Skip to main content

Serpih Ketiga dan Keempat


Serpihan ketiga : Pledoi

Kau selayak Edward yang melihat Bella dari jendela luar kamar
Bedanya Edward mampu menghilang serupa kilat
hingga Bella tak mampu menyadari
Bahwa Edward pernah pernah ada di luar sana
dan melihatnya dari jauh.


Sedang dirimu meninggalkan jejak nyata. Sangat nyata.
Dari getaran Cellphone yang mampu membangunkanku

Hingga jejak sent or failure berbekas
yang mampu kusadari bahwa kau ada


Ketika kuingin tahu apakah kau nyata
Aku mampu membuka kembali folder-folder inbox
Dan ketemukan ratusan jejak huruf milikmu
Aku membuatmu meninggalkan jejak
ataukah kau dengan sengaja meninggalkan jejak?

Ataukah kau tak sengaja meninggalkannya?

Begitu banyak praduga praduga yang berujung pada kalimat “aku tak tahu”

Aku tak perlu mencari novum untuk menemukan sebab muasalnya
Jika aku punya kuasa pada dunia Ingin kuhentikan saja dirmu.
Kuhapus engkau dari daftar jejak manusia agar tak gempa duniaku


Tapi aku hanya miliki kuasa pada fiksi dalam pikiranku

Aku tak mampu menghentikanmu di dunia nyata

Mengacungkan tangan dan berkata
“Berhentilah bermain-main di sini”
(Tapi kalau pun aku mampu, mungkin aku memilih mengajak duduk bersila dan bercengkrama)

Aku hanya punya dunia fiksi yang mungkin membuatmu membaca mindku dengan begitu transparan.

Tak perlu telepati untuk itu,
tak perlu kau berguru pada Edward untuk membaca pikiranku

Karena kau bisa membacanya dalam ruang kedap cahaya sekalipun


Kelak aku akan berhenti melakukan ini
Menyadari bahwa waktu adalah penghapus maha besar
dan paling bersih yang dimiliki semesta.


Aku hanya ingin meminjam dirimu pada tokoh dongengku,
pada pangeran khayalanku

Tak ada pembelaan lain lagi yang kupunya.

Kalau pun kau tahu bahwa ini adalah penafikan rasa
Terserah padamu mendefinisikan apa pada kamus otakmu.

Aku sangat paham kamu sangat mampu memahaminya

Serpih empat : Sheild
Aku berlindung pada bahumu
Menyembunyikan rona merah pipiku

Aku hanya berlari mencarimu
Hanya pintumu yang benar-benar terbuka untuk menyelamatkanku

Dan aku pun tak memilih pintu lain, hanya pintumu


Kau sangat paham rasa ini
Rasa yang mungkin juga masih kita miliki.

Hanya saja kita berhenti mengipasinya

Ya…mungkin saatnya berhenti berusaha menyalakan baranya

Karna aku dan kamu sadar bahwa bara itu akan kita kunci dalam buku kelak.

Kita hanya perlu membuat ia tetap menyala
dan menunggu
Sampai peti buku itu selesai aku pahat.

Malam ini kau tetap mampu menjaga baranya.
Seperti ucapmu kita hanya perlu sedikit bersinggungan agar ada jejak turbulensi pada Semsta kita masing-masing.
Takkan jadi gempa yang melulhlantakkan alam

bentang alam sedikit berubah, sepertinya sudah cukup.

Karena alasan itulah aku memilih jalan ini

Focus pada jejak mimpi yang mulai samar
Mungkin dia takkan pernah mengerti tentang ini

Tapi biarlah aku yang menjelaskan padanya kelak


Serupa kisah kita, kisah ini pun ingin kusimpan dalam kotak abadi
Kotak Pandora yang mungkin hanya aku yang memegang kuncinya
Sebab kali ini ia tak tahu dan mungkin tak ingin ikut memegangn
ya
Biar kuukir sendiri, tapi aku tetap butuhmu untuk menyimpan baranya
Kumohon, jangan pergi!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s