Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Eleanor & Park

Eleanor mempertimbangkan untuk menaiki bus sekolah yang mengantarnya pulang ke rumah. Ini adalah hari pertamanya di sekolah baru dan siswa baru selalu mendapatkan perlakuan tak menyenangkan. Namun pilihan selain tidak naik bus sangatlah tidak menguntungkan. Berjalan kaki pulang, ia belum tahu arah pulang ke rumahnya. Menelepon Richie adalah yang paling dihindarinya, sudah cukup ia berusaha tidak bertemu dengannya tiap hari di rumah. Naik bus adalah pilihan terbaik di antara terburuk. Namun itu berarti ia mengumpankan dirinya pada anak-anak populer yang hobbynya membully. Terlebih ketika satu-satunya kursi yang kosong hanyalah di bagian belakang. Bersebelahan dengan anak Asia yang seolah tak melihatnya berdiri di lorong bus. Ia memilih pilihan itu.  Park tak ingin membagi dua kursi kekuasaannya dengan siapa pun. Meski ia begitu muak dengan suasana bus dan teman-temannya yang begitu ribut. Tapi gadis itu tetap berdiri di sana. Sang supir bus menyuruhnya duduk. Ia tak punya pilihan selain

Osana, Nenek Hebat Dari Saga

sumber foto di sini “Ada dua jalan buat orang miskin. Miskin muram dan miskin ceria. Kita ini miskin ceria. Selain karena bukan baru-baru ini saja menjadi miskin, jadi kita tidak perlu cemas. Tetaplah percaya diri. Keluarga kita memang turun temurun miskin. Pertama, jadi orang kaya itu susah. Selalu makan enak, pergi berpelesir, hidupnya sibuk. Dan karena selalu berpakaian bagus saat bepergian, bahkan di saat jatuh pun   mereka harus tetap memeperhatikan cara jatuh mereka. Sedangkan orang miskin kan sejak awal selalu mengenakan pakaian kotor. Entah saat hujan, saat harus duduk di tanah, , mau jatuh, ya bebas, terserah saja. Aah, untung kita miskin”. (Hal 63 – Saga No Gabai Bachan) Nenek Osana adalah nenek yang hebat dari Saga. Ia miskin. Ia ceria. Ia tak pernah memandang sedih hidupnya. Ia bangga menjadi orang miskin dan mensyukuri keadaannya. Ia selalu memandang segala sesuatu sangat positif. Ia adalah kaum miskin garis keras yang tegar dan memandang hidup penuh jenak

Dunia Anna, Sebuah Pengandaian Tentang Bumi di Masa Depan

Manusia menyadari dunia makin memanas hari demi hari. Es-es di kutub mencair. Namun pola hidup dan konsumsi kita tak pernah benar-benar melakukan tindakan serius untuk mencegah suhu semakin memanas dan es tetap membeku. Berapa emisi karbon yang kita produksi tiap hari? Berapa banyak plastik, kertas yang kita pakai? Berapa tumpuk sampah yang kita hasilkan tiap hari? Pola hidup manusia secara langsung memberi kontribusi pada upaya "pembunuhan" planet bumi di masa depan. Jostein Gaarder mengajak pembaca berada pada posisi manusia masa depan yang mendapat warisan planet bumi dari kita, manusia masa kini, yang tak lagi biru. Suhunya memanas. Flora dan fauna yang punah. Hutan hijau menjadi gurun-gurun pasir gersang. Seorang anak bernama Nova begitu marah pada nenek buyutnya dan manusia pada masa silam yang mewariskan alam raya yang begitu gersang kepada mereka, anak cucunya. Yang mereka miliki hanyalah citra-citra hologram tentang indahnya bumi dan keanekaragaman h

Soto Bogor, Kedai Soto Rahayu, dan Aplikasi OpenSnap

Soto Bogor Kedai Rahayu Hai semua. Gue lagi lapar neh. Malas masak dan hujan lagi turun di Kota Bogor. Ga nyambung sih. Intinya gue Cuma lagi mager, itu tuh masang bambu-bambu depan rumah, eh bukan ding , mager itu malas gerak. Karena lapar, mager , hujan dan untungnya gue ga baper , maka gue ngajakin loe semua buat bayangin makanan paling enak dimakan pas hujan-hujan. Pilihan paling gampang sih mie instan . But, it’s very old school. Anak kosan banget deh.   Gue mo ngajakin loe bayangin makan makanan berkuah yang sangat Indonesia banget, sehat, dan yang pastinya ngangenin pas hujan. Makan Soto. Nah, di dunia perkulinerian di Indonesia soto banyak macamnya. Di semua daerah banyak banget jenisnya. Ada Soto ayam yang kuahnya bening dan sangat simpel.   Soto kuning, Soto Solo, Soto kudus, hingga Coto Makassar. Meski sefamily, soto-soto ini memiliki rasa yang beraneka ragam.  Nah, di Bogor ada juga namanya Soto Bogor. Pertama kali nyicipin soto Bogor pas ke foodcourt di Bota

Masakan Gagal Membuatku Jatuh Cinta Pada Suami

Coto Makassar Homemade Apa yang perlu dibanggakan? Melakukan hal-hal kecil dengan hasil yang memuaskan. Seperti memasak. Sesorean tadi saya berjuang dengan seonggok daging,parsel lebaran dari kantor suami saya. Tradisi lebaran dengan menu istimewa selalu dirayakan baik dari keluarga suami saya maupun dari keluarga saya. Waktu kecil, malam sebelum lebaran selalu menjadi malam yang paling sibuk. Mamaku akan sehari semalam berada di dapur. Saya turut mengambil peran kecil semisalnya mencabuti bulu ayam atau membungkus buras ( nasi lemak, makanan khas bugis). Mama akan berada di dapur hingga semua menu untuk berlebaran besok selesai. Tak jarang ia begadang menunggu tungku menyala agar burasnya masak. Sebuah laku yang dulu saya pikir begitu susah dan berat. Masak sampai tengah malam? Mending tidur kali.     Namun, seperti kata bijak yang sering didapati di buku novel, kita tidak pernah memahami sesuatu sampai kita berada pada posisinya dan melihat dari sudut pandangnya. Tra