Skip to main content

Jumpa Para Pendukung Film Tanah Air Beta



Percaya dengan kebetulan??? Harusnya sih tidak. Karena segala sesuatu sepertinya saling terkoneksi. Tapi ada kala dimana sesuatu itu hanya mampu aku jelaskan dengan logika kebetulan. Srendipity salah satu kata yang aku sukai. Termasuk juga filmnya yang kutonton waktu aku kelas 6 SD. Kebetulan yang menyenangkan.

Jika memang benar terkadang ada suatu kebetulan, maka hari ini adalah sebuah serendipity yang keren untukku. Jadwal hari ini sudah tertata rapi. Belajar bahasa di Easy Speak, ke MTc cari souvenir pernikahan dan setelah itu pulang. Di Graha Pena jam 10 belajar sampai jam 11. Ngobrol sejam lagi dengan sang “Kepala Sekolah” Mr.Roem. Ngoceh kiri kanan dan selesai jam 12. Ke MTC beli DVD Lord Of The Rings 1-3 (Sorry kak, Dwi masih penasaran jadinya beli tiga-tiganya). Sama DVD bajakan Confusius. Liat-liat souvenir,cek harga, dan belum memutuskan mengambil yag mana.

Kelaparan, persediaan makanan di kost habis, malas ke Alfa. Dari MTC, pete-pete yang ada hanya pete-pete daya. Otomatis tetap harus singgah untuk ganti pete-pete lain. Kakak Ipah SMS “minta tolong ditransferkan lagi”. Kuputuskan di MTos saja singgahnya. Belanja sekalian makan siang.Aku memutuskan belanja dulu di supermarket lantai 1. Ngider-ngider milih selai dan tak lagi memilih selai kacang. Kelaparan dengan kantongan belanja yang lumayan besar berencana ke Food Court lantai 3. Di lantai 3 ramai-ramai ada yang keluar dari Twenty One ke Toko buku Graha Media. Intip-intip, wow ternyata si cantik Alexandra Guatardo, Nia Sihasale (Zulkarnaennya ngikut dibelakang dengan tanda huruf Z), Ari Sihasale, Asrul Dahlan, Marcel R, Yehuda “Carlo” D Rambindi. Para pemain Film Tanah Air Beta.

Film yang kutonton dengan Ema dua minggu lalu saat kami benar-benar tak ada kegiatan. Film yang belum aku buat resensinya sampai hari ini. Film yang diproduksi oleh Alenia Production yang konsisten dengan tema-tema diluar Jakarta. Spesialis film anak-anak dan keluarga.Awalnya tak ada niat untuk ikut nimbrung. Tapi lama-lama tertarik juga melihat gagahnya pemeran Mouro ( Marcel Raymond). Ikut deh, nda ada salahnya. Kutelpon Ema “Ada Carlo di Mtos. Sama si Mauro. Cakep skali’”. Dia jawab “Foto Dwi!”. Sebenarnya aku tak ingin memotretnya. Kamera Hpku beresolusi sangat rendah. Kasian Alexandra Guatardo kalo wajahnya nda jelas. Tapi tetap saja kufoto mereka sambil membatin “Perlu ganti Hp nih” .

Yang menyenangkan dari acara seperti ini adalah bertanya dan dapat buku gratis (acara ini sekalian promosi novel Tanah air beta yang diadaptasi dari Film Tanah Air Beta). Dan aku selalu bias ngotot untuk hal seperti ini. Sesi bertanya adalah salah satu sesi yang paling menyenangkan apalagi ketika tak ada orang yang mengenalmu. Intinya sok tahu saja. Dan untungnya aku nonton Film ini. Aku nyerocos asal-asalan saja tentang film itu. Bertanya mengapa Mauro begitu gagah. Ekspektasiku sih harusnya sedikit kreriting (ini yang lupa aku bilang). Jawabnya “ masa mamanya secantik Alexandra Guatoardo anaknya sehitam Carlo “. Ya..ya..ya…baiklah.

Aku juga komen “ tidak adil rasanya jika ditanya sudah nonton Film Tanah Air Beta dengan bukti tiket yang perlu diperlihatkan. Karena aku menontonnya dua minggu lalu....” . Dan hasll dari komen aneh-aneh itu,Mbak Nia memberiku satu eksemplar buku Tanah Air Beta. Cihui….gratisan. Buku pula. Plus tanda tangan para pemain dan Sutradara sekaligus Produser. Cool!!!!!Kalo ini kebetulan ini adalah sebuah kebetulan yang menyenangkan.

Ps : Mbak Nia, nanti kalo mau bikin film tentang anak laut ke Bau-Bau atau Wakatobi saja ya. Dua bulan kedepan aku akan tinggal lama di sana.

Nanti kalo butuh penulis untuk adaptasi filmnya Alenia Production yang lain ke bentuk novel boleh kontak Dwi….* sambil berdoa.


Habis baca bukunya aku buat tulisan deh.bandingkan Film dengan buku. Tunggu ya. Obrigada!!!!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem