Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2009

Musik Yang Memerangkap Kenangan

Apakah kamu pernah terperangkap pada sebuah kondisi dimana sesuatu seperti musik atau wewangian memerangkapmu dalam sebuah kenangan yang indah namun tak pernah kamu tebak pernah kamu alami pada sebuah masa pada sebuah kala? Aku selalu merasakannya.ada saat dimana indraku mendeteksi tentang sebuah minyak wangi yang seolah-olah membuatku ke sebuah masa di kala lalu yang begitu menyenanngkan namun terkadang tak mampu aku definisikan. Entah dalam sisi psikologinya disebut apa. Tapi terkhusus pada musik aku mampu mengingat detail kejadiannya. Bahkan merasakan apa yang aku rasakan kala itu. Seperti setumpuk lagu Dewi Lestari dalam album Rectoverso. Rasa-rasanya aku kembali ke kamar kost-kostanku di Safar. Sibuk dengan sejuta mimpi dan realitas skripsi yang harus diselesaikan. Bahagia rasanya bisa bernostalgia dengan saat-saat itu lagi.

Mimpi menjadi Ibu Rumah Tangga

Aku mungkin pemimpi yang baik. Pelukis mimpi yang setia menambahkan jutaan mimpi Tentang hidup. Mendefinisikan sebuah idealisme akn hidupku di dalam list-list mimpiku. Apakah kekuatanku saat ini sanggup memeluk dunia? Entahlah…tapi aku masih tetap memiliki mimpi terindahku. Beberapa orang menganggap aku mungkin sedikit aneh. Mungkin tidak lama lagi aku akan memilih sebuah mimpi Being A Housewife . Ibu rumah tangga, tanpa mengejar karir atau sibuk dengan bekerja. Tanpa rutinitas kantor dan sebuah hubungan vertikal dengan atasan. Aku selalu menganggap menjadi istri dan ibu adalah pekerjaan paling keren di dunia. Para penulis perempuan dunia dulunya adalah ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang menulis disamping menjaga anak dan memasak untuk suami. Aku ingin ketika pagi wajah suamiku yang pertama aku lihat. Membuatkannya teh. Menyajikannya camilan kecil. Menemaninya membaca koran pagi. Beragam topik akan kami diskusikan setiap pagi. Entah itu headline koran pagi itu. Atau sebuah ceri

Meet The Psychology

Seminggu lalu aku bertemu psikolog. Kami sempat bercerita. Tak banyak mungkin, tak sampai padasesi konsultasi how to…tapi cukup memberiku banyak masukan yang perlu aku benahi pada diriku sendiri. “Aku melihat kamu punya energi yang begitu besar pada dirimu” katanya padaku. “Berhati-hatilah. Ambisimu yang besar mungkin bisa jadi energi positif tapi ia juga bisa menjadi boomerang untukmu. Kamu selalu mengatakan pada dirimu bahwa kamu bisa.kamu bisa. Takutnya ketika kamu menemui kegagalan, kamu akan begitu kecewa pada dirimu dan membuatmu depresi”. “Seorang perempuan harus mampu menghargai dirinya sendiri. Bukan berhenti pada kalimat This is me .Dandan menjadi point penting bagi seorang perempuan. Dengan dandan menjadi sebuah bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. Aku hanya kurang puas melihat penampilanmu. Kamu perlu sedikit berbenah” katanya lagi. Wow….sedikit berbenah???Menurutku perlu banyak berbenah.Aku memang perlu melihat kembali refleksi diriku. Bukan hanya dari segi inner tapi j

Sederhana Tapi Begitu Berarti

Semalam aku menyaksikan BBC World Challenge di Metro TV. Acara ini adalah sebuah kompetisi untuk melakukan perubahan terhadap dunia. Untuk merubah dunia tak perlulah menjadi orang besar, memiliki kedudukan tinggi dan berkuasa. Dari acara itu setiap orang dalam skala local sekalipun dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memberi perubahan pada dunia. Ada sepuluh finalis yang masuk dalam acara itu dari berbagai belahan dunia dengan gerakan-gerakan social yang memberi dampak lebih baik pada lingkungannya. Misalnya seorang designer yang mengajarkan perempuan-perempuan Afganistan menyulam dan hasil sulaman itu turut dipamerkan dalam New York Fashion Week. Ada juga pengajaran terhadap perempuan-perempuan Afrika untuk pembuatan lampu listrik yang nantinya mereka gunakan di daerah mereka. Upaya memberikan bawang putih pada makanan sapi yang ternyata mampu mengurangi sendawa pada sapi yang ternyata turut menjadi penyumbang emisi karbondioksida terbesar di dunia juga masuk sebagai finalis. Dari s

Ganti Kulit….

Waaahhhh……senangnya. Akhirnya blog ini ganti kulit juga. Setelah lama mengutak atik dan berujung pada stress karena tak bisa memperbaiki blog dengan baik (tidak paham pada format XML dan HTML dan bagaimana menempelkannya di setting blog) , akhirnya Kak Yusran menemukan skin yang bagus dalam format yang ciamik untuk Teras Imaji. Ternyata dia telah mengetahui seleraku. Tidak sia-sia menjalin hubungan hampir 5 tahun untuk mengetahui seleranya Dwi. Dalam pemilihan kulit blog bagiku adalah sebuah proses menampilkan diri dan definisi dari blog itu sendiri. Bagiku teras imaji adalah tempat yang hanya mampu aku kunjungi dalam fantasiku. Tempat yang berada di ujung langit yang selalu aku lihat dari jendela kamarku dulu. Sebuah negeri antah berantah dimana semua mimpi dan khayal aku titip di sana. Karena itu mengapa skin classic di Blogspot yang bertema puri dan langit yang selalu aku pasang tak pernah bisa tergantikan. Aku selalu tidak mampu menemukan skin yang cocok yang mampu mewakili makna T

Sukses!!!!!!

Di sebuah negeri bernama efisiensi semua hal terencana dengan baik. Setiap pengelolahan data keuangan tercatat dengan ketat. Bahkan pada selisih harga yang bisa membuat kerajaan berada pada posisi merugi (meski sedikit) tetap mendapat pertanyaan yang meracau tentang tetek bengek mengapa bisa selisih seribu dua ribu. Pada suatu hari tersebutlah keadaan begitu sulit untuk kerajaan efisien. Neraca keuntungan tidak mendapatkan posisi yang menyeimbang. Kesan merugi terus terjadi hari-hari. Hingga kebijakan hingga hal terkecil pun diambil. Cemilan-cemilan kecil untuk para tamu yang dulunya bisa dengan leluasa dicicipi juga oleh para pelayan pun mendapat aturan ketat. Tak boleh satu pun pelayan mencicipi lagi cemilan itu. Bahkan dipasangkan sebuah kamera dimana-mana untuk memperhatikan tingkah laku para pelayan yang mungkin secara sengaja mengambil cemilan. Cemilan untuk pada tamu ini memang paling sering dicicipi oleh para pelayan. Apatah lagi jika para pelayan saling mengunjungisatu sam

(Hanya) Melukis Mimpi

Apakah aku hanya mampu melukis mimpi? Tanpa pernah benar-benar menwujudkannya Aku merasa hanya mampu melukisnya di langit-langit khayalku Tanpa pernah mewujud menjadi goresan cat diatas kanvas Aku tak beda dengan orang kebanyakan Apa yang membuatku beda? Tak ada, padahal being Different menjadi kunci untuk menggapai mimpi Apakah aku hanya berhenti pada lukisan mimpi yang memberi bahagia semu? Apakah aku hanya mampu bahagia dalam khayalku Aku mulai takut bermimpi Bola-bola realitas mulai menabrak keras lintasan khayalku Aku takut untuk melukis mimpi (lagi)