Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Selamat Tinggal Gigiku

Aku ke dokter gigi. HEBAT!!!! Mengapa? Karena ini pertama kalinya aku ke dokter gi gi. Sejak aku punya gigi hingga dua diantara keropos dan berlubang aku tak pernah ke dokter gigi. Mamaku tak mendidikku secara baik tentang perlunya ke dokter gigi. Saat gigi susuku terlepas, ia hanya membawa ke puskesmas dan meminta perawat untuk dicabutkan. Itu pun hanya dua kali. Setelah itu, aku mencabutnya sendiri. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak kecil jika mencabut giginya sendiri. Aku pun malas sikat gigi, saat kecil aku langganan sakit gigi. Memakan begitu banyak permen dan tak gosok gigi sebelum tidur membuat gigiku berlubang. Pipiku bahkan pernah bengkak dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan sakit gigi. Mamaku tidak pernah berinisiatif untuk menambal lubang gigiku. Ia hanya mengandalkan pijat refleksinya. Ia selalu bilang “ nanti kalo keropos semua, toh tidak sakit lagi”. Saat itu aku berpikir, pijat refleksi untuk membuat gigi keropos. Ia juga terkadang mengatakan bahwa

Cerita-Cerita

Banyak kisah yang perlu dituturkan Sedikit waktu untuk mengisahkan Dan anak-anak tak lagi mau mendengar dongeng sebelum tidur Tapi tunggulah... Untukmu, kisah ini akan tetap aku ceritakan Meski dengan berbisik

Kerja, Pekerjaan, Atau Apalah Namanya….

Telah 76 hari aku menyandang gelar S.Sos dan dikukuhkan dalam rapat terbuka universitas. Telah 76 hari aku menyandang gelar baru bernama pengangguran atau pencari kerja. Yang mana yang paling tepat, aku juga kurang tahu. Lumayan banyak CV telah aku tebar di seantero SulSel dan Jakarta. Banyak yang hanya menjadi koleksi divisi HR bahkan mungkin untuk yang kurang beruntung berada ditumpukan barang kantor yang harus segera disingkirkan. Ada juga yang berbaik hati mau menelponku dan mewawancaraiku. Tak sedikit yang gagal di tes psikologi. Hanya satu yang lulus sampai tahap wawancara (sejauh ini.) Tapi tak sedikit pula yang menerimaku dan mau menjadikanku karyawannya. Tapi tak sedikit pula yang aku tolak dengan alas an yang bermacam-macam. Kadang aku pikir, kerjaan itu ga gw banget deh . Atau kerjaan itu terlalu berat untukku, atau kerjaan itu tak sesuai dengan divisi yang aku inginkan. Sampai pada titik, aku kemudian bingung mau kerja apa. Telah begitu banyak perusahaan yang kukirim

Belajar Naik Motor

Hari ini kak yusran dengan sukses memaksaku belajar mengendarai motor. Keterampilan ini sebenarnya sudah lama ingin aku pelajari. Tapi sarana dan guru tak ada. Aku hanya ingin diajari sama k yusran dan juga diajari pake motornya. Selain itu factor yang lain adalah aku lumayan takut pada ara h gerak kendaraan dan lalu lintas. Aku selalu takut tertabrak atau kecelakaan saat dibonceng, apalagi saat aku yang harus memegang kendali atas kendaraan. Ih…ngeri!!!! Dengan segala bujuk rayu, jutaan pernyataan bahwa aku akan baik-baik saja, berbagai penegasan yang mengatakan bahwa ini lebih mudah dari berkendara sepeda, k yusra n berhasil menggiringku ke bagian peternakan unhas di jalan sahabat. Di sana aku masih saja takut. Ia memegangiku dari belakang dan berusaha melepas sedikit-sedikit pegangannya, namun masih saja aku berteriak histeris dipenuhi tawa. (kombinasi yang aneh!). Untungnya menggunakan helm standar, jadi tak ada orang yang mengenaliku sore itu. Aku belum bias mensinkronkan an

Nostalgia Bersama Bobo

Ini dua kalinya aku membeli majalah bobo ketika umurku sudah menginjak 22 tahun. Majalah anak-anak yang kukenal sejak aku kelas tiga SD. Masih kuingat saat itu ketika Etta dan Mama membawakan majalah itu dari ibukota Watampone. Dwi kecil tampak begitu berseri-seri. Binar matanya menampakkan sebuah kebahagiaan yang begitu besar. Dipandanginya sampul berwarna pmerah jambu itu. Artikel yang paling aku ingat saat itu adalah liputan tentang Kotaro Minami, pemain kesatria baja hitam yang saat itu lagi hebohnya ditayangkan di RCTI. Aku membaca tiap halamannya, bahkan iklannya sekalipun. Aku sangat senang kala itu. Seperti mendapatkan permintaan yang terkabulkan dari seorang peri. Dan yah….orang yang memberiku majalah itu memang adalah peri…. Kemarin aku kembali ingin bernostalgia bersama majalah itu. Membaca rubric ringan yang begitu menyenangkan. Menemukan dunia kanak-kanak yang selalu membahagiakan. Aku tak tahu kapan terakhir membeli dan membacanya, tapi yang au tahu pertimbangan kala it

Ode buat Kevin

Kaki kecilnya sudah lama mencumbu tanah dan debu Telah banyak parutan di kulit kaki dan tangannya Sebuah sayatan silet telah membekas di atas bibirnya Meski kata masih sedikit-sedikit terapaldari mulut kecilnya Meski larinya telah begitu kuat, tak sanggup ku kejar Mesk tangisnya lebih keras lagi dari waktu ia kecil Ia mulai mengenal dunia, merasakan cinta dan membagi cinta Ia telah mampu memaknai keluarga, rasa bersama, dan wangi khas ibu Ia telah dua tahun kini menapaki jalannya Masih sering terjatuh Tapi bukankah hidup adalah tentang jatuh dan bangkit kembali Dan ia masih akan terus berjalan.. (Selamat ulang tahun sayang… 5 Maret 2008)