Skip to main content

Satu Hari di Columbus, Ohio

Tinggal di Athens sedikit membosankan jika sudah menjajali setiap sudutnya. Setiap sudut disini adalah Ohio University, Court Street, dan tempat-tempat yang bisa dijangkau dengan Athens bus atau jalan kaki. Saya belum pernah ke The Plain meski ada kendaraan umum yang menjangkau ke sana, disebabkan tidak ada tujuan khusus ke sana.

Menu sarapan kami
Nah, ketika Mas Iqra datang berkunjung ke Athens dan meminta Erick menjemputnya, maka saya dan Kak Yusran meminta untuk ikut menjemput. Sekalian jalan-jalan ke Columbus. Pukul 08.30 kami meninggalkan Athens. Cuaca cukup dingin. Sepanjang jalan embun di atas rerumputan membeku. Jendela mengembun. Ara yang bangun lebih pagi dari biasanya tertidur dengan nyenyak di mobil.

Mama yang sibuk mewarnai
Kami menjemput mas Iqra di shelter mega bus dekat Ohio State University. Sebelum jalan-jalan kami sarapan di restoran Bob Evans. Bob Evans adalah restoran yang menggunakan Barn sebagai trademarknya. Gambar lumbung bercat merah ini sangat familiar di Amerika. Lumbung merah ini selalu ada di pertanian. Diperjualbelikan sebagai gudang belakang rumah. Jadi setiap saya melihat lumbung merah itu yang ada dalam ingatan saya adalah Bob Evans.

Di Bob Evans kami memesan menu breakfast. Erick dengan telur dadar dan bayamnya. Mas Iqra dengan omelet isi jamurnya, Kak Yusran dengan telur mata sapi plus potongan kentang, dan pesananku pancake krim plus saus grape. Ara sarapan dengan krayon dan gambar yang harus di warnai. Ia memilih bermain dengan crayon dibanding memakan kentang yang diberikan ayahnya.
Narsis depan lumbung Bob Evans

Habis sarapan, Erick lantas mengajak kami ke Buckeye Lake. Dalam perjalanan Ara kembali tidur. Baru terbangun saat sampai di Buckeye Lake. Menurut Erick, Buckeye Lake dulu dipakai untuk sebagai pengairan untuk pertanian hingga jauh ke Athens. Cukup jauh kurasa. Ara baru kembali bersemangat ketika burung-burung di dermaga Buckeye Lake terbang mendekat karena dilempari makanan. Kerumunan burung-burung putih terbang memburu dan berebutan makanan. Sangat menyenangkan buat saya. Apalagi buat Ara. Di Indonesia sangat jarang menemukan kawanan burung yang akan menyerbu mendekat jika dilempari makanan. Burung-burungnya takut ditangkap kali ya.
Ara bahkan sampai menangis tidak ingin masuk mobil ketika kami memutuskan meninggalkan Buckeye Lake.
Buckeye Lake
Burung-burung berebutan makanan

Tempat berikutnya adalah Newark Earthwork di Licking County, Ohio. Tempat ini dulunya adalah tempat upacara, pertemuan, perdagangan para indian. Oleh pemerintah dijadikan sebagai tempat bersejarah. Ada patung manusia indian berkostum beruang yang terbuat dari pahatan pohon maple. Gundukan-gundukan tanah serupa bukit kecil yang dulunya dipakai sebagai tempat upacara serta museum yang memajang artefak kuno serta gambar-gambar yang menjelaskan perkembangan suku indian dari masa ke masa. Tidak ada bangunan kuno di tempat ini. Yang ada hanyalah pohon-pohon tinggi dan rumput hijau. Tempat ini menjadi semacam taman kota di tengah gedung-gedung tinggi di Columbus. Saya membeli beberapa kartu pos khas tempat ini untuk dikirimkan kepada kawan di Indonesia.
Patung indian dengan kostum beruang

Kemudian kami menuju ke The Dawes Arboretum. Sebuah laboratorium hidup menurutku. Erick lebih menyukai menyebutnya Tree Museum. Lokasinya juga di Newark Ohio. Tidak jauh dari Licking County. Tempat ini serupa kebun dengan segala spesies tanaman di dalamnya. Ada museumnya juga. Museumnya tempat belajar lingkungan untuk anak-anak. Ada tiruan hewannya, perpustakaan, aneka mainan hewan. Ada juga sarang lebah hidup. Ara menyukai museum ini karena ia menemukan banyak boneka hewan. Tak ada labirin tanaman di museum ini, tapi ada tanaman yang ditanam dan membentuk tulisan. Sayangnya kami tidak sempat naik ke menara pengintai untuk melihat tulisan itu. Yang menyenangkan dari Arboretum ini adalah aktivitas membuat sirup maple secara tradisional. Sayangnya pada saat kami berkunjung, aktivitas itu belum terjadwalkan.
Kepik di The Dawes Arboretum

Ma, ini mainannya boleh diambil nda?

Kami pulang menuju Athens pukul 4 sore setelah sebelumnya membungkus pizza di Columbus Pizza (hmm...lupa nama). Disepanjang jalan Ara tidur dengan nyenyak. Tidak bangun sampai kami tiba di Riverpark. (*)

Comments

Popular posts from this blog

Kura-Kura hijau

Tadi waktu ke Mall aku sempat melihat kura-kura hijau kecil yang djual. Ada puluhan ekor dalam satu akuarium besar. Ada yang berdiam diri di batu buatan dalam akuarim kaca itu, adapula yang berenang-berenang. Banyak orang yang singgah untuk melihat-lihat. Dijualnya berpasangan. Kura-kura mungkin makhluk yang gampang kesepian. Jadi jika harus dijual harus berpasangan. Sepasang kura-kura dibrandol dengan harga 70.000 plus akuarim kecil ukuran 20x15x15 cm. Kura-kura itu tampak lucu. Selain kura-kuranya dijualnya turtle food buat sang kura-kura. Aku tertarik untuk membelinya. Tapi aku bukanlah orang yang telaten dalam merawat sesuatu. Aku takut kura-kura itu akan mati jika aku beli. Mungkin jika sang kura-kura beruntung aku pun akan melakukan seperti yang dilakukan Dee, melepas kura-kura. Tapi janganlah aku membelinya. Biarlah orang lain yang lebih telaten yang merawatnya. Semoga kura-kura itu mampu bertahan hidup.

Pada Sebuah Beranda

Siapa yang tak mengenal bondan winarno. Presenter pembawa acara kuliner di televisi. Mempopulerkan istilah “Mak Nyus” untuk tiap komentar enak tentang makanan yang dimakannya. Tapi hanya sedikit yang tahu bahwa ia adalah seorang wartawan senior yang telah malang melintang di dunia jurnalisitik. Memiliki segudang pengalaman liputan. Bahkan pernah membuat salah satu laporan investigasi yang mengungkap sebuah kasus. Namun tak hanya sisi jurnalistik, Bondan Winarno pun seorang penulis sastra yang cukup ciamik. Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan fotokopian kumpulan cerpen Bondan Winarno yang berjudul “Pada Sebuah Beranda”. Buku ini sudah lama aku cari di toko-toko buku. Namun tak kunjung aku temukan. Hingga seorang teman berbaik hati mengirimkan fotokopiannya yang bersumber di perpustakaan kotanya. Ada 25 cerpen yang dimuat dalam buku tersebut. Pada Sebuah Beranda ini diterbitkan oleh Bondan Winarno sebagai kado ulang tahun untuk dirinya sendiri yang dalam istilahnya “Celebrat...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...