Skip to main content

Osana, Nenek Hebat Dari Saga

sumber foto di sini

“Ada dua jalan buat orang miskin. Miskin muram dan miskin ceria. Kita ini miskin ceria. Selain karena bukan baru-baru ini saja menjadi miskin, jadi kita tidak perlu cemas. Tetaplah percaya diri. Keluarga kita memang turun temurun miskin. Pertama, jadi orang kaya itu susah. Selalu makan enak, pergi berpelesir, hidupnya sibuk. Dan karena selalu berpakaian bagus saat bepergian, bahkan di saat jatuh pun  mereka harus tetap memeperhatikan cara jatuh mereka. Sedangkan orang miskin kan sejak awal selalu mengenakan pakaian kotor. Entah saat hujan, saat harus duduk di tanah, , mau jatuh, ya bebas, terserah saja. Aah, untung kita miskin”. (Hal 63 – Saga No Gabai Bachan)

Nenek Osana adalah nenek yang hebat dari Saga. Ia miskin. Ia ceria. Ia tak pernah memandang sedih hidupnya. Ia bangga menjadi orang miskin dan mensyukuri keadaannya. Ia selalu memandang segala sesuatu sangat positif. Ia adalah kaum miskin garis keras yang tegar dan memandang hidup penuh jenaka sekalipun terasa begitu menyedihkan. 

Akihiro Tokunaga adalah anak 8 tahun yang dijebak oleh ibu untuk tinggal bersama neneknya di Saga. Meskipun ia begitu sedih ketika harus berpisah dengan ibunya, namun hidup bersama neneknya memberikan banyak pelajaran hidup yang sangat berharga. 

Neneknya Osana sangat miskin. Bekerja sebagai tukang bersih di Universitas Saga. Tiap keluar rumah ia mengikat magnet di pinggangnya kemudian menyeretnya sepanjang jalan. Besi, pake dan benda-benda baja lainnya yang sudah dibuang bakal menempel di magnet tersebut. 
 “Sungguh sayang kalau kita sekadar berjalan. Padahal  kalau kita berjalan sambil menarik magnet , lihat, begini menguntungkan” (Hal.42)

Ia pun memiliki “supermarket pribadi”. Ia menempatkan satu galah besar di sungai depan rumahnya. Tiap hari ia akan mengangkat galah dan melihat hasil tangkapannya. Di hulu sungai terdapat pasar. Sayuran yang busuk dan tidak laku di pasar dibuang oleh para penjual dan tersangkut di galah nenek. Ranting-ranting yang tersangkut mejadi kayu bakar. Sayuran yang busuk jika bagian yang busuknya dibuang akan menyisakan bagian yang masih baik. 
“Selain sungai jadi bersih, kita mendapatkan bahan bakar cuma-Cuma. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui” (Hal 44)

Saga no Gabai Bachan yang dalam terjemahan Indonesia berjudul Nenek Hebat dari Saga.  Ditulis oleh Yoshichi Shimada. Cerita nenek Osana ini adalah cerita nyata tentang nenek sang penulis. Dikemas dengan gaya kocak,sesuai karakter sang penulis yang adalah anggota kelompok manzai (Lawak Jepang), buku tidak sekedar menyajikan cerita ringan yang selalu mampu memantik senyum. Namun juga sarat pelajaran hidup. Cara hidup nenek Osana sangatlah perlu untuk kita tiru. Dalam susah sekalipun manusia diberi jalan untuk melaluinya dengan sedih atau menjalaninya dengan penuh keceriaan.

Buku ini membuat saya rindu akan nenek dari ibu saya yang dulu menjaga saya saat kecil. Kenangan akan dirinya tidak begitu jelas, tapi wajah nenek Osana mirip dengan ibu mama saya. Saya pun yakin mereka adalah nenek-nenek yang tegar. Setelah Toto-chan buku ini menjadi buku kedua yang akan saya rekomendasi ke Ara ketika ia telah lancar membaca. 

Bogor, 21 Oktober 2015

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...