Inferno Pengarang : Dan Brown Penerbit : Bentang  Robert Langdon terbangun di sebuah rumah sakit di Florence, Italia dan tidak mengingat apapun. Yang ia ingat hanyalah ia melangkah pulang menuju rumah sesaat setelah mengisi kuliah di Harvard university, Boston. Saat ia terbangun ditemuinya fakta bahwa seseorang menginginkan ia mati. Ia berusaha melarikan diri dari pembunuhnya bersama seorang dokter perempuan dari rumah sakit tempat ia dirawat. Beberapa hal janggal ia temukan. Mimpinya tentang perempuan berambut perak diantara kubangan mayat, igauannya bernama "very sorry", serta sebuah chip yang disembunyikan secara jeli di jaket kesayangannya yang mengarahkannya menyelami Inferno karya Dante, memecahkan petunjuk-petunjuk dari berbagai benda-benda bersejarah, hingga mengantarnya menuju Venice dan Istanbul. Memecahkan sebuah teka teki yang ditinggalkan oleh seorang ilmuan eksentrik yang mengancam populasi manusia. Sanggupkah Langdon mencegahnya disaat yang tepat?  Infe...

Darah Olimpus Untuk Gaea

Setelah berhasil menyelamatkan Percy dan Annabeth dari Tartarus, Jason, Hazel, Frank, Leo, dan Piper masih belum bernafas lega. Gaea telah menghimpun kekuatan. Ia akan bangkit di Yunani kuno dan berencana menguasai dunia. Belum cukup sengsara, para demigod dihadapkan pada rencana penyerangan Perkemahan Blasteran oleh Perkemahan Romawi.  Sesuai ramalan tujuh demigod akan menghentikan kebangkitan Gaea. Namun, salah satu diantaranya akan mati. Dan takdir tidak dapat dicurangi.  *** Inilah seri terakhir dari The Heroes of Olympus karya Rick Riordan. Petualangan para demigod makin seru. Khas Rick Riordan, tiap bab menceritakan kisah para pahlawan dari sudut pandang masing-masing tokoh. Menariknya, tiap tokoh memiliki karakter kuat yang mampu dituturkan sang penulis dengan baik.  Percy dan Annabeth tidak mengambil peran yang banyak di buku ini. Mengingat hal tersebut telah pernah dituliskan di serial Percy Jakson and The Olympians. Jason, Leo, Piper menjadi tokoh sentral dalam ...