Skip to main content

Tahun Baru Bagi Kevin


Umurnya tiga tahun. Beratnya 20 kg lebih. Dia cerewet. Dia ponakanku. Untuk Lelaki seusianya dia selalu menangis. Setiap permintaannya adalah titah yang harus di penuhi. Jangan pernah tidak memenuhi permintaannya karena dia akan menangis. 

Cara ngomongnya masih cadel. Kadang tidak sinkron antara apa yang dia omongkan dengan yang dia inginkan. Kadang otaknya sudah berkata D sedangkan mulutnya masih berkata A. Karena pengaruh ipin dan Upin maka cara ngomongnya sangat Malaysia. Jika ia bertanya bagaimana, dia akan menggunakan kalimat “macam mana?”.

Waktu final AFF kemarin sempat aku kesal ketika ia menggunakan kalimat itu. Ah dia masih anak kecil .Belum tahu tentang perseteruan Indonesia Malaysia. Mala mini ayahnya yang tinggal di Makassar datang berkunjung. Libur akhir tahun dia gunakan untuk bersama keluarga. 

Sore menjelang saat ayah Kevin datang membawa begitu banyak barang. Mulai dari popok untuk adik Kevin hingga kembang api untuk Kevin. Saat ia melihat bungkusan kembang api itu yang dia lakukan adalah segera mencari korek api untuk segera dibakar.

Semua orang dirumah berusaha menjelaskan bahwa belum saatnya kembang api itu di nyalakan. Ayahnya sampai menjelaskan bahwa kedua jarum jam harus berimpitan di angka 12 baru boleh dibakar. Namun ia belum mengerti sama sekali apa tahun baru itu. Baginya tiap hari adalah selalu sama. Bermain dan bermain. Di dalam otaknya ia belum menyiapkan resolusi apa yang harus dia lakukan untuk tahun 2011. Baginya semua tahun sama selama ia bisa bersenang-senang. 

Resolusi hanyalah urusan orang dewasa. Orang-orang yag selalu menganggap hidupnya adalah sebuah target pencapaian sebuah perusahaan. Ingin rasanya seperti Kevin. Menikmati mala mini dengan biasa saja tanpa hal yang perlu disiapkan. Tanpa segudang imaji yang perlu aku reka dalam kepalaku.

Meski pergantian tahun masih empat jam lagi, ia telah berhasil membakar setengah kembang apinya. Baginya inilah hidup. Menikmatinya saat ini. Aku perlu belajar menikmati hidup seperti Kevin. Tertawa lepas dan tidak memikirkan kepedihan. 

(31 desember 2010)

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng Kita

Siang ini aku terjaga dari tidur panjangku. Seperti seorang putri tidur yang terbangun ketika bibirnya merasakan hangat bibir sang pangeran. Tapi, aku terjaga bukan karena kecupan. Namun karena aku merasakan indah cintamu di hariku. Mataku tiba-tiba basah. Aku mencari sebab tentang itu. Namun yang kudapati haru akan hadirnya dirimu. Memang bukan dalam realitas, namun pada cinta yang telah menyatu dengan emosi. Kita telah lama tak bersua. Mimpi dan khayal telah menemani keseharianku. Tiap saat ketika aku ingin tertidur lagu nina bobo tidak mampu membuatku terlelap. Hanya bayangmu yang selalu ada diujung memoriku kala kuingin terlelap. Menciptakan imaji-imaji tentangmu. Kadang indah, kadang liar, kadang tak berbentuk. Tapi aku yakin ia adalah dirimu. Menciptakan banyak kisah cinta yang kita lakoni bersama. Aku jadi sang putri dan dirimu sang pangeran itu. Suatu imaji yang indah...

jurnalistik siaran, pindah kost-kostan, dan "capek deh!"

Akhirnya, kembali bisa menyempatkan diri sejenak ke Teras Imaji. Sedikit berbagi kisah lagi dengan diri sendiri. Sekedar untuk sebuah kisah klasik untuk Saraswati dan Timur Angin kelak. Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa bertahan sampai saat ini.meski tugas kuliah menumpuk. Keharusan untuk pindah pondokan. Kewajiban lain yang belum terselesaikan.Problem hati yang menyakitkan. Serta kontrak yang tersetujui karena takut kehilangan peluang meski tubuh ini harus sudah berhenti. Siang tadi (15 nov 06) seharian ngedit tugas siaran radioku. Tak enak rasanya pada teman-teman, memberatkan mereka. menyita waktu yang seharusnya untuk hal lain. Tak enak hati pada Pak Anchu, penjaga jurusan. yang tertahan hanya menunggu kami menyelesaikan tugas itu. Dengan modal suara fals nan cempreng toh aku pun akhirnya harus sedikit PD untuk membuat tugas itu. Meski hanya menguasai program office di komputer, toh aku harus memaksakan belajar cool-edit (yang kata teman-teman yang udah bisa merupakan sesuatu...

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem...