Skip to main content

Balada Kain Ungu

Sumber : lelosusilo.wordpress.com
Semalam tidurku tidak nyenyak. Suhu kamar yang tidak stabil membuatku harus bolak balik di tempat tidur. Menahan pegalnya jemari yang sepertinya butuh dipijat. Mungkin ini cikal bakal penyakir rematik jika tua nanti. Ah, Aku tak ingin memikirkan yang belum terjadi. Hidup adalah hari ini.

Pukul empat subuh entah lewat berapa. Mungkin sudah hampir jam 5. Kulirik Handphoneku. Jika saja ada yang nyasar di sana. Mengaktifkan semua jejaring sosial. Siapa tahu saja ada yang senasib denganku terkena insomnia dan tak bisa tidur, cukup menyenangkan mengalihkan kantuk dengan sibuk di dunia maya.Tanpa harus bengong sampai mata tertutup kembali.

Ada SMS nyasar subuh-subuh. Membuatku yang tetap ingin tertidur harus membuka mata dan membacanya lebih jelas. Nomornya tak terdaftar di phonebookku. Tapi dari isi pesannya aku langsung tahu siapa pengirimnya. Tukang jahit. Tukang jahit yang kutitipi kain warna ungu buat nikahan teman. Oh, Tuhan...Ada apa dengan kain itu. Ini sudah tanggal 5, dan pernikahannya tanggal 9 malam. Segala hal berkecamuk dipikiranku. Mulai dari hal-hal yang bisa membuatku tidak hadir ke pesta, meminjam baju dengan warna senada, sampai meminjam peri baik hati milik Cinderella. Mungkin saja ia berbaik hati menyulap kain ungu itu menjadi sebuah gaun semalam saja. Tak sampai jam 12 malam pun tak apa-apa.

Tapi sekali lagi, hidup itu adalah hari ini. Dan semua kemungkinan di atas tercoret dari kepalaku. Satu-satunya hal yang ada realistis yang bisa aku lakukan adalah mendatangi penjahitnya. Darahku sudah mendidih sampai otak. 212 derajat Fahrenhait. Sudah bisa memunculkan kapak milik Wiro Sableng.

Aku dan tukang jahit ini sebenarnya baru kenalan. Akhir Juni kemarin aku menemukan tempat operasinya di pinggir jalan. Tak punya alternatif lain lagi untuk memilih tukang jahit maka aku pun menjatuhkan pilihan padanya. Aku tipe orang yang tidak terlalu menuntut. Modelnya pun terserah. Asal nanti tampak pas saat aku pakai. Aku tak perlu tahu bagaimana kualitas jahitannya. Aku hanya butuh baju itu bisa dipakai pada hari H. Sebenarnya aku adalah tipe konsumen yang tidak neko-neko. 
Aku pun menitipkan kain ungu itu padanya. Dan tak lagi pusing karenanya. Aku pikir kain itu telah berada di tangan yang tepat. Tangan penjahit. Bukan tangan seorang tukang masak apalagi penjual daging. Hingga dini hari tadi sang bapak mengirimiku pesan dan mengatakan "Maaf saya lupa model yang kemarin ibu mau". Huaaaaaaaa.....Dunia rasanya kena musibah. Mayday mayday mayday. Facebook dan twitter menjadi tempatku curhat. Oh, Gusti Allah tolonglah hambaMu ini....Kalau Darma mengatakan bahwa penolakan atas kesediaan tukang jahit ketika pelanggan membawa kainnya itu berada diurutan kedua setelah penolakan cinta dari seseorang, maka bagiku pengkhianatan tukang jahit dari perjanjiannya untuk menyelesaikan pesanan jahitan tepat waktu lebih kejam daripada perselingkuhan seorang pacar.
Sumber : greatnorthernweaving.com

Kubalas pesan itu. "Jadi gimana, pak?". Kemudian kutulis lagi pesan yang lebih memelas " Waaah, pak saya butuh bajunya. Pestanya sebentar lagi. Tolong diusahakan ya pak. Nanti pagi saya bawa gambarnya ke tempat bapak". Belum juga di balasnya. Pukul 06.30, aku berinisiatif menelponnya. Dia menjawab dengan suara parau dan tampaknya belum bangun. Waduh, sepertinya aku mengganggu tidurnya. Tapi, aku tetap harus ngotot. Kalo dia tidak profesional sebagai penyedia jasa, maka aku yang harus profesional sebagai konsumen yang menuntut hak.
Dan pagi ini aku harus menempuh jarak Sudiang-pintu 1 Unhas hanya untuk memprint model baju yang kuinginkan. Menikmati dinginnya pagi yang belum tercampur hangatnya matahari. Terbuai di pete-pete yang membuat ngantuk. Memperhatikan orang-orang yang bergegas ke kantor dan menggerakkan semua inderanya memulai hari. 

Untungnya di tempat tukang jahit itu aku tak perlu mengeluarkan aura negatifku. Bapaknya dengan legowo mau menerima model pakaianku dan berjanji menyelesaikannya tanggal 7 nanti. Pesan moral dari kejadian ini adalah selain memasak, menjahit adalah salah satu skill yang perlu dimiliki. Sayangnya aku hanya punya satu skill, menulis di blog. Itu pun masih amatiran. Ckckckckckck.(*)

Comments

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem