Skip to main content

Belanja Online

Coba-coba belanja Online. Rasanya menyenangkan. Aku tak perlu lelah berjalan melihat – lihat dan memilih milih. Tak perlu berlelah-lelah ngantri di kasir. Cukup klik sana sini. Masih juga bias chating sama teman. Menyenangkan bukan. Inilah teknologi yang memudahkan manusia. Meski pada akhirnya kembali menjadi boomerang yang mampu menyulitkan. Karena kemudahan yang mampu melenakan dan menciptakan sifat konsumtif yang tak bisa teratasi.

Tapi semua tergantung pada individu. Dan aku merasa aku cukup mampu mengendalikan diri. Kalo pun liat-liat ya sekedar liat. Entar kalo punya uang baru minta booking. Kalo pun sudah kehabisan stok, pihak took onlinenya akan dengan senang hati menginfokan jika ada stok baru.

Kemarin sempat beli dress dan lingerie dari Immanuel shop. Sudah semingguan barangnya tiba, tapi aku baru bisa menerimanya tadi. Pasalnya aku berada di luar Makassar sedangkan kiriman itu ditujukan ke rumah kakak iparku. So, agak telat deh liatnya.

Rasanya terpuaskan melihat baju itu ngepas dibadanku. Warnanya biru. Terlihat sederhana tapi terkesan lux.Entah akan aku pakai dimana. Aku bukan tipe orang yang suka ke pesta, kalo pun ada pesta pernikahan biasanya dihadiri dengan pakaian kebaya. Jadi entah akan dipakai kemana baju itu. Mungkin hanya sebagai pemuas rasa ingin berbelanja. Tapi kalo diajak makan malam di tempat mewah kayaknya cocok deh.

Lingerienya juga ga tau mo dipake buat apa. Disiapkan untuk pernikahan nanti adalah hal paling realisitis. Tapi tidur dengan pakaian seperti itu bukanlah tipeku. Hahahahaha.
Ya sudahlah. Anggap saja seperti Soul Food. Pemuasan kebutuhan jiwa….hihihihi.

Happy Shopping!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...