Skip to main content

The Faith (Korean Drama Series)

The Faith
Dua mingguan ini saya termangu depan laptop menonton drama korea. Meski di Amerika tetap bisa nonton serial korea. Bedanya kalo di Indonesia perlu berburu bajakannya di sini saya cukup nonton online. Awalnya sih mau download, tapi tak ada download gratisan makanya saya cukup menontonnya via online saja.

Saya bukan korean lover banget banget banget. Nonton film korea pun ada syaratnya. Cowoknya harus cakep. Dan standar cakepku sekarang adalah Lee Min Ho. Jadi bisa kamu tebak aktor utama The Faith tak lain dan tak bukan adalah Lee Min Ho. Saya sedikit agak telat mengikuti serial ini. Karena bulan agustus di Makassar DVD bajakannnya sudah bisa ditemukan di lapak-lapak MTC. Saya baru tahu serial The Faith pas liat foto-foto di fanpage Lee Min Ho. Setelah search di google ternyata bisa ditonton lewat online.

The Faith atau The Great Doctor bercerita tentang korea di masa lalu yang dikenal dengan nama Dinasti Goryeo. Ratu menderita luka setelah lehernya terkena pedang ketika adanya penyerang terhadap raja yang akan bergerak menuju kerajaan Goryeo. Cheo Young (Lee Min Ho), seorang jenderal perang diperintahkan mencari dokter dari khayangan saat pintu khayangan terbuka. Pintu Khayangan adalah sebuah lubang yang membuka tiap selang waktu yang mampu hubungkan antar dimensi. Sang jenderal pun ke masa depan dan menculik dokter ahli bedah plastik.

Cerita bergulir ketika sang dokter ditahan untuk tidak kembali ke masa depan dan tetap tinggal di masa dinasti Goryeo. Raja pun berusaha mempertahankan tahtanya dari gempuran orang-orang yang menginginkannya. Eun Soo sang dokter menjadi sentra cerita saat ia diperebutkan oleh orang-orang yang berusaha menjatuhkan raja. Isu bahwa ia berasal dari khayangan menjadi sangat kuat. Cheo Young pun berusaha mati-matian menjaganya karena berjanji membawanya kembali ke masa depan hingga akhirnya ia jatuh cinta pada perempuan itu.

Cerita film ini sebenarnya sangat sederhana. Yaitu upaya merebut kekuasaan raja oleh orang-orang yang ingin menjatuhkannya dan penculikan sang dokter. Dua hal ini yang saling terkait, tarik menarik, dan timbul tenggelamkan masalah. Jika saja sang dokter memilih untuk segera lompat ke lubang waktu ketika terjadi perdebatan antara jenderal, raja, dan penasehatnya mungkin cerita tidak terlalu sengkarut, tapi ya namanya juga drama. Terlalu drama.

Sejarah Korea dan Kreatifnya Penulis Cerita

Mungkin jika dilihat sepintas film ini tidak ada bedanya dengan dengan film korea lainnya. Tentang percintaan dengan latarbelakang kerajaan. Tapi yang menjadi unik menurut saya adalah kreativitas sang penulis naskah mengambil sejarah korea selatan sebagai background cerita. Dinasti Goryeo adalah Korea masa lalu yang berusaha independen dari Dinasti Yuan (Cina). Dengan Raja Gongmin yang menikahi putri Noguk dari Dinasti Yuan. Serta Cheo Young yang adalah jenderal perang yang terkenal di Korea Selatan. Semasa Dinasti Geryeo, ia dikenal sebagai kesatria yang rendah hati dan terkenal dengan mottonya  "Do not be covetous of gold". Di film ini pun ia digambarkan sebagai sosok yang bijak dan setia pada raja.

Meski cerita kerajaan ini hanyalah background dari kisah cinta antara aktor utama pria dan aktor utama wanita, tapi kupikir ini penulis skenario film ini sangat pandai mengangkat cerita sejarah korea yang disajikan dalam drama percintaan yang dibumbui dengan cerita futuristik. Secara tidak langsung saya ikut belajar tentang sejarah Korea.

Saya membayangkan akan sangat epik jika cerita kerajaan serupa Majapahit atau Sriwijaya dihadirkan kembali pada film atau sinetron. Diolah dengan sangat cerdas, tidak sekedar sebagai film atau sinetron silat biasa. Pastinya akan sedikit banyak memberikan pelajaran sejarah kepada para pemirsa Indonesia.

Kesatria putih <3 br="br">

Kembali ke film The Faith, Lee Min Ho memesona saya dengan ketampanannya. Apalagi dalam balutan baju kestria sambil membawa pedang. Membuat saya menasbihkannya sebagai kesatria putih. Sayangnya pemeran ceweknya tidak terlalu cantik. Saya malah lebih suka cerita cinta antara raja dan ratu di serial ini. Tak begitu dieksplor jadi cukup membuat saya menunggu-nunggu kisah cintanya. Kalo dibandingkan sama serial City Hunter, The Faith masih kalah jauh. Tapi lumayanlah buat cuci mata. Apalagi bagian terakhir waktu Lee Min Ho berkumis tipis. Aduh Manly banget. Melting jadinya.(*)

Comments

  1. I love this series. Its worth watching. Minho is such a great actor plus the story is superb!

    ReplyDelete
    Replies
    1. i couldn't agree more :). i love minho.hahahahaa

      Delete
  2. Agree, dlm serial ini aku suka penggambaran negeri Goryeo dimasa lalu dengan landscap dan bangunan tuanya yang masih terjaga.namun alasan utama aku mantengin serial ini apalagi kalo bukan oppa ganteng level 10 lee min ho dia emang paling bisa bikin penonton filmnya yang kebanyakan cewek meleleh, mau bilang apalagi siiiy lee kin ho dgn baju ksatria itu, extremly hot...he...he...dan diakhir postinganku di blogku ttg serial ini penampilan brewoknya diakhir film ini yg bikin aku mendadak mimisan....he...he...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe...buat saya cowok korea cuma 1, lee min ho

      Delete
  3. Anonymous4/11/2013

    emang bagus banget ceritanya, saking bagusnya, aku smpe ngebayangin kaya apa kalo itu beneran ya,,,
    ada masa lalu dan masa depan,, hihihi... aku gak bosen2 pengen nonton terus meskipun dah nonton...
    Love U Lee Min Ho.... ^_^

    ReplyDelete
  4. film yang membuat keringat dingin saya keluar. Lee min hoo pandai banget aktingnya :'(

    ReplyDelete
  5. film yang membuat keringat dingin saya keluar. Lee min hoo pandai bgt aktingnya :*

    ReplyDelete
  6. film yang membuat keringat dingin saya keluar. lee min hoo sangat pandai berakting (y)

    ReplyDelete
  7. Anonymous12/09/2013

    Diriku paling telat nonton Faith....!Pokoknya Keren Banget Deh.Mungkin karena Aktornya Lee Min Ho Kali ya.....sudah Nonton brkali2 juga gk bosan.xixixix.......

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem