Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2009

Setahun Kepergianmu….

Lelah. Aku pejamkan mataku sejenak. Mata yang mungkin telah kering oleh air mata saat itu.tak perlu kubercermin untuk memastikan lingkar-lingkar hitam dikantung mataku. Sesaat semua tampak baik-baik saja. Seperti biasa. Seperti lelap yang selama ini aku alami. Alam bawah sadarku benar-benar sedikit membuatku lupa pada sebab akan kantung-kantung hitam itu. Tapi itu tak lama. Ketika lelap tak sanggup lagi menekan sadarku ke alam bawah, sebab-sebab kantung-kantung itu kembali memenuhi otakku. Kembali membuatku tersadar bahwa hidup adalah pertemuan dan perpisahan. Ia berbaring disampingku. Aku hanya mampu menggenggam tangannya yang dingin. Yang tak lagi mampu membalas genggamanku. Tangannya telah kaku. Sesekali kuusap dahinya. Niatku hanyalah agar ia merasa tentram seperti aliran ketentraman yang selama ini selalu kurasakan saat ia mengusap ubun-ubunku. Ingin aku katakan lewat sentuhan itu bahwa aku berusaha mengalirkan rasa kasih sayangku yang mungkin tak pernah berbanding dengan miliknya

My 1st Job....My 1st Nominal

Sejauh ini aku berusaha bertahan.sejujurnya aku menyukai dan mulai tak menyukainya. Semua berubah karenanya. Waktu. Ruang, serta semua dimensi hidupku perlahan berubah. Inikah yang selama ini aku inginkan??? Entahlah.aku pernah berimaji tentang rutinitas ini. Tentang saat dimana aku melakukan tanggung jawab yang dibebankan pada diriku dan menerima upah dari itu. Aku mulai sedikit ego. Sedikit membandel. Mencoba untuk tidak mekanik katanya. Tapi sejujurnya aku tak ingin berlama-lama disini. Ini bukan tempat yang menjadi tujuan akhirku. Jalanku masih jauh membentang. Masih banyak tempat yang harus aku singgahi. Sejak pertama kami bertemu aku telah bertekad takkan mendalami hubungan ini. Biarlah aku sedikit beristirahat dan mempersiapkan bekal untukku perjalananku ini. Meski angka-angka itu menggiurkanku semalam, tapi aku tetap pada tekadku. Biarlah aku terus bertahan pada saat ini. Sampai tiba diujung sana aku melihat sebuah batu untuk diloncati lagi. Apa kabarmu, ma???jika engkau masih

Mengenangmu Di Sini

Bulan Mei setahun lalu. Di sini setahun lalu menjadi titik balik hidupku. Aku seperti berada di tepian dunia dan tersadar bahwa ia adalah keping dualitas yang tak mampu dipisahkan. Aku mengingatnya dalam diam. Dalam sedih yang begitu menusuk. Sedikit kuintip panggilan sayangku padanya di blog ini. Kuketik huruf " M A M A" di kotak searchku di blog ini. Kudapati keping-keping yang membuatku merindukannya. Setahun lalu aku belajar untuk berjalan dengan menggunakan dua kaki tanpa harus menangis lagi dan memanggil namanya ketika ku jatuh. Namun tak jarang aku ingin merengek manja dibawah ketiaknya dan menciumi bau tubuhnya yang sudah terekam di benakku. Aku masih ingin berjalan dengan tuntunan tangannya meski aku tahu aku bisa bisa kembali lagi berdiri tanpa uluran tanganmu. Aku ingin kamu melihatku kini. Terus berupaya berdiri di atas kakiku sendiri dan menghapus air mata yang jatuh karena sakit dengan tanganku sendiri. Selubung itu memisahkan kita...Tapi kita masih terikat

Waktu Yang Kian Mengejar

Waktu kecil aku selalu membayangkan menjadi orang dewasa dengan luas dunia yang bisa diarunginya. Dengan sejuta tingkah yang bisa dilakoninya. Aku kadang membayangkan diriku berada di usia 20-an tahun dan melakukan rutinitas perempuan dewasa lainnya. Lamunan itu kadang membuatku terlena. Terjebak dalam fatamorgana tentang dewasa saat usiaku masih membolehkanku main boneka barbie dan lompat tali. Aku merangkai sejuta khayal tentang menjadi perempuan dewasa. Bekerja kantoran, memakai blazer-high heels- dan sejuta aksesoris lainnya. Ketika usia itu datang menepuk punggungku, membuatku terjaga dari khayal masa kecilku. Ternyata benang-benang khayal itu tak bisa tegak karena basah oleh keringat realitas. Tak ada yang begitu menyenangkan.Semua butuh kerja keras. Menjadi wanita dewasa dengan sejuta komplesitasnya adalah sebuah hidup. Tak sama ketika aku masih bisa bermain dengan khayalan masa kecilku. Tiapku sadar bahwa aku terus bertumbuh, tiap kali itu aku sadar bahwa permasalahan yan

It's New

new place, new home, new friends, new topic, new activity, new enviroment, new dresses, new style, new attitude it's new life new world

Mengalir Laksana Air....

Seperti air, hidup adalah arus Arusnya kadang kuat, kadang lemah Dan mungkin tak beriak sama sekali Kadang merasa tenggelam di dalamnya Atau mungkin bisa mengapung di atasnya Tiap-tiap aliran sungai Beda alur, beda alir Bebrapa deras, beberapa tenang Kadang menemui diri di laut tenang nan indah Kadang juga tak terduga berada sungai mandek nan kotor Air tak mengeluh Ia terus berusaha mengalir Jauh, sampai ia pun menemukan lautan tenang itu....