Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2009

Ramadhan Lagi….

Ramadhan lagi. Ini kali kedua Ramadhan kulalui tanpa mamaku. Perlahan aku telah mampu mendamaikan hatiku dan bertatap pada kenyataan bahwa semua telah berubah. Dan tiap perubahan itu membuatku belajar dewasa. Namun terkadang dalam sunyi dan diam aku masih merindukan sosoknya. Masih merindukan saat-saat sahur, berbuka, dan lebaran yang pernah kami lalui bersama. Terkadang berharap bias kembali ke masa itu dan merekamnya lebih kuat dalam ingatanku. Melakukan percakapan-percakapan antara ibu dan anak yang tak pernah kami lakukan bersama. Perlahan rasa kerinduan akan ramadhan terkikis seiring umur dan aktivitasku. Aku tak lagi merasakan rasa bahagia yang pernah aku rasakan pada waktu kecil saat berjumpa dengan ramadhan. Aku mulai sibuk dan tak lagi peduli dengan ibadah yang dulunya sering aku lakukan. Dan ramadhan pun kemudian terasa seperti bulan-bulan yang lain, hanya saja tak ada makan siang di 30 harinya. Aku ingin merasakan kembali kebahagiaan itu. Tarawih di masjid dan mulai m

Sebuah Percakapan Pagi Hari..

Aku pernah menganggap aku sendiri di sini. Di dalam ruang berukuran 6 x 12 x 12 meter. Sendiri dengan pemikiran idealku dan semua mimpi-mimpi yang tengah aku buat anak-anak tangganya. Tapi pagi ini memberiku cara pandang lain akan hidup. Beberapa orang berdiskusi di ruang makan. Mempertanyakan karir dan masa depan. Mereka siap berada di sini. Di tempat ini dan dalam dunia ini. Aku tak yakin bisa seperti mereka. Terus di sini dan terus mengasah diri. Aku ingin mengasah diri. Di sini sekarang. Tapi takkan terus di sini. Dunia luar begitu merdu menyanyikan lagu alam maha indah yang harus aku nikmati. Ia duduk di depanku. Kutanyai apa visinya ke depan. Ia berkata “aku ingin menjadi seorang enterprenaur”. “Kapan?” lanjutku. “10 tahun ke depan”. Jarak antara hari ini dan 10 tahun ke depan akan kamu apakan?"tanyaku lagi. "Aku ingin belajar banyak di sini. Tak hanya di dalam ruang berlubang ini, tapi juga di sebelahnya.Setelah itu aku akan berlalu. Mencari tempat yang lebih

Dapat NPWP

Hari ini aku menjadi warga negara yang baik dan taat aturan. Dan aku pun akan ikut andil dalam pembangunan bangsa dan negara... (cie....sok berguna) . Akhirnya aku dapat NPWP. Awalnya aku agak acuh pada NPWP ini, meski ratusan iklannya telah menjejali mataku dan mendoktrin otakku. Aku tetap cuek. Aku tak pernah tahu bagaimana NPWP itu. Apa keuntungan yang di dapat masyarakat dan apa perlunya NPWP. Secara aku kan belum menghasilkan uang saat-saat itu. Tapi karena kebijakan kantor yang mengharuskan karyawan memiliki NPWP dan akhirnya kartu kuning itu pun di tanganku kini. Fasilitas apa yang di dapat dari memiliki NPWP? Entahlah aku juga tidak tahu. Yang penting kartu itu bukan untuk gesek belanja atau tarik tunai. Yang kupahami hanyalah bahwa dengan memiliki NPWP ada kemudahan dalam membayar pajak. Kalo tidak salah pada pembayran pajak tertentu dimana seorang wajib pajak tak punya NPWP harus membayar 20%, tapi untuk wajib pajak yang memiliki NPWP hanya 10%. selain itu gratis fiskal k

Mendefinisikan Kembali Realistis

Apakah realistis itu? Takluk pada kenyataan yang ada di depan mata, atau menyerah dan manut pada arah hidup yang ada di depan kita. Andrea hirata punya definisi sendiri realistis adalah berbuat terbaik di titik kita berpijak. Aku hanya ingin berbagi kisah tentang realistis yang aku lihat, rasakan, dan aku nilai. Duniaku adalah dunia yang indah. Teman-teman yang menyenangkan, tapi tak jarang membuat kesal dan dongkol dalam hati. Tapi aku selalu menganggapnya sebagai asam manis sebuah dunia. Lingkunganku adalah lingkungan yang berjalan sama seperti tiap hari. Mengerjakan pekerjaan yang sama, persoalan yang sama, dan juga berkas-berkas yang sama. Bekerja dengan teliti, mengfile-ing data-data dan kertas-kertas yang akan di audit dan dikomentari banyak2 oleh tim audit. Aku mulai terlena dengan rutinitas kerja ini. Buaian benda-benda yang menyilaukan mata dan ragam kebutuhan yang mulai menyita hati, mata, dan otak. Aku mulai samar dengan mimpi-mimpi dalam list mimpiku. Aku mulai nyaman terha

Di Lamuru Kita Berkumpul Lagi…

Weekend ini adalah weekend yang benar-benar menyita banyak waktuku. Dua pesta perkawinan harus aku datangi. Dua-duanya penting, dua-duanya adalah teman. Dua-duanya memilih tanggal dan waktu pesta yang sama. Tapi terkadang kita harus bijak dalam segala bahkan hal yang seperti ini. Terlihat sepele memang tapi dua-duanya harus bisa jalan. Dan akhirnya aku tiba dikeputusan yang paling bijak yang aku pikirkan. Pernikahan pertama aku datangi saat malam mappaci, pernikahan kedua pada saat resepsinya. Dan keputusan ini begitu bijak dalam pandanganku. Aku akhirnya bisa berkumpul dengan teman-teman kosmik ( K riza, K harwan, K patang, krahe, k maman, K jun, kyuda, k Aidil dan Arya). Juga Ema dan Were.Serta bersua dengan anak-anak UKPM. Begitu menyenangkan rasanya bisa kembali ke dunia yang pernah membuatmu merasa nyaman. Namun tak berarti duniaku sekarang tidak begitu nyaman. Duniaku saat ini begitu menyenangkan. Ada lesson baru yang aku pelajari. Lingkungan baru dan dunia baru yang mengajar

Menulis Dan Kerinduan Akannya....

telah lama aku tak menulis di blog ini. seorang teman menyapa di shout boxku. rindu akan tulisanku katanya. aku pun kangen dengan tulisanku. tapi entahlah. rasanya aku tak punya lagi waktu untuk menulis. meski ia satu-satunya jejaring yang mampu menghubungkanku pada surga di dalam imajiku. 23 tahun sudah usiaku. awalnya aku berencana menulis beberapa kenangan atasnya. tapi sekali lagi aku tak lagi punya waktu untuk itu..... Show me The way...Please!!!!