Skip to main content

Kelapa Muda dan ingatan tentang Mama

Siang tadi etta menyempatkan diri mengambil kelapa muda di kebun. Seseorang menemaninya mengambil kelapa. Dan ia pun menawariku untuk makan kelapa muda.Mengapa tidak kurasa.

Ia membawa tiga buah kelapa muda dengan daging buah yang mulai mengeras.Untuk mengikisnya tak lagi cukup dengan sendok. Teknik menggunaan tutup botol sudah lama mama perkenalkan kepadaku. Entah ia belajar dari mana.
Ada dua buah kelapa yang daging buahnya sudah cukup keras.

Nyaliku mulai ciut ketika melihatnya. Butuh waktu berapa lama untuk ngikis daging buah itu. Aku pasti tak sanggup, batinku. Kalo mama pasti bisa menyelesaikannya dengan baik. Bersih tak tersisa.
Ingatanku kembali kepada hal-hal yang selalu tak sanggup aku lakukan. Dan mama entah dengan kekuatan apa selalu mampu menyelesaikan.

Seperti misalnya ketika harus mengocok adonan hingga adonannya mengembang. Waktu itu adonan kuenya tidak dikocok dengan mixer elektrik. Kami hanya menggunakan alat pengocok manual yang membutuhkan kekuatan tangan untuk membuat adonannya mengembang.
Kocok sedikit, aku sudah menyerah. Lantas adonan itu aku serahkan ke Mama. Dan di tangannya adonan itu mengembang dengan sempurna.

Pernah juga sekali ketika aku harus memarut kelapa, tanganku kram dan mulai luka. Padahal kelapa yang diparut baru setengah. Dan mama selalu mampu menyelesaikannya. Sama hanya dengan mengikis daging buah kelapa muda itu.
Rasanya aku ingin menyerah.

Tapi, kali ini tak ada lagi Mama yang penuh ketulusan mengerjakan kerjaanku. Aku harus menyelesaikannya sendiri. Tanganku mulai pegal. Aku mulai kegerahan.Daging buah kelapanya baru sedikit yang terkelupas.
Tapi aku harus belajar dari Mama.Harus menjadi perempuan tangguh yang bias menyelesaikan segala hal. Aku tetap mengikis daging buah itu hingga dasar batok kelapanya mulai terllihat.Aku pasti bisa menyelesaikannya.

Dan, viola…..akhirnya daging buah dua butir kelapa itu berhasil aku kikis dengan baik. Meski perih di jari jempolku masih terasa kram. Tapi akhirnya aku bias menyelesaikannya. Akhirnya aku bias seperti Mama. Ia telah sukses menadikanku seperti dirinys. Kelak, sanggup tidak aku mendidik anakku lebih baik dariku???

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem