Skip to main content

Pohon Besar dan Rumput Kecil


Di depan rumah, ada pot bunga sejenis rumput-rumputan. Aku membelinya semasa aku kuliah. Aku berencana untuk merawatnya dan mengembangbiakkannya. Tapi ternyata aku tak memiliki sentuhan ajaib untuk merawat tanam.

Aku bukanlah orang telaten yang pandai merawat tanaman hias dan merangkai sebuah taman cantik. Hingga akhirnya rumput-rumput itu pun teruji oleh cuaca dan lingkungan. Pernah kudapati ia kering dan layu karena kemarau dan aku tak menyiramnya.


Tapi kala hujan kutemukan tunas-tunas baru yang bersemangat tumbuh dan menghijau. Tak peduli seberapa kering kemarau membuatnya nyaris tak mampu bertahan namun jika hujan kembali menghujam bumi, tunas-tunas kecil itu berusaha menggeliat kembali layaknya anak bayi yang terlahir kembali.

Mungkin hidup adalah sebuah pilihan untuk menjadi rumput kecil atau pohon besar. Rumput kecil selalu mampu bertahan hidup di medan apapun. Ia adalah petualang sejati. Mengikuti arah angin membawanya dan tak pernah menolak jika burung atau hewan lain menebar bulir-bulir serbuk sarinya kemanapun.
Cuaca tak menjadi penghalang yang menjadikan ia harus lemas dan mati.

Ia adalah makhluk yang paling mampu beradaptasi di segala kontur tanah dan lingkungan. Ia serupa backpacker yang selalu menemukan tempat tempat baru untuk di datangi dan ditempati untuk bertumbuh dan belajar.


Menjadi pohon besar adalah menjadi sebuah bentuk kokoh yang menjulang ke langit dengan akar mencengkram bumi. Pohon besar harus didukung oleh tanah yang sehat dan cuaca yang menyenangkan. Ketika kemarau membuatnya kering, kelak jika hujan dating menyapanya akar-akarnya telah mati tanpa mampu mengisap sari pati kehidupan tanah.


Jika ia mampu bertahan ia bisa menjadi pohon yang sangat bernilai. Ia mungkin tak serupa backpacker yang melanglang buana. Tapi ia kokoh bertahan. Ketika ia memulai menumbuhkan akarnya di sebuah tempat maka dia tak lagi mampu tercerabut oleh siapapun.ia akan focus menatap langit dan mencoba menggapainya. Pohon besar anginnya pun besar.

Tak seperti rumput kecil yang mungkin akan terhindar dari badai angin tornado tapi tak bisa mengelak dari injakan kaki, pohon besar diuji dengan terpaan angin yang mampu membuatnya tecerabut dari akarnya.
Ia teruji dengan tingginya. Jika ia makin tinggi, pemandangan yang dilihatnya akan lebih luas tanpa ada halangan pohon lain. Namun ia hanya mampu melihat sejauh matanya memandang. Tak pernah benar-benar life-in dan merasakan tanah yang lain selain tanah tempat akarnya terkubur di bumi.

Dan dimanakah dirimu berada???Pilihan bijak adalah berguru pada keduanya. Menjadi rumput kecil agar kelak mampu menjadi pohon besar.

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem