Skip to main content

Bersama Kevin Membungkus buku


Hari ini aku membungkus buku-buku yang telah lama aku beli. Tidak banyak. Hanya tujuh buku miliku dan satu buku milik teman. Rasanya menyenangkan membungkus buku-buku itu. Beberapa diantaranya sudah selesai aku baca. Sisa Satu yang menunggu kuhabiskan, Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan.

Kevin membantu membungkus buku-buku itu. Meski sebenarnya ia lebih banyak mengacaukan kerjaanku. Ia hanya mengunting plastik –plastik sisa yang tak kugunakan.

Membuatnya dengan berbagai imajinasi. Satu yang ditunjukkannya kepadaku dan berkata “ikan”.Plastik itu sebenarnya tak berbentu ikan. Tapi ada bagian yang membentuk sudut dan diguntingi baigan ujungnya yang menyerupai mulut ikan.
Atau jika aku terlalu sibuk ia berbicara sendiri dengan plastic-plastik yang dia gunting. Mungkin mengimajinasikannya dengan bentuk-bentuk yang ia pahami sendiri.

Capek menggunting, ia beralih ke buku-buku yang telah kubungkus. Membuka-buka bungkusnya. Dan menunjuki sampul-sampul yang sama di buku seri Percy Jakson. Menghitung buku-buku yang aku bungkus tanpa pernah benar secara jumlah. Jika urutan angkanya tak lagi ia ingat ia kan segera menyelasaikannya dengan kata “banyak”.


Meski belum pandai membaca dan mengenal huruf, tapi ia begitu senang membolak balik halaman-halaman buku yang telah aku bungkus. Ia senang dengan buku. Dan aku yakin kelak ia akan menyukai kegiatan membaca.
Kelak buku-buku yang aku bungkus iitu tetap terawat untuknya. Untuk kelak ia baca bersama sepupu-sepupunya.

Kelak ia akan membaca note ini dan tersenyum sambil memegangi salah satu buku yang ku bungkus dan membacanya. Ia akan berkata “Pumi, Kevin yang bungkus buku ini dulu”.


Terima kasih Kevin….

Comments

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...