Skip to main content

(Mungkin) Beranjak


Mungkin sudah saatnya saya berhenti di sini. Mungkin sudah saatnya saya beranjak pergi. Aku menemukan diriku tak mampu beradaptasi. Tubuhku tak mampu menahan begitu banyak beban. Fisikku kian mengurus. Inilah bentuk adaptasiku. Adaptasi yang melemahkanku. Aku tak punya lagi bagian tubuh yang mampu membuatku bertahan. Hanya pikiran yang masih meyakinkanku bahwa aku masih waras.

Survival of the fitest. Yang paling kuatlah yang bertahan. Dan tampaknya saya tak mampu bertahan. Kadang saya menganggap bahwa diri ini begitu lemah untuk hal-hal seperti ini. Saya kadang membandingkan diri saya dengan orang lain yang mampu bertahan hingga sekian lama. Tapi, aku pun perlu memahami hati. Hati yang ada di dalam tubuh ini. Bertanya padanya, Ia hendak kemana.Hati ini tak ingin berada di sini. Hati tak pernah mau memasukkan jutaan pengetahuan yang mampu membuatku cerdas. hati menolaknya. Hati tak mencerna pengetahuan-pengetahuan seperti ini. Karena hati otakpun tak mampu belajar dengan baik.

Telah ada penolakan jauh sebelumnya. Ia berupa gas yang mulai memadat dan siap meleadak. Semesta hatiku mulai membuktikan teori big bang, teori dentuman keras. Layaknya bom waktu, hati ini tinggal menunggu detak berangka nol.

Mungkin orang lain menganggapku menyerah. Tapi mereka tak pernah tahu hati ini seperti apa. Hati ini hanya ingin mengejar mimpi. Hati ini ingin fokus pada pencapaian orientasi diri. Aku tak pernah menganggap ini adalah sebuah kekalahan.Aku menganologikan layaknya sebuah keping teka teki yang kamu mainkan dan paksa untuk berada di tempat yang tak seharusnya. Konsekuensinya, keping itu takkan pas.Kalau pun pas gambar yang terbentuk akan kacau. Dan ia akan tersakiti dan orang lain yang memandangnya pun akan mengerjitkan kening.

Aku menganggap bahwa ini adalah sebuah langkah kemenangan. Keluar dari ruang-ruang nyaman dan beranjak dari zona aman perlu keberanian yang cukup tinggi. Dan itu yang akan aku lakukan. Tidak lama lagi. Wish me luck, Universe!!!!

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Berdiri di Atas Dua Perahu

Saya menyukai sebuah serial di Fox Life. Sebenarnya serial ini sudah cukup lama, sayangnya saya tidak terlalu mengikuti. Judulnya Heartbeat. Berkisah tentang kehidupan seorang dokter bedah bernama Alex Pantierre (Mellisa George) di St Matthew's Hospital di Los Angeles. Saya menyukai konflik yang terjadi di film ini. ada konflik tentang profesi dokternya dan juga tentang kisah cinta sang dokter. Bagian cinta ini paling menarik perhatian saya. Karena ia berpacaran dengan dokter Pierce Harrison (Dave Annable) teman sejawatnya. Kemudian konflik terjadi ketika pacar masa lalu yang juga adalah seniornya dokter Jesse Shane bergabung menjadi tim dokter yang sama di rumah sakit itu.  Satu episode yang cukup mengena, ketika ayah Alex sakit dan butuh transplantasi ginjal. Saat kejadian ini ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia dari harmonisnya Ayah dan Ibunya. Ia menemukan kenyataan bahwa ayahnya diam-diam selama 30 tahun menjalin kasih dengan perempuan yang lain.  Ia marah d...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...