Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2010

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di

(Untitled)

The day I notice you is the day that my world make sense Everyday I think about you makes my heart felt so intense How's that possible, one women turn my world upside down. How's that possible, one women keeps me up all night long. If you're willing, I like to get to know you more. What makes your heart sing, what make keeps your heart warm. If you are willing... -R- Dari seorang kawan yang telah mencari ilham dan menemukannya di "Teras" menuliskan puisi romantis ini untuk seseorang karena permintaanku... Tapi sepertinya aku menyimpannya untuk diriku sendiri... Sorry...:)

Melankoli Traveling

Aku selalu bertanya pada diriku mengapa sebuah perjalanan mampu membuatku menemukan kesenangan-kesenangan kecil. Aku jarang melakukan perjalanan udara. Belum pernah melakukan perjalanan laut. Hanya perjalanan daratlah yang selalu menjadi saranaku untuk menemukan kesenangan-kesenangan kecil itu. Perjalanan yang berkelok. Penuh liku. Sekeliling adalah tembok alam bumi yang berdiri menahun. Pohon-pohon hijau dan julangan bebatuan yang terasa seperti bentang labirin yang selalu member I kejutan pada ujungnya. Aku selalu punya jutaan ide saat berada diperjalanan. Ada saat dikala aku menyukai seseorang aku berharap melintas di depan rumahnya, setidaknya melihat ia berada di teras rumahnya. Atau kadang juga aku berimajinasi jadian dengan seseorang yang aku suka meski dalam kenyataan itu adalah kemustahilan adanya. Kadang pula kuciptakan tokoh-tokoh aneh dalam perjalananku. Semisalnya ada cowok gagah yang kemudian tiba-tiba berkenalan denganku.hihihihi. Kadang aku mengimajinasikan diriku menj

WriteHolic

Sepagian ini aku terbangun. Belum lewat jam sebelas malam menurut hitungan detik hpku yang selalu lebih dulu 25 menit dari perhitungan yang tepat. Entah tiba-tiba sja saya terbangun dari tidurku yang kumulai pukul 08.30 pm lalu. Kurang lebih dua jam lalu. Mungkin karena sms seorang kawan atau mungkin karena saya belum sholat Isya. Atau mungkin karena memang aku telah menyiapkan diri untuk memang terbangun. Lucky me. Seperti ada sebuah rasa tercekat yang mebuatmu susah bernafas. Seperti sebuah rasa sakaw untuk menuliskan beberapa tulisan singkat. Inilah mungkin yang disebut addict. Atau holic. Writeholic. Musik lama mengalun di televise milik tanteku. Mengalunkan lagu pertama yang dinyanyikan pacarku ketika awal kami pacaran “just call my name and I’ll be there”. Rasanya malam ini begitu melankolis buatku.Aku mengurut tema-tema besar di kepalaku. Membua list imajinatif.seperti balon- balon pikiran yang kadang aku temui di komik-komik Donald. Semoga malam ini bisa terselesaikan. Agar

Membaca Dewa Dewi Yunani

Akhir-akhir ini tema dewa-dewa dan mitologi gunung Olympus menjadi tema yang menghangat di sudut fikirku. Setelah membaca Serial percy Jakson the Son of Poseidon sampai buku ke empat. Lantas setelah itu membaca buku Olympus kisah dari negeri para dewa. Terakhir kemarin menonton film Clash of the Titan. Kebudayaan Yunani menjadi sebuah kebudayaan paling modern di muka bumi. Mereka dengan kompleks menciptakan sebuah mitos-mitos yang begitu panjang. Begitu mendunia untuk menjelaskan fenomena alam. Tentang bumi, api, musim, petir, matahari hingga rasi-rasi bintang di langit. Mungkin dewa-dewa itu begitu gagah dan cantik. Tapi kelakukannya tak beda jauh dengan manusia. Para Dewa sesungguhnya bukanlah makhluk yang begitu sempurna. Jika manusia berpijak di bumi, maka dewa adalah makhluk atas langit. Kelakuannya pun kadang keji. Melakukan insest, menikahi ibu atau saudaranya. Berselingkuh. Memakan dewa lain. Melakukan kecurangan. Dan tak pernah bias setia (kecuali Athena yang bersumpah untu

Apa Definisi Bahagia???

Saya kembali mempertanyakan definisi bahagia. Apakah materi menjadi pijakan dasar sebuah bahagia?Apakah ketika kita punya uang banyak atau semua keinginan kita terkabulkan atau kita berkelimpahan banyak harta kita lantas bahagia? Bergaji lebih dari biasanya tampaknya tidak cukup untuk memenuhi setiap “want “ dan “need” manusia.Kadang beranggapan dengan gaji dua kali lipat dari yang saat ini hidup menjadi berkecukupan. Tapi nyatanya tidak. Makin banyak materi yang dimiliki makin bertmbah panjang jejeran kebutuhan-kebutuhan yang dulunya sekunder menjadi primer. Materi takkan pernah menjadi pemuas bahagia manusia.Lantas apakah bahagia itu? Kadang manusia selalu menganggap bahagia ada di luar dirinya. Selalu melihat kehidupan orang lain dan iri terhadap hal tersebut. Menghakimi tiap orang yang memiliki sesuatu berlebih akan lebih bahagia dari dirinya. Bahagia bukanlah sebuah orientasi hasil manusia. Ia beriringan dengan proses menjalani hidup. Bahagia tidak pada saat kita tamat kuliah

Ku(coba) Rangkai Tulisan Untukmu

Puluhan rasa berkelebat di benakku.Ratusan kata mewakilinya. Tak satu pun mengerucut menjadi ide brilian.Seperti bunga-bunga kapas yang terbang terbawa angin. Tak tentu tujuan. Seperti partikel-partikel atom yang memenuhi ruang. Terbang seenaknya. Berbenturan tanpa pernah saling melebur.Hanya bersinggungan dan kemudian mental.Tanpa pernah menyatu. Kelebat bayang tiap tokoh dengan tiap cerita yang berbeda.Layaknya puzzle kotak penuh warna yang tak mampu terangkai. Aku mendapatimu di sana.Tapi tanpacerita utuh.Padahal ingin kutuliskan sebuah cerita tentang pamit untukmu.Agar kelak kuberikan padamu jika kubernjak. Mungkin tak pernah benar-benar bertarti buatmu.Tapi seperti inilah caraku pamit.Agar aku tetap bisa menigngatmu kelak. Karena seperti inilah caraku mengabadikan dirimu. Telah mengerucut sebuah ide untukmu. Tapi aku tak mampu membuatnya bertahan.Greget rasa itu hanya sekilas. Dan setelahnya aku kembali hanya meraba kekosngan. Maaf aku masih menulis dalam tunduk suasana hati.Mood

(Mungkin) Beranjak

Mungkin sudah saatnya saya berhenti di sini. Mungkin sudah saatnya saya beranjak pergi. Aku menemukan diriku tak mampu beradaptasi. Tubuhku tak mampu menahan begitu banyak beban. Fisikku kian mengurus. Inilah bentuk adaptasiku. Adaptasi yang melemahkanku. Aku tak punya lagi bagian tubuh yang mampu membuatku bertahan. Hanya pikiran yang masih meyakinkanku bahwa aku masih waras. Survival of the fitest. Yang paling kuatlah yang bertahan. Dan tampaknya saya tak mampu bertahan. Kadang saya menganggap bahwa diri ini begitu lemah untuk hal-hal seperti ini. Saya kadang membandingkan diri saya dengan orang lain yang mampu bertahan hingga sekian lama. Tapi, aku pun perlu memahami hati. Hati yang ada di dalam tubuh ini. Bertanya padanya, Ia hendak kemana.Hati ini tak ingin berada di sini. Hati tak pernah mau memasukkan jutaan pengetahuan yang mampu membuatku cerdas. hati menolaknya. Hati tak mencerna pengetahuan-pengetahuan seperti ini. Karena hati otakpun tak mampu belajar dengan baik. Telah ada

Hukum Tarik Menarik

Beberapa hari yang lalu, seorang teman berbicara depan froum breefing pagi hari. Ia membagikan cerita tentang proses pencairan kreditnya yang menemui banyak kendala. “Hampir saja Sang debitur membatalkan pengambilan kreditnya karena beberapa kendala. Tapi saya tetap berpikir positif. Terus berpikir bahwa pencairan ini akan berhasil.Karena jika saya beranggapan bahwa pencairan kredit ini tidak berhasil, maka itu akan menjadi kenyataan”. Dan akhirnya prncairan pun berhasil dan kendala-kendala yang ditemui bisa diatasi. Aku tiba-tiba teringat pada hukum tarik menarik. Dalam ilmu Alam, ada sebuah hukum yang menyatakan bahwa jika kutub positif didekatkan dengan kutub negatif sebuah magnet keduanya akan saling tarik menarik. Dan ternyata hukum tersebut pu terjadi di dalam keseharian manusia. (Tapi terjelaskan dengan cara yang berbeda). Sesungguhnya manusia dan semesta adalah sebuah bentuk keterikatan yang tak kasat mata. Semesta adalah makrokosmis dan pikiran mikrokosmis.Pikiran manusia ad

Kelapa Muda dan ingatan tentang Mama

Siang tadi etta menyempatkan diri mengambil kelapa muda di kebun. Seseorang menemaninya mengambil kelapa. Dan ia pun menawariku untuk makan kelapa muda.Mengapa tidak kurasa. Ia membawa tiga buah kelapa muda dengan daging buah yang mulai mengeras.Untuk mengikisnya tak lagi cukup dengan sendok. Teknik menggunaan tutup botol sudah lama mama perkenalkan kepadaku. Entah ia belajar dari mana. Ada dua buah kelapa yang daging buahnya sudah cukup keras. Nyaliku mulai ciut ketika melihatnya. Butuh waktu berapa lama untuk ngikis daging buah itu. Aku pasti tak sanggup, batinku. Kalo mama pasti bisa menyelesaikannya dengan baik. Bersih tak tersisa. Ingatanku kembali kepada hal-hal yang selalu tak sanggup aku lakukan. Dan mama entah dengan kekuatan apa selalu mampu menyelesaikan. Seperti misalnya ketika harus mengocok adonan hingga adonannya mengembang. Waktu itu adonan kuenya tidak dikocok dengan mixer elektrik. Kami hanya menggunakan alat pengocok manual yang membutuhkan kekuatan tangan unt

Bersama Kevin Membungkus buku

Hari ini aku membungkus buku-buku yang telah lama aku beli. Tidak banyak. Hanya tujuh buku miliku dan satu buku milik teman. Rasanya menyenangkan membungkus buku-buku itu. Beberapa diantaranya sudah selesai aku baca. Sisa Satu yang menunggu kuhabiskan, Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan. Kevin membantu membungkus buku-buku itu. Meski sebenarnya ia lebih banyak mengacaukan kerjaanku. Ia hanya mengunting plastik –plastik sisa yang tak kugunakan. Membuatnya dengan berbagai imajinasi. Satu yang ditunjukkannya kepadaku dan berkata “ikan”.Plastik itu sebenarnya tak berbentu ikan. Tapi ada bagian yang membentuk sudut dan diguntingi baigan ujungnya yang menyerupai mulut ikan. Atau jika aku terlalu sibuk ia berbicara sendiri dengan plastic-plastik yang dia gunting. Mungkin mengimajinasikannya dengan bentuk-bentuk yang ia pahami sendiri. Capek menggunting, ia beralih ke buku-buku yang telah kubungkus. Membuka-buka bungkusnya. Dan menunjuki sampul-sampul yang sama di buku seri Percy Jakson. M