Skip to main content

LOTR : The Return Of The King, Awesome!!!!!


Akhirnya aku menuntaskan film terakhir Lord of the Ring “The Return of the King”. Film yang dibuat tahun 2003 ini benar-benar membuatku speechless. Sebuah perjalanan panjang untuk menonton Seri Film Lord of The Rings (LOTR). Aku harus rela tak melihat sejam terakhir di film pertama karena DVD rusak. Rela untuk menontonnya dengan text bahasa Inggris. Membuatku secara terpaksa berusaha memahami dialog-dialognya. Tapi tak ada kesia-siaan menonton Film LOTR ini. Aku menemukan sebuah kepuasan menonton. Dari ketiga seri LOTR, The Return of The King adalah film paling dahsyat dan paling keren di banding Tehe Fellowship of The Ring dan The Two Towers. Di seri ketiga ini melanjutkan cerita Frodo dan para Fellowship of The ring menuju Mount Doom, Mordor untuk menghancurkan cincin yang memilikii kekuatan yang maha dahsyat dan mampu menghancurkan dunia.

Perjalanan para Fellowship of the ring ini telah terpisah sejak di akhir film pertama. Di film kedua dan ketiga Frodo Baggins melakukan perjalanannya sendiri ke Mount Doom bersama teman Hobbitnya Samwise. Sedangkan rekannya lain melanjutkan petualangan yang berbeda namun tetap tujuan untuk menghancurkan cincin tersebut di Mount Doom.


Sebuah seri terakhir dari sebuah kisah memang menjadi seri yang paling dahsyat dan juga seri yang paling membuat para penonton sedih. Seri terakhir selalu memberikan klimaks paling keren dan sebuah ending yang mengharukan mengingat ini adalah sebuah akhir yang benar-benar akhir dari sebuah kisah.


The Return Of The King telah berhasil menghadirkan itu. Baik dari segi cerita maupun dari segi visual. Adegan peperangan dikemas dengan sangat keren. Tak lupa pula dengan sajian-sajian pemandangan yang sangat cantik di New Zeland.
Cowok-cowok tampan nan perkasa pun memanjakan mataku. Meski disatu sisi aku juga agak jijik dengan monster-monster dan troll yang menyeramkan.

Tapi kehadiran Aragorn, Legolas, Faramir sepertinya cukup menyeimbangi layar monitorku dengan ribuan wajah-wajah seram para monster-monster. Tapi pada akhirnya aku harus memilih cowok yang kunilai keren di film ini. Mereka adalah empat hobbit lucu yang selalu ceria. Frodo, Sam, Merry, Pippin. Tak lupa untuk Arwen yang telah menjadi visualisasi peribiruku. Tapi mungkin untuk peribiru karakternya adalah setengah Arwen setengah Eowyn.


Cukup pantas LOTR The Return of the King mendapatkan Oscar sebagai film terbaik di zamannya. Menjadikan dia satu-satunya film fantasi dalam sejarah yang memenangkan penghargaan ini (wikipedia). KEREN!!!!!(*).

Comments

  1. Anonymous8/11/2010

    I would like to exchange links with your site terasimaji.blogspot.com
    Is this possible?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

tentang buku

"...u can buy many book,but u can't buy a knowledge" 081383118xxx pesan itu sampai ke ponselku beberapa saat setelah aku mengeluh pada seseorang tentang buku "detik-detik menentukan" BJ.Habibie yang tak berhasil aku peroleh dari peluncuran bukunya di hotel clarion hari ini. iya mungkin benar...aku terlalu mengharapkan buku yang ditulis mantan presiden ketiga ini.padahal ku punya begitu banyak buku yang bertumpuk di kamar. Belum pernah aku jamah sedikit pun. aku tak tahu beberapa hari terakhir ini aku begitu jauh dari buku. jauh dari para pengarang-pengarang besar dengan segala masterpiece-nya. akuy begitu malas membaca. malas membuka tiap lembar buku tebal itu dan memplototi huruf-hurufnya yang kecil. "tahu tidak...buku bisa membawa kesuatu tempat tanpa kamu harus bergesr se-inci pun" kata-kata itu selalu keluar jka aku mengeluh sedang malas baca buku... entahlah aku begit malas mengetahui tiap isinya. aku hanya terpesona pada banyak tumpukannya di kam...