Skip to main content

Pada Malam Natal Kami Ke Cincinnati

Ini Cincinnati Ohio atau Kentucky ?
Musim libur telah datang. Athens kembali menjadi kota sunyi. Lebih sunyi dari libur Thanksgiving kemarin. Tak ada aktivitas kampus. Mobil-mobil yang biasanya memenuhi parkiran hilang satu per satu. Halaman parkir apartemen kosong. Para penghuninya minggat ke kota. Mereka menikmati liburan. Mereka pulang ke rumah merayakan natal.

Suasana natal telah jauh hari terasa di sini. Rumah-rumah dihiasi lampu berkelap kelip. Pohon natal penuh ornamen hadir di tiap rumah. Juga berdiri di sudut-sudut kota. Hiasan natal dari dedaunan Evergreen berpitakan merah menghias pintu-pintu. Tak ketinggalan lagu Natal yang selalu terdengar. Suara Buble adalah suara yang paling sering saya dengar setiap lagu natal mengalun.

Bayi Isa di stable

Saya, Ara, Ayahnya, Mas Yearry, dan Mbak Dessy (Roommates kami) memilih merayakan natal di Cincinnati. Tepatnya di Milford, rumah ibu Erick. Cincinnati adalah salah satu kota terbesar di Ohio. Jaraknya 3 jam dari Athens. Desember, 24  pagi saat hujan menguyur Athens, kami berangkat menuju kota dimana Erick tumbuh.

Sepanjang jalan antara Athens dan Cincinnati yang ada hanyalah padang pertanian. Jalanan Highway cukup membosankan karen lurus dan sepi oleh rumah penduduk. Saya jadi rindu pada jalanan Bengo-Makassar yang berkelok dan dipinggir jalan penuh rumah. Cuaca mendung dan dingin. Ara tidur sepanjang perjalanan dan baru bangun saat mendekati kota Cincinnati. Untuk memasuki kota Cincinnati kami melewati highway dan menginjakkan kaki sebentar di negara bagian Kentucky dan selanjutnya berputar di masuk ke Cincinnati. Lucu rasanya.


Kami sampai di Cincinnati saat siang. Langsung menuju Krohn Observatory. Krohn Observatory adalah sebuah observatorium untuk segala jenis tanaman. Dari yang bonsai, kaktus, hingga Anggrek. Dari tanaman empat musim hingga tanaman tropis. Kami bertemu Emily, ibunya Erick di Observatory ini. Karena dia telah membelikan karcis masuk untuk kami. Cuaca cukup dingin dari biasanya. Butiran salju melayang tipis seperti butiran styrofoam. Tapi tidak juga lebat. Sambil menunggu Emily datang, kami mengunjungi Stable yang didirikan di samping bangunan observatorium. Stable ini berisikan kambing, kuda, dan keledai. Juga patung-patung representasi Maria dan bayi Isa.Stable ini disediakan khusus saat jelang natal untuk menggambarkan kisah kelahiran bayi Isa Al Masih.
"tutu tutu" kata Ara

Menunggu kereta api

Krohn Observatory padat pengunjung. Para pengunjung rata-rata orang tua, keluarga, dan anak-anak. Pertama yang kami lihat adalah miniatur kereta api dengan  yang dihiasi dengan bunga-bunga empat musim. Ara paling suka kereta api ini. Dia takjub melihat kereta-kereta api kecil yang bergerak di sepanjang relnya. Melewati jembatan dia atas kepala. Dia senang sambil menirukan suara kereta "tutu' tutu'".
Sayap kupu-kupu

Selanjutnya kami menuju ke ruang display kaktus. Ada lidah buaya, kaktus berduri, dan segala jenis kaktus yang sering saya tanam waktu kecil di rumah. Di ruang display berikutnya dipajang bunga-bunga anggrek. Saya tidak begitu tertarik. Saya bukan penikmat bunga soalnya. Hehehehe. Di ruang berikutnya ada bonsai-bonsai lengkap dengan tahun kapan mulai dibonsaikan. Kasian juga liat tanaman bonsai yang dipaksa mengecil atas nama keindahan.
Ketemu pohon coklat

Berikutnya adalah ruang display tanaman tropis. Suhu ruangannya lebih panas dari suhu ruangan berikutnya. Dan yang paling mencengangkan adalah saya bertemu pohon coklat. hahahaahaha. Jauh-jauh ke Amrik saya liatnya pohon coklat. Di dekat rumah malah ada berpuluh-puluh pohon. Waktu kecil memetik coklat adalah kerjaanku. Nda nyangka ke Amrik ketemu pohon coklat. Saya dan pohon coklat memang berjodoh. Ada juga tanaman jahe dan lengkuas. Duh, kalo saja ini bukan observatorium sudah saya gali tuh lengkuas sama jahenya. Saya butuh buat masak di dapur. Di sini jarang yang jual.
Bersama Emily

Saya ngobrol sebentar dengan Emily. Ternyata, observatorium Krohn ini sudah sangat tua. Ia bercerita bahwa ia sangat suka ke tempat ini. Setiap tahun. Sejak ia kecil. Dan umurnya saat ini adalah 70an tahun. Ketika saya menanyakan sejak kapan Krohn ini didirikan ia tidak tahu pasti. Ketika ia menanyakan pada seorang ibu-ibu yang seumuran dengannya ibu-ibu itu pun menjawab tidak tahu. Baru setelah browsing di Internet saya tahu Krohn Observatory sudah ada sejak tahun 1933. Wow!!! Lebih tua dari Indonesia merdeka.
Di depan kebun binatang

Selanjutnya kami ke kebun binatang Cincinnati. Sayangnya, kartu member untuk gratis masuk milik Emily tidak bisa dipakai, karena Emily tidak ikut bersama kami ke kebun binatang. Jadinya kami hanya sekedar foto depan gerbang Cincinnati Zoo seolah-olah sempat masuk ke dalam. Kemudian kami mengunjungi Fountain Square. Downtown Cincinnati. Di pusat kota Cincinnati terdapat pohon natal yang sangat besar. Pohon natal yang paling besar yang pernah saya lihat. Di sampingnya ada areal ice skating dan Fountain dengan patuh berdiri megah. Sayangnya air mancurnya lagi kering, jadi saya batal iseng lempar koin dan mengucapkan permohonan.
Kota belakang itu Kentucky loh

Fountain Square's Statue
Cuaca makin dingin. Kami mengaso sebentar di Greater's Ice Cream. Kafe ini menghadirkan aneka penganan coklat dan es krim buatan sendiri. Saya baru merasakan hot chocolate yang sangat enak setelah mencicipi hot chocolate toko ini. Starbucks lewat, apalagi hot chocolate sachet yang dijual di Walmart. Jauh deh pokoknya. Nyesal juga rasnaya saya nda mencoba es krimnya.

Suasana Ice skating di downtown Cincinnati

Sore harinya kami menuju rumah Erick. Berjuang melawan dingin yang kian memuncak di malam natal. (*)


Comments

  1. Replies
    1. hehehehe...yuk ke sini

      Delete
    2. Senang ya k',,jalan2 truz... hehehee...

      Delete
    3. kebetulan dekat dan murah. jadi jalan2 :)

      Delete
  2. Anonymous12/27/2012

    aigoo...Ara sudah bisa berdiri.kangennyaaaa....besok2 Ara sudah pintar minta jajan :)

    shanty

    ReplyDelete
  3. ngga kangen kampung halaman kah ?

    ReplyDelete
  4. ngga kangen kampung halaman kah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kangen :) bulan depan udah balik ke Indonesia kok

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...