Skip to main content

Meet The Psychology


Seminggu lalu aku bertemu psikolog. Kami sempat bercerita. Tak banyak mungkin, tak sampai padasesi konsultasi how to…tapi cukup memberiku banyak masukan yang perlu aku benahi pada diriku sendiri.

“Aku melihat kamu punya energi yang begitu besar pada dirimu” katanya padaku.
“Berhati-hatilah. Ambisimu yang besar mungkin bisa jadi energi positif tapi ia juga bisa menjadi boomerang untukmu. Kamu selalu mengatakan pada dirimu bahwa kamu bisa.kamu bisa. Takutnya ketika kamu menemui kegagalan, kamu akan begitu kecewa pada dirimu dan membuatmu depresi”.

“Seorang perempuan harus mampu menghargai dirinya sendiri. Bukan berhenti pada kalimat This is me.Dandan menjadi point penting bagi seorang perempuan. Dengan dandan menjadi sebuah bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. Aku hanya kurang puas melihat penampilanmu. Kamu perlu sedikit berbenah” katanya lagi.

Wow….sedikit berbenah???Menurutku perlu banyak berbenah.Aku memang perlu melihat kembali refleksi diriku. Bukan hanya dari segi inner tapi juga dari appearance. Sudah saatnya merubah mindset berpikir bahwa saya bukan lagi anak kuliahan yang bisa seenaknya saja bangun tidur dan urakan. Ada tuntutan bernama “being a woman” yang perlu aku lakukan. Sudah saatnya memulai berbenah. Sedikit banyak mulai mematut diri tanpa perlu mengubah tentang sisi nyaman yang telah kutemukan pada diriku sendiri sejak lama.

Comments

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...