Skip to main content

Tentang Kematian


Hari ini terasa begitu dekat dengan kematian. Aku memimpikan gigiku tanggal. Orang dulu menganggap ini sebuah tanda bahwa akan ada keluarga yang meninggal. Seorang teman mengabarkan duka tentang om-nya yang meninggal. Sesaat lalu membaca postingan Samuel Yudhistira (http://samuelblues.blogspot.com/2010/07/heart-shaped-coffin.html). Ia membayangkan tentang kematiannya kelak.

Aku selalu takut dengan kematian. Seperti kau ditinggal jauh dan tak ada sarana seluler atau jejaring internet yang mampu menghubungkanmu dengannya. Ada lubang di hatimu yang terasa pedih karena kepergiannya. Ada perih yang membuatmu sulit bernafas dan menyesakkan dadamu. Kau ingin turut bersamanya. Dan kalau bisa menggantikan posisinya.

Jiwamu menangis. Tapi ia selalu berusaha menenangkanmu. Mengajarkanmu tentang sebuah keikhlasan. Meminta otakmu berpikir jernih akan sebuah kematian. Menjelaskan padamu tentang sebuah siklus kehidupan. dan kematian serupa matematika yang berujung pada pasti.

Seorang kawan tak menyenangi jika aku berandai-andai tentang kematian. katanya itu seperti sebuah mendoakan bahwa itu terjadi. Tapi mati adalah sebuah kepastian. Dan kadang aku berpikir bahwa mengucapkan hal-hal yang harusnya terucap adalah sebuah langah baik sebelum kita tak mampu lagi mengucapkannya.

aku takut pada kematian. seseorang pernah berkata "Jangan takut pada kematian, karena ketika kita bertemu dengannya kita telah tiada". Ingatkan aku untuk terus menikmati hidup ini. Meninggalkan jejak baik pada banyak manusia. Agar ketika kelak aku mati, aku tak lagi rindu untuk kembali ke dunia....

foto :
tanlucypez.blogspot.com

Comments

  1. bila kematian menjemputku itu bukan hal yang menakutkan. hanya seperti bangun dari tidur panjang dan bertemu kekasih...

    tpi bila kematian menjemput sanak keluarga dan sahabat, itu ketakutan terbesar ku. sangat tidak enak bukan ditinggal sendiri?melihat mereka pergi tanpa bisa mengikuti

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...