Skip to main content

Bertumpu di Kaki Kecil

I'm walking
Moment ini adalah moment yang paling saya tunggu selama menjadi ibu. Moment dimana melihat Ara pintar berjalan. Saya cukup was-was mengingat usianya 15 bulan dan dia masih merangkak. Setiap ke perpustakaan dan melihat anak-anak kecil seusianya atau bahkan lebih muda dari dirinya sudah berlarian dan begitu lincah bergerak saya selalu iri melihatnya. Ara kecil masih menggunakan dengkul dan lengannya untuk bertumpu. Untuk berpindah. Sedangkan anak yang lain berlarian ke sana ke mari. Setiap bercakap dengan ayah atau ibu anak-anak itu saya selalu bilang "she's still crawl. She doesn't walk yet".

Mungkin saya yang malas mengajarinya berjalan. Malas melatih kaki-kakinya untuk berdiri dan melangkah. Ada saat dimana ia malah meminta saya menuntunnya untuk berjalan. Ia meraih tangan saya dan memaksa saya bangun dari tempat tidur. Dari berpegangan dua tangan hingga berjalan hanya memegang satu tangannya. Dalam tahapan itu saya bisa merasakan perubahan beban tubuhnya. Yang semula bertumpukan ke tangan dan berusaha berjalan, hingga benar-benar bertumpu pada kaki sehingga saya hanya sekedar menuntunnya tanpa perlu  mengeluarkan tenaga untuk membantunya berjalan.

Semalam ia merayakan keberhasilannya berjalan sendiri. Pertama kali ia harus diberdirikan dulu, setelah ia tegak berdiri, ia akan diam sesaat. Kemudian tersenyum kecil dan menggerakkan tangannya. Berikutnya ia membuat ancang-ancang untuk berjalan. Dua langkah pertama, tiga langkah, kemudian banyak langkah yang tidak lagi bisa saya hitung. Saya akan menjadi tempat yang akan dia tuju. Berjalan sambil merentangkan tangannya sebagai alat keseimbangan. Tertawa keras dan berakhir dengan memelukku dengan begitu senang.
Dapat hadiah Lego dari Ayah

Ia mulai menyukai aktivitas berjalan. Ia mengangkat tangannya dan tertawa ketika berjalan. Mungkin ia merasa seperti berhasil melewati satu tahapan yang begitu besar dalam kehidupannya. Ia akan tertawa bahagia. Tak peduli pada akhir langkah ia akan terjatuh, ia tetap akan tertawa dan kemudian bangkit. Setiap orang akan menyemangatinya dan memberinya motivasi. Ara kecil merasa seperti Neil Amstrong yang menjejak bulan. Langkah kecil itu menyempurnakan hidupnya. Ia akan berjalan, berlari, melompat, menari, dan bertualang dengan kakinya sebagai tumpuan.

Athens adalah tanah pertama yang kamu jejaki dan penny kecil yang dilempar ke air mancur di depan Alden Library menjawab doa yang dibisikkan. Selamat memulai tahap berjalan, Ara. Di masa depan ketika kamu putus asa, ingatlah kamu pernah belajar berjalan, terjatuh, tapi kamu tetap tertawa,  kembali berdiri dan terus melangkah. (*)

Comments

  1. ah..ara pelajaran berjalan pertamanya jauh sekali sampai di amerika.. ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem