Skip to main content

Merasakan Salju Pertama

Apa rasanya menyaksikan salju untuk pertama kalinya? Saya yang menjalani hampir seumur hidup di Indonesia yang notabenenya adalah negara tropis hanya mampu merasakan 2 musim. Musim hujan dan musim kemarau. Agak beda di negara empat musim yang mengenal musim panas, gugur, dingin, dan musim semi untuk mengkategorikan bagaimana musim hujan dan kemarau itu rada-rada susah. Mungkin karena letak geografis, perbedaan lintang dan bujur menjadikan musim kemarau dan hujan agak sulit didefinisikan ke dalam empat musim. Apakah ia musim panas kala kemarau dan musim dingin kala musim hujan. Ataukah ia musim gugur atau musim semi. Bagi saya musim kemarau dan musim hujan hanya terletak pada curah hujan yang turun dari langit. Selebihnya tak ada perbedaan. Suhu berkisaran normal. 23 derajat Celcius sampai 35 derajat yang paling panas. Tak ada cuaca yang esktrim baik panas maupun dingin.
Salju dan dedaunan kering

Di Athens, kampung yang merasakan empat musim ini, perbedaan suhu sangatlah terasa. Kabarnya kala musim panas suhu bisa mencapai 40 derajat celcius dan cukup mematikan. Kala dingin, suhu drop hingga minus 15 derajat celcius. Matahari yang bersinar cerah kala musim gugur  menjelang musim dingin adalah anugrah Tuhan yang jarang disia-siakan.

Jika prakiraan cuaca di TVRI yang dulu sering saya lihat di televisi waktu kanak-kanak jarang benar, maka prakiraan cuaca di sini boleh dibilang sangat akurat. Setiap jam terprediksi dengan baik. Bahkan seminggu ke depan suhu mampu diramalkan dengan tepat. kegiatan outdoor sangat bergantung pada prakiraan cuaca. Jadi, jika berencana untuk mengadakan acara di luar ruangan, sebaiknya liat weather channel terlebih dahulu.
Diguyur hujan dan salju

Musim gugur sedang menyapa Athens. Daun-daun memerah dan meninggalkan rantingnya. Yang tersisa adalah pohon kering yang tak berdaun. Layaknya mati dan enggan untuk bertunas kembali. Tapi kupikir, pepohonan itu sedang tertidur. Mempersiapkan musim dingin agar tetap hidup hingga musim semi menumbuhkan tunas yang baru.Tapi seperti perempuan, cuaca tak pernah diduga. Saya selalu menganggap musim gugur hanyalah persoalan daun yang mengering dan lepas dari tangkai. tapi tidak sesederhana itu. Musim gugur adalah semacam peralihan dari suhu panas di musim panas menuju ke suhu minus di musim dingin. Jadi kala musim gugur, suhu pun naik turun. Paling panas rata-rata 11 derajat dan minus 3 pada suhu dingin.

Beberapa hari lalu hujan mengguyur kota kecil ini. Rintik, basah, dan menggigil. Seperti biasa, hujan tak pernah menjadi favoritku. Puncaknya adalah tiga hari lalu saat rinai hujan itu tak cukup kuat menjadi air. Ia jatuh sebagai bulir-bulir salju yang dingin. It Snow!!!! Ramalan cuaca sudah memperkirakan itu. Subuh-subuh saya terbangun dan melihat jendela, titik-titik hujan itu masih tangguh menahan suhu dingin. Tapi kala pagi menjelang, dingin menyulapnya menjadi kapas-kapas putih. Memenuhi atap-atap mobil. Rerumputan. Ini benar-benar salju. Dan ini salju pertamaku.
Ini salju pertama buat kita. Cheese!!!!!

Kubangunkan kak Yusran dan Ara. Moment pertama harus diabadikan. Ara yang masih setengah mengantuk kebingungan saat memakai jaket tebalnya. Perlengkapan musim dingin dikeluarkan. Jaket tebal, sepatu boot semua dipakai. Ditengah hujan salju saya menggendong Ara untuk merasakan salju. Ia memandang bingung pada bulir-bulir putih dingin yang menerpa hidung dan wajahnya. Nak, inilah salju seperti yang sering kamu dengar dari lagu "Snowflakes". Inilah salju yang diandaikan oleh Barney seperti milshake dan permen. Apakah kau ingin menengadah sambil berkata "Ah-ah-ah-ah-ah?'.

Di tengah hawa dingin, butiran salju bercampur rintik hujan kami berfoto. Hahahahahaha. Tak peduli orang bilang apa. Kabarnya, semua orang yang pertama kali liat salju akan melakukan hal yang sama. Jadi kupikir ini cukup waras. Mungkin sedikit gila kalo saya membawa sirup DHT, pisang ijo, sambil mengais-ngais tumpukan es untuk dijadikan es pisang ijo.
Tak ada yang menghalangi kenarsisan. Salju sekalipun.

Salju terasa dingin. Tak berbeda dengan bunga es di freezer. Dinginnya membekukan hingga ke tulang-tulang. Tak ada yang romantis dari salju. Tak seperti di film-film natal yang terlihat begitu nyaman bahkan untuk bermain bola-bola salju. Salju itu dingin. Menyakitkan. Salju itu rasa-rasanya lebih buruk dari hujan. Untungnya salju musim gugur ini cepat mencair. Saya masih ingin memandangi tupai-tupai berlarian, daun-daun yang berguguran.

Janjikan padaku salju kering yang menyenangkan. Agar saya kembali merindukan salju. (*)

Foto : M.Yusran Darmawan

Comments

  1. thanks sdh berbagi pengalaman salju pertama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. :) semoga bermanfaat curhatan saya

      Delete
  2. informasi meanrik sekali,,kadang saya suka membayangkan indahnya musim salju,,kesannya romantis indah banget deh,,mungkin karena saya salah satu korban nonton anime hehe,,mudah2an saya bisa merasakan indah sakitnya musim salju kelak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...