Skip to main content

5 Komentar!!!!!

Wow!!!!Baru kali ini aku menemukan 5 komentar di blogku.Dan bukan spam. Untuk blogger biasa seperti diriku, menemukan 5 komentar yang perlu di moderasi merupakan kebahagiaan tersendiri. Blog ini sifatnya sangat personal dan tidak terkait jaringan sosial manapun. Ia berbeda dengan status-status yang ada di Fesbuk yang semua orang bisa membacanya dan mengomentari atau sekedar meng-klik "Like". Blog ini sifatnya personal. Dan aku pun jarang melakukan blog walking ke blog-blog yang lain. Sehingga ketika menemukan 5 komentar itu merupakan sesuatu yang suprise bagiku.


Jika seseorang memberi komentar di tulisan-tulisan di blogku artinya mereka benar-benar singgah dan membaca. Memberi pandangan tentang tulisanku. Aku tak peduli mereka mau bersepakat atau tidak, atau mengeritik atau memberi pujian. Setidaknya mereka memberi ruang kepadaku untuk kembali merenung jika memang mereka tak bersepakat. Kembali memperbaiki jika mereka mengkritik. Meletup semangat menulis ketika mereka menyukai tulisanku.Mereka membuka ruang diskusi denganku. Mengunjungi blognya dan juga membaca tulisan-tulisannya.

Aku kadang mendapati teman-teman yang sama yang berkomentar. Tapi aku selalu senang jika mereka selalu datang ke blogku. Mereka menaruh perhatian pada blog ini. Turut mengikuti apa yang aku pikirkan. Jadi, jika berkunjung ke sini tinggalkanlah pesan. Agar aku tahu aku harus mengunjungimu juga. Jangan sungkan-sungkan. Jika tak ada blog, tinggalkanlah alamat email agar aku bisa mengirimimu pesan.


Comments

Popular posts from this blog

Eksistensi Rasa : Kisah Cinta Tak Biasa Untuk Mereka Yang Mencari

Devin Jelaga Osman atau lebih akrab disapa Djo. Ia memiliki pertanyaan paling besar buat dirinya sendiri . Siapa sebenarnya dirinya? Selain pertanyaan yang masih terus ia cari jawabannya itu, ia memiliki rahasia lain. Yang takut ia bagi dengan sahabat terdekatnya, Rindu.  Rindu Vanilla. Mahasiswa arsitektur seangkatan Djo. Ia membenci perpisahan. Kepergian Langit, Mamanya, persiapaan pernikahan ayahnya. Mengapa ia merasa selalu ia yang ditinggalkan sendirian. Hanya Djo satu-satunya yang selalu menemaninya.  Ezra, asisten dosen yang juga mahasiswa Arsitektur di kampus yang sama. Ia menyimpan rahasia tentang kehidupan Djo.  Eksistensi Rasa adalah buku lanjutan dari Konstelasi Rindu yang menceritakan kisah persahabatan antara Djo dan Rindu. Jika belum membaca Konstelasi Rindu, seperti saya, pada halaman-halaman awal buku ini kamu akan sedikit bingung dengan jalannya cerita. Namun jangan berhenti, teruslah membaca. Karena di halaman-halaman berikutnya kamu akan memahami perma...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Meet Esti Maharani

Baru saja saya menghempaskan tubuh di kasur di rumah kakakku yang beralamat Sudiang setelah menempuh waktu 4 jam dari Bone ketika saya menerima pesan text darinya. "Dwi, saya lagi di Makassar. Kamu di mana?" pengirim Esti PJTL 2006. Kubalas segera "Saya juga di Makassar. Kamu dimana?". Dan berbalas-balas smslah kami. Ia menjelaskan bahwa ia baru saja mendarat dan on the way menuju hotel tempatnya menginap. Ia sedang ada liputan musik di Makassar. Wah, sebuah kebetulan yang kemudian membawa kami berada di kota yang sama di waktu yang bersamaan. Esti Maharani, saya mengenalnya 5 tahun yang lalu. Disebuah pelatihan jurnalistik tingkat lanjut (PJTL) yang diadakan oleh Universitas Udayana, Bali. Kami sekamar. Anaknya ramah, suka tersenyum, dan chubby. Saat itu ia mewakili Majalah Balairung, Universitas Gajah Mada dan saya mewakili UKM Pers Universitas Hasanuddin. Dua minggu kami belajar tentang reportase lanjutan bersama rekan-rekan dari universitas lain. Setelah itu k...