Skip to main content

CintaMu


Aku merindukanMu. Aku merasakan sebuah kesendirian. Ada lubang di hatiku. Kau mencerabutnya dengan paksa. Tapi...tunggu dulu. Aku mungkin yang mencerabutnya dengan paksa. Aku yang meninggalkanMu. Aku yang kadang lupa bahwa Engkaulah Sang Sempurna itu. Aku yang tak sadar bahwa sakit ini, bahagia ini dan jutaan emosi adalah milikMu. Kau tak pernah bermain dadu di sini. Bahkan dalam mikrokosmis jiwaku sekalipun. Aku merindukanMu.

Telah lama rasanya aku tak benar-benar menjumpaiMu. Aku kehilangan pegangan. Aku ketakutan. Cinta yang kumiliki adalah cinta fana yang tak kekal. Dan cintaMu adalah sebuah kekekalan yang abadi. Cinta yang kuyakini menjadi sumber segala kebahagiaan. CintaMu tak pernah memberi rasa sedih. Tak memiliki gravitasi untuk menarik air mataku turun dalam ketersakitan. CintaMu adalah serupa roh suci yang selalu mampu menjadi cahaya pembimbing ketika aku tak tahu lagi entah kemana.


Cinta membuatku tak menjejak bumi. Cinta membunuhku perlahan. Aku tak tahu lagi hendak kemana. PintuMu adalah pintu terakhir yang selalu menjadi tempatku mengetuk. Tempatku berlari setelah tembok keangkuhanku yang fana runtuh. Ketika aku tersadar bahwa hanya Kaulah kupu-kupu harapan itu.


Ketika lelah aku mencari pembenaran atas sebuah kesalahan, ketika aku lelah segala kemungkinan mustahil untuk menjadikannya benar. Aku hanya berlari padaMu. Bukankah aku sangat egois? Ya, maafkan aku. Maafkan aku.


Kau mencintaiku dalam kesejatian. Cinta yang berusaha aku pahami dalam ketaksempurnaanku. Bahkan ketika aku menghabiskan ribuan tahun untuk mencintaiMu seperti Kau mencintaiku,cinta yang kumiliki hanyalah sebesar biji Zahra.Tak mampu melingkupi cintaMu yang seluas semesta.
PadaMu aku harus menundukkan hati.

PadaMu aku membawa hati ini untuk terobati. Aku hanyalah sebuah ketaksempurnaan utuh yang menjejak di tanahMu dengan begitu sombong. Kaulah pemiliki hati ini. Tiba saatnya aku harus mengembalikannya kelak kepadaMu. Bersama jiwa yang rapuh ini. Bimbing aku menuju jalan cahayaMu.Amin (*)

Comments

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Berdiri di Atas Dua Perahu

Saya menyukai sebuah serial di Fox Life. Sebenarnya serial ini sudah cukup lama, sayangnya saya tidak terlalu mengikuti. Judulnya Heartbeat. Berkisah tentang kehidupan seorang dokter bedah bernama Alex Pantierre (Mellisa George) di St Matthew's Hospital di Los Angeles. Saya menyukai konflik yang terjadi di film ini. ada konflik tentang profesi dokternya dan juga tentang kisah cinta sang dokter. Bagian cinta ini paling menarik perhatian saya. Karena ia berpacaran dengan dokter Pierce Harrison (Dave Annable) teman sejawatnya. Kemudian konflik terjadi ketika pacar masa lalu yang juga adalah seniornya dokter Jesse Shane bergabung menjadi tim dokter yang sama di rumah sakit itu.  Satu episode yang cukup mengena, ketika ayah Alex sakit dan butuh transplantasi ginjal. Saat kejadian ini ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia dari harmonisnya Ayah dan Ibunya. Ia menemukan kenyataan bahwa ayahnya diam-diam selama 30 tahun menjalin kasih dengan perempuan yang lain.  Ia marah d...

Berduka

Tak ada yang mencintaimu setulus kematian -Semoga lelahmu damai di sana,Pak-