Skip to main content

Bertemu Angel dan Yovana

Angel, saya, dan Yovana ( Masih terlihat seumuran kan :)? )
Aku menyangka museum hanya dikunjungi oleh orang-orang aneh seperti saya. Orang-orang yang haya memiliki ketertarikan pada bangunan-banguna tua dan sejarah. Aku selalu beranggapan bahwa museum hanyalah tempat para kutu buku yang berkaca mata pantat botol yang gagal dalam percintaan dan pergaulan. Atau bule-bule yang memang tertarik dengan sejarah Indonesia. Atau mereka mencari jejak leluhurnya di sana. Aku selalu beranggapan bahwa museum itu tempat yang sangat sepi yang dipakai oleh pasangan muda-mudi untuk asyik bersudut-sudut sambil pacaran.


Tapi ternyata asumsiku salah. Museum-museum yang telah kukunjungi dikawasan tua Batavia ramai dikunjungi oleh masyarakat. Di museum Mandiri dan Bank Indonesia aku banyak bertemu dengan anak-anak sekolahan yang datang berkunjung untuk memperlajari sejarah system keuangan di Indonesia. Terlebih di kawasa kota tua Batavia. Ratusan orang mengunjungi situs sejarah kota Jakarta di masa lalu. Mereka rata-rata anak sekolahan. Ada yang datang karena tugas sekolah, ada pula yang datang karena memang tertarik untuk mengetahui sejarah kota Jakarta.


Di sore hari pengunjung lebih ramai. Alun-alun kota di depan kantor Goevereurs Kantoor ratusan orang menikmati sore di sana. Sekedar merental sepeda dan berkeliling kawasa kota tua atau memanfaatkan bangunan-bangunan tua untuk dijadikan background foto prewed. Bangunan tua memang menjadi objek yang menarik bagi para penyuka fotografi. Mereka tak lagi datang untuk melihat-lihat sejarah namun sekadar jalan-jalan dan berfoto-foto.


Di alun-alun ini aku bertemu dengan dua siswa kelas 1 SMA yang tiba-tiba mencegatku dan menanyakan kesanku tentang kota tua Jakarta. Wah, aku belum keliling dek.Gimana ya?Hehehehe. Mereka mendapat tugas dari kakak kelasnya dalam rangka masa orientasi sekolah. Wah, coba kalo waktu SMA saya juga diajak jalan-jalan ke museum sama kakak-kakak kelasku. Pasti menyenangkan.


Sebelum berpisah kami sempat berfoto dulu. Aku sempat menanyakan nama mereka. Mereka menyebutkan namanya , Angel dan Yovana. Siswi kelas 1 SMA 2 Jakarta. Semoga saja mereka membaca postingan ini. Salam Kenal ya(^o^)

Comments

  1. dwi...tukang es kelilingx kok nda disebutin namax juga????kan ikutan foto

    ReplyDelete
  2. dia nda sempat wawancara saya. dan kami tak sempat berkenalan. hehehehehe

    ReplyDelete
  3. dia nda sempat wawancara saya. dan kami tak sempat berkenalan. hehehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...