Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2007

Pahatan Ingatan

19.59 .Jarum jam menunjukkan angka itu.waktu yang sedang berotasi di dekatmu.Mungkin. apa yang kamu lakukan saat waktu terus berputar disampingmu. Adakah sedikit celah dalam volume otakmu.atukah adakah sepersepuluh sel jaringan yang bekerja pada saraf pengingatmu yang mau berbagi sedikit ruang tentang namaku? Aku tak tahu. dan aku tak ingin tahu.bahkan ketika angin menyampaikan tanya ini ke indramu jangan pernah kau jawab. Aku tak ingin mendengar sekerat jawaban pun tentang ini. 21.00. semenit sudah aku berbagi tanya padamu. Apakah kau ingin tahu tentang yang kurasakan.atau apa yang ada di sedikit ruang dalam benakku. Aku ingin berbagi padamu tentang banyak isi benakku. Dua puluh persen memikirkan tentang kerja liputan yang belum aku selesaikan. Garis mati makin mendekat. Namun aku masih tetap tak bergeming mengerjakannya. Sepuluh persen terbuai oleh indahnya tidur di kasurku. Meski kasur itu tipis dan tak seempuk kasur busa yang sering kamu tiduri. Namun, ia merupakan tiketku untuk se

belajar tak hanya 1-2-3-4-5 atau a-b-c-d-e

sekali lagi harus kecewa pada realitas. atau aku yang mungkin masih belum mnrerima kenyataan bahwa semua seperti itu. ingin rasaya marah dan protes. mengapa semua harus seperti ini. dwi masih belum menerima bahwa ini begitu tak adil. tapi..... aku hanya mampu belajar bersabar hati. belajar ikhlas dan nrimo keadaan. sebenarnya nrimo dengan sabar dan ikhlas bukan hal yang harus selalu dilakukan. tapi untuk saat ini mungkin itu jalan terbaik untuk menenangkan hati. beranggap bahwa ini adalah sesuatu yang membuat diri termotivasi. semoga ini bisa membuatku belajar lebih banyak dan lebih dewasa. yang aku butuhkan sekarang adalah genggam hangat penenang jiwa darimu....

natal pertamaku

Natal pertama yang aku rayakan seumur hidup. Bergabung dengan para volunteer global Xchange. Merayakan kelahiran sang juru selamat. Awalnya mau cari bahan untuk panyingkul. Trus k riza ngajak ke ceremony natalan anak GX yang host-home di rumahnya. Aneh juga berada diantara bule-bule yang berbahasa tak dimengerti dalam perayaan yang baru pertama kali aku rasakan. Kata aulia (anak GX Univ. muhammadiyah) seperti memasang topeng diantra mereka. Ikut-ikut tertawa tanpa tahu apa yang harus ditertawakan. Diam sebagai bentuk refleksi diri merupakanhal yang tak harusnya dilakukan dalam sebuah pluralisme. Atas nama pluralisme kita pun harus ikut tertawa. Tapi, rasnya memang seperti teralienasi. Berada ditengah orang-orang yang tak kita kenal, terbatas dalam komunikasi. Betul-betul terasa asing. Namun setidaknya, perayaan natal petama ini, aku menemukan bebntuk budaya lain yang mungkin sangat kontras dari perayaan lebaran di kampung. Marry xmas (25122006-22.59) (diposting 4 february 2007-lama-dan