Skip to main content

Mimpi menjadi Ibu Rumah Tangga



Aku mungkin pemimpi yang baik. Pelukis mimpi yang setia menambahkan jutaan mimpi

Tentang hidup. Mendefinisikan sebuah idealisme akn hidupku di dalam list-list mimpiku. Apakah kekuatanku saat ini sanggup memeluk dunia? Entahlah…tapi aku masih tetap memiliki mimpi terindahku.

Beberapa orang menganggap aku mungkin sedikit aneh. Mungkin tidak lama lagi aku akan memilih sebuah mimpi Being A Housewife. Ibu rumah tangga, tanpa mengejar karir atau sibuk dengan bekerja. Tanpa rutinitas kantor dan sebuah hubungan vertikal dengan atasan.

Aku selalu menganggap menjadi istri dan ibu adalah pekerjaan paling keren di dunia. Para penulis perempuan dunia dulunya adalah ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang menulis disamping menjaga anak dan memasak untuk suami.


Aku ingin ketika pagi wajah suamiku yang pertama aku lihat. Membuatkannya teh. Menyajikannya camilan kecil. Menemaninya membaca koran pagi. Beragam topik akan kami diskusikan setiap pagi. Entah itu headline koran pagi itu. Atau sebuah cerita feature di majalah National Geografi, atau tentang tanaman di teras depan atau mungkin cerita tentang anak-anak kami. Dan bahkan perkembangan cerita yang aku buat.

Aku akan bebas mengeksplorasi dapur dengan segala macam bumbu dan racikan makanan yang mungkin akan sukses atau gagal aku buat. Membuatkan pudding untuk keluargaku dan mencoba resep baru yang aku dapat dari majalah perempuan.

Ketika tak ada lagi tugas rumah, aku boleh sibuk memanjakan diriku. Membaca rupa-rupa buku yang ada di perpustakaan rumah. Sibuk mematut diri depan cermin, atau berkhayal dan menyelesaikan tulisan yang aku buat. Sesekali browsing menggunakan internet rumah.

Sebuah mimpi yang sangat ideal. Ada yang berminat menjadikanku istri?

Comments

Popular posts from this blog

Norwegian Wood

Cukup melelahkan membaca Norwegian Wood karya Haruki Murakami. Buku yang telah kulihat wujudnya sejak tahun 2004 baru aku baca di tahun 2013. Saya tidak terlalu akrab dengan karya-karya Haruki Murakami. Buku Norwegian Wood ini adalah karyanya yang pertama saya baca.  Mengapa saya berkata buku ini cukup melelahkan? Karena buku ini bercerita tentang kematian dan sangkut pautnya dengan orang-orang yang ditinggalkan. Bukan kematian yang disebabkan sakit atau tua. Tapi kematian orang-orang muda yang memilih bunuh diri.  Bersetting tahun 1970an di Jepang, sang tokoh utama, Watanabe menceritakan kembali kisahnya. Ia bertemu kembali kekasih almarhum temannya yang memilih mati bunuh diri di usia 17 tahun. Sekalipun tidak akrab mereka selalu bersama. Berkeliling mengitari Tokyo tanpa tujuan. Hingga sang perempuan, Naoko masuk panti rehabilitasi gangguan jiwa. Ia lantas bertemu Midori, perempuan nyentrik yang selalu berkata seenak dia. Perempuan yang selalu jujur mengatakan apapun yang i...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Dari Dapur Aku Merindukan Rumah

Pallu Mara buatan saya (Foto : Dok. Pribadi) Setiap berada di dapur aku selalu merindukan rumah. Setiap harus masak sesuatu yang tiba-tiba merindukan rumah. Bukan karena kalo di rumah ada yang memasakkan (meski sebenarnya hal itu adalah salah satu yang membuatku rindu) , tapi karena di rumah begitu mudahnya menemukan bahan-bahan makan yang akan diolah. Lengkap dengan bumbunya yang segar. Dua hari lalu, saya sangat ingin memakan pallu mara. Pallu mara adalah masakan khas sulawesi Selatan. Masakan ikan ini sebenarnya sangat biasa. Kalo di rumah, setiap hari saya bisa memakan masakan ini, bahkan sampai bosan. Bedanya adalah kalo masakan rumah biasanya tidak diberi serai, lengkuas, dan gula merah. Bumbu utamanya adalah asam, kunyit, dan garam. Di rumah saya masakan ini disebut "ikan masak". Baru saat kuliah semester akhir saya mengetahui bahwa nama masakan ikan ini disebut Pallu Mara oleh orang Makassar. Nah, yang saya ingin masak adalah Pallu Mara lengkap dengan serai, ...