Skip to main content

Selfish


Aku ingin memerangkapmu di kerangkeng waktu dalam definisiku
Aku ingin kamu tetap berada di sana tanpa perlu menjauh dariku
Aku ingin kau selayaknya sebuah jin yang mampu selalu ada saat aku butuh
Aku ingin kamu selalu mampu memahamiku bahkan ketika aku memejamkan mata
dan tak memedulikanmu

Aku ingin ketika aku berpaling kau takkan pernah berpaling (dariku)
Aku ingin ketika aku beranjak pergi kau pun akan pergi bersamaku
Aku ingin kau menjadi serupa keping jiwa yang melengkapiku
Aku ingin rasa ini mampu kau pahami dan juga hadir dalam benakmu
Aku ingin kau mampu membaca tiap kata yang kutuliskan untukmu
Aku ingin kamu tahu begitu banyak mix feeling yang kau hadirkan
AKu ingin menjelaskan tiap sebab yang menjadi akibat dari jutaan rasa yang menjelma
dalam dongeng yang aku tulis
Aku ingin kamu menjadi bagian dari hati ini agar kau tahu bagaimana masochist itu
Kau telah menjadi badai
Turbulensimu adalah pemantik rasa yang kian memadat
Aku adalah perempuan yang terperangkap pada jeruji egois
Aku beranjak dan pergi
Meninggalkanmu dengan perih ini adalah sesuatu yang kelak akan indah pada waktunya
Aku dan kamu kelak akan menghabiskan makan malam dengan anak-anak
pada rumah yang memberi mereka kehangatan
Aku dan kamu akan pula lupa pada bnayak pesan-pesan kecil dan beberapa
cerita kanak-kanak yang telah kita buat tokoh-tokohnya.
Semua akan terhapus bersama waktu yang kian menua.

(Saat mendengar lagu "When U Tell Me That U Love Me".
Sebelum tidak sadarkan diri dari tidur siang yang "Egois")

Comments

  1. jangan khawatir. saya akan selalu menjadi jin yang akan selalu ada untukmu. just call my name, and i'll be there....

    ReplyDelete
  2. hanya saja saya terlalu egois untuk hidupmu syg

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di ...