Skip to main content

Dekorasi Kamar Ara


Seminggu lalu saya dan Ara sempat nongkrong di Frontroom Baker. Berteduh dari salju dan menumpang menghangatkan diri. Dekorasi Frontroom penuh dengan ornamen natal yang biasa digantung di pohon natal. Tapi saat itu ornamen berbentuk bola-bola itu tidak menggantung cantik di dahn-dahan pohon natal. Bola-bola berwarna-warni itu menggantung di flapon. Dengan pita warna-warni. Ara sangat suka melihatnya. Ia menunjuk-nunjuk dan gemes melihat ornamen itu memenuhi semua flapon. Kugendong dia dan kubiarkan ia menggoyangkannya.

Karena natal telah berlalu, maka hiasan-hiasan itu banting harga di Walmart dan Kroger. Saya pun membelikan beberapa ornamen buat digantung di kamar. Tidak lupa hook, pita, dan plaster untuk direkatkan di flapon kamar. Saya menunggu Ara bobo siang supaya jadi kejutan buatnya. Nyatanya dia malah nda bobo. Kupikir dia akan menganggu saat kupasang ornamen-ornamen itu, nyatanya dia malah ikut main-main dan tidak menganggu sama sekali.

Hooknya dan plesternya lumayan kuat melekat di langit-langit kamar. Hiasannya juga cukup ringan. Ara suka memperhatikan hiasan-hiasan itu sambil berbaring di atas tempat tidur. Kalo terbangun malah meminta semua ornamennya digoyangkan. Heheheeheehe. Semoga ornamennya bertahan melekat sampe pulang ke Indonesia tahun depan.

Comments

  1. ornamennya lucu mbak nempelin ke atasnya pake apa mbak?

    ReplyDelete
  2. pake kawat kecil ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...

mulai ngerti

akhirnya mulai ngerti juga...meski awalnya ngejelimet ternyata sesuatu yang awalnya kita tak tahu kalo belajar jadinya bisa ya (ini pesannya mamaku) udah dini hari...harus pulang besok (nanti Pagi, maksudnya) harus kuliah pagi tengah malam nanti aku lanjutin lagi gud nite