Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Survive!

Instagram story seorang teman menayangkan tulisan yang seperti ini kesimpulannya, yang ia berhasil lakukan di tahun 2017 adalah survived.Saya tertawa melihatnya, namun saya diam-diam  bersepakat. 365 hari di 2017. Ada drama. Ada galau. Banyakan galau yang kemudian didramatisir. Sejak awal tidak ada resolusi. Resolusi hanyalah sebuah semangat yang dibingkai di awal tahun yang kemudian akan dilupakan di hari kedua, ketiga, dan seterusnya. Yang dilakukan hanyalah berusaha tetap bertahan hidup hingga di penghujung hari. Nothing fucks you harder than time, kata Sir Davos dalam serial Game of Thrones. Tapi marilah melihat dari sisi yang positif. Seperti kata Mbak Kelly Clarkson, What doesn't kill you makes you stronger, berarti sejauh ini kita telah lebih kuat dari sebelumnya. Kita telah berhasil mengalahkan hari-hari yang lalu. Tetap berdiri tegak hingga hari ini. Besok hari baru di mulai. Penanggalan berganti. Tahun menjadi baru. Semangat kembali melecut untuk menjadi lebih bai

Pelajari Demam dan Jangan Khawatir

Anak demam selalu menjadi kekhawatiran para orang tua. Karena demam selalu menjadi penanda paling jelas bahwa anak sedang sakit. Terlebih ketika demam dengan suhu tinggi dan anak tampak tidak nyaman. Kecemasan orang tua bertambah. Solusi pertama yang diberikan adalah memberikan paracetamol kemudian membawanya ke dokter.  Ternyata pemberian paracetamol ketika anak mengalami demam pun memiliki aturan sendiri. Perilaku memberikan obat penurun demam sesaat setelah demam mulai sesungguh tidak dibenarkan. Buku Berteman Dengan Demam karya  dr. Arifianto, Sp.A dan dr. Nurul I.Hariadi, FAAP dapat dijadikan panduan untuk mengenali demam dan bagaimana mengendalikannya. Beberapa catatan dari buku ini saya tuliskan di bawah ini. Demam adalah reaksi tubuh terhadap sesuatu yang terjadi pada tubuh manusia. Jadi demam sesungguhnya alarm awal dan juga upaya pertahanan tubuh untuk merasakan penyakit. Sesungguhnya demam baik adanya. Karena ketika demam, suhu tubuh meningkat, dan memperl

Pertanyaan-Pertanyaan Tanpa Jawaban

Sekali pernah waktu di sekolah menengah, saya berpacaran. Dengan kakak kelas dua tahun di atas saya. Hubungan singkat. Hanya sekadar suka dan juga (mungkin kasian). Hahahaha. Saya kelas satu dan masih lugu-lugunya. Dia kelas tiga. Dia salah satu panitia penerimaan siswa baru saat itu. Tapi saat ospek saya sama sekali tidak mengingatnya. Saya hanya mengenal Ketua Osis yang selalu menjadi paling populer seantero sekolah.  Saya tidak memiliki pengetahuan tentang diri. Kecuali bahwa dia termasuk siswa yang cukup aktif berorganisasi. Sebut saja ia, A. Ia selalu datang ke kelasku. Tiap waktu istirahat. Sedikit menjengkelkan mungkin. Sekali pernah saya tidak ada di kelas dan dia tetap mencari saya. Saat itu saya tidak tertarik pacaran. Saya menikmati kehidupan siswa baru saya dengan bacaan Harry Potter. Di kecamatan kecil di pelosok Bone, tidak mudah menemukan teman yang memiliki minat baca besar apalagi pada Harry Potter. Karenanya, saya merasa asing tapi tetap menikmati kondisi itu.