Ollo si Beruang |
Di hutan ini, jauh di dalam hiduplah seekor beruang. Ia bernama Ollo. Ollo sangat bahagia hidup di hutan. Di sini dia berteman dengan imut si semut. Imut tinggal di bawah tanah di samping pohon yang Ollo jadikan rumah. Tak cuma imut si semut, Ollo juga berteman Acil si kelinci. Mereka sering berkumpul dan bercerita. Atau kadang bermain di sekitar lapangan tempat mereka tinggal.
Tempat tinggal mereka jauh di dalam hutan. Di sana terdapat tanah lapang yang tak terlalu luas. Rumput-rumput tumbuh tapi tidak terlalu tinggi.Di balik rumput-rumput itulah Acil si Kelinci membuat sarangnya. Ada batu-batu besar yang berongga yang menjadi tempat Ollo untuk tidur. Di antara batu-batu itu terdapat satu pohon tua yang menjulang tinngi. Di bawah pohon itulah di balik akar-akarnya imut si semut menyimpan makanannya.
Jika sore, mereka selalu berkumpul. Bermain di rerumputan, bercerita tentang pengalaman mereka. Atau sekedar menunggu matahari terbenam saat sore. Jelang malam ketiga sahabat tersebut berkumpul di undakan batu. Berbaring dan menatap langit malam.
Ollo paling suka melihat langit malam. Ia melakukannya tiap malam jika langit tidak mendung dan hujan. Ia betah berlama-lama melihat bulan dan bintang. Bahkan ia rela hingga pagi hanya melihat langit malam bertabur bintang.
Jika mereka berbaring di undakan batu itu, maka imut si semut dan Acil si kelinci akan mendapatkan dongeng tentang rasi-rasi bintang dari Ollo. Tentang Orion si Pemburu. Sirius si anjing langit. Atau juga tentang cerita ada pohon di bulan. Itu seakan menjadi dongeng pengantar tidur bagi Imut dan Acil.
Suatu malam Ollo tiba-tiba membangunkan teman-temannya. "Imut, Acil, Aku ingin ke bulan. Ingin mencari pohon itu" katanya antusias. Imut dan Acil yang sudah terlelap, kaget dibangunkan.
"Ollo, aku kira ada kebakaran di hutan. Kamu mengganggu saja" sahut Acil sambil kembali tidur. Imut bahkan tidak menggubrisnya. Ia telah lelap kembali.
"Teman-teman, dengarkan. Aku ingin ke luar angkasa. Aku ingin ke tempat bintang-bintang dan bulan" katanya lagi. Sangat antusias.
"Ollo, tidurlah. Sudah sangat larut. Besok pagi saja ceritanya "ujar imut.
Tapi Ollo tidak lagi mendengar komentar Imut. Ia telah yakin tentang misinya. Sambil menggelung memandang langit. Sebuah bintang berkedip di atasnya. Ia tersenyum dalam tidurnya. "Bintang...'gumamnya dalam mimpi.
Esok paginya ia dengan semangat menceritakan keinginannya ke langit. Menjangkau bulan dan bintang.
"Ollo, itu sesuatu yang mustahil ", kata Acil. "Tak ada beruang yang pernah menjelajah di luar angkasa. Apalagi ingin mengunjungi bulan dan bintang".
"Iya, Ollo. Acil benar. Tapi, mengapa tiba-tiba kamu mau ke bulan dan bintang-bintang itu?"tanya imut penasaran.
"Aku ingin tahu apakah benar ada pohon di bulan. selain itu aku ingin memetik satu bintang kecil di langit untuk kita simpan di sini. Di dalam hutan ini. Aku ingin menyimpannya di buku tulisku" Jelas Ollo.
" Bintang itu tak sekecil itu Ollo. Mungkin dari atas batu ini kita melihat mereka begitu kecil. Tapi mereka tidak ada bedanya dengan bumi. Mereka juga sangat besar. Hanya saja tempat kita sangat jauh darinya sehingga kita melihatnya dalam bentuk kecil" tutur si Imut.
Ollo tampak sedih. Ia membenarkan pendapat teman-temannya. Tapi ia telah jatuh cinta pada langit, bulan, dan bintang. "Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat menyukai kelap kelip mereka. Aku ingin menyimpannya di antara buku-buku bacaanku. Di dalam buku-buku tulisku" katanya sedih.
"Begini saja. Kamu kan pintar mendongeng. Nah, buatlah dongeng tentang bintang, bulan, dan benda-benda langit lainnya. Kamu tulis di buku. Bukankah itu sama dengan menyimpan cahaya bulan dan kerlip bintang?" saran si Acil.
"Ya, benar. Itu saran bagus, Cil. Langit juga takkan pernah meninggalkan kita. Ia akan tetap di atas sana. Kita masih bisa melihat bulan dan bintang tiap malam tanpa kamu harus memilikinya. Lagian kalo kamu tetap ngotot, bintang-bintang itu takkan membagi cahaya lagi pada yang lain hanya padamu " kata Imut.
Ollo pun tersenyum sumringah. Teman-temannya telah memberikan solusi paling bijak. Ia akan menuliskan dongeng tentang bintang-bintang. Juga tentang bulan. Dan juga langit. Ia tak perlu mengambil bintang di langit. Biarlah dia tetap di sana. Ia yakin tak hanya dirinya sendiri yang menyukai pemandangan langit malam.
Sore itu ia telah memulai menuliskan dongengnya. Sambil memandang langit ia menulis tentang dongeng tentang putri bintang. Ia telah menambahkan satu bintang lagi. Bintang di buku ceritanya. Bintang di langit tampak berkelap kelip menyambut bintang baru di buku cerita Ollo.
Tapi,bagaimana dengan cerita pohon di bulan. Ollo tidak lagi mempertanyakannya. Karena ia akan membuat dongeng bulannya sendiri.
( Kamar kost, 101110 -sendirian mengkhayal)
hahahahahaha....suka ka :D
ReplyDeletesaya sumbangkan ko 1 tokoh, nama nya Panda Pinky :D
saya bikin apa mi itu panda pingky di'???
ReplyDeleteSalam kenal. Aku baca cerita Ollo si Beruang di http://bit.ly/ed7pkp dan tertarik utk mngubahnya jd podcast #22hari220cerita
ReplyDelete#22hari220cerita adl program dr @IDcerita utk membuat dan mbagikan gratis podcast cerita anak. Info: http://bit.ly/eIPu1P
Twitterku: @bukik