Skip to main content

Survive!


Instagram story seorang teman menayangkan tulisan yang seperti ini kesimpulannya, yang ia berhasil lakukan di tahun 2017 adalah survived.Saya tertawa melihatnya, namun saya diam-diam  bersepakat. 365 hari di 2017. Ada drama. Ada galau. Banyakan galau yang kemudian didramatisir.
Sejak awal tidak ada resolusi. Resolusi hanyalah sebuah semangat yang dibingkai di awal tahun yang kemudian akan dilupakan di hari kedua, ketiga, dan seterusnya. Yang dilakukan hanyalah berusaha tetap bertahan hidup hingga di penghujung hari. Nothing fucks you harder than time, kata Sir Davos dalam serial Game of Thrones.

Tapi marilah melihat dari sisi yang positif. Seperti kata Mbak Kelly Clarkson, What doesn't kill you makes you stronger, berarti sejauh ini kita telah lebih kuat dari sebelumnya. Kita telah berhasil mengalahkan hari-hari yang lalu. Tetap berdiri tegak hingga hari ini.

Besok hari baru di mulai. Penanggalan berganti. Tahun menjadi baru. Semangat kembali melecut untuk menjadi lebih baik, lebih bahagia, dan less drama and galau. Tapi jika diakhir hari engkau merasa lelah dan berputus asa, jangan khawatir. Bertahanlah. Tetaplah berdiri. Agar di tahun berikut kamu menjadi kuat.

Sesungguhnya yang paling kuatlah yang akan bertahan.

Selamat tahun baru dan semangat tahun!

Bogor,31 Desember 2017

Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di ...