Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Friends

Ara is Looking For Friends

Ara adalah tipe anak yang gampang akrab sama anak-anak lain. Ia bukan tipe anak pemalu dan suka ikut nimbrung pada sebuah kelompok bermain. Kalo diajak main di playground makanan cepat saji, yakinlah ia dengan mudah berada pada satu kelompok anak yang sibuk melakukan permainan tertentu. Entah itu lari-lari, kejar-kejaran, atau sekedar main seluncuran sama-sama. Tak jarang ia yang melakukan pendekatan duluan untuk berteman. Membebek kemana-mana hingga diajak ikut serta.  Berteman adalah sesuatu yang positif, tapi tak jarang mengarah ke hal negatif. Pada saat tertentu ia tergopah-gopah menangis karena jarinya luka ditarik paksa. Di lain waktu ia kena pukul. Reaksinya pun beragam. Saat kena pukul ia datang kepada saya sambil meringis menunjuk seorang anak yang memang agresif. "Kakaknya nakal. Jangan main lagi sama teman yang nakal", kataku. Responnya cukup mengejutkanku "Tidak pha-pha. Ara kasi tau kakaknya jangan pukul. Harus jadi orang baik". Membuat saya menganga.  ...

Pizza Alwan, Pizza Lokal Bone

Mulai darimana ya review produknya? Hmmmm...saya tidak terlalu pengalaman nulis review produk. Apalagi yang review yang diminta khusus oleh pemilik produk. Gambaranku berikutnya tulisan ini bukanlah tentang review sarat informasi yang penuh dengan pujian. Saya tidak punya informasi lengkap apalagi brosur produk ini. Tapi, mungkin karena saya menganggap promo blog seperti ini bisa membantu produsen untuk memasarkan produknya. Ya, hitung-hitung saya bantu teman buat jualan.  Oke then, saya akan mulai. Jika ngomong soal Pizza yag ada dibenak saya kalo bukan pizza hut ya, pizza ria kafe. Setelah numpang beberapa bulan di Athens, OH, saya pun mengenal Domino Pizza, Avalance Pizza, serta pizza tebal seharga $2 di kantin OU. Pizza Hut dan Domino Pizza adalah pizza impor yang sudah memiliki banyak francise di Indonesia. Kalo Pizza Ria Kafe, saya tidak tahu pasti. Apakah ia impor atau buatan dalam negeri.  Nah, ngomongin dalam negeri, saya mau memperkenalkan Pizza lokal buatan kakak te...

Dear Emma

Butuh sehari untuk menuliskan balasan tulisanmu di blog tentang membaca yang kamu upload recently (http://mollyinblue.blogspot.com/2014/06/dwi-pernahkah-engkau-berpikir-that.html?m=1). Saya butuh memikirkan apakah saya pernah berpikir bahwa fairytale adalah bacaan yg tidak cocok di usia yang kamu bahasakan sudah tua (saya nda sepakat diaeut tua soalnya. Sebagian hati saya tetap meyakini bahwa saya adalah perempuan muda yang masih sah-sah saja bergaya anak muda sekalipun punya satu anak). Mungkin kita perlu menyamakan definisi fairytale. Buat saya fairytale adalah kisah tentang dongeng putri, kerajaan, peri, tongkat ajaib, sihir, dan kuda poni serta makhluk-mahkluk ajaib yang bisa berbicara. Fairytale juga kadang sering diartikan kisah-kisah romantis tentang cinta yang butuh perjuangan yang kemudian berakhir bahagia.  Hmmm....saya pencinta Fairytale. Kepala saya dipenuhi khayalan-khayalan tentang kisah-kisah ajaib dan tongkat sihir. Juga kadang imajinasi garing tentang pertemuan tak...

Emma dan Casual Vacancy

Sebuah kado buku yang lain lagi dari Emma. Casual Vacancy karangan JK. Rowling. Buku tebal dengan sampul yang tebal pula. Saya belum sempat membacanya. Buku Kafka On The Shore karangan Murakami yang juga pemberian Emma belum selesai saya baca. Jikalau malaikat itu kasat mata, maka saya yakin Emma adalah malaikat. Teman saya ini sudah cantik, baik hati, lemah lembut pula. Jikalau ada pembaca blog ini tertarik ingin mengenalnya, maka saya yakin dia bakal menjadi teman yang menyenangkan. Emma masih jomblo loh #promo.  Hmmmm.... Kali lain saya tidak bakal menulis buku apalagi yang ingin saya baca di blog ini. Bisa-bisa saya dapat hadiah buku lagi dari dirinya. Hahaha. Anyway, M, kalo kamu baca postingan ini, saya mau bilang saya sudah menemukan gambar apa yang ingin saya rajah dipunggung saya.  Terima Kasih buat bukunya Erma Musrianti ;). (*) Bone, 6 Mei 2014

Kasak Kusuk Foto Keluarga Naga

Pukul 10 pagi, rencananya kita telah berada di mobil menuju studio foto. Rencananya ya. Yang terjadi adalah saya masih main-main sama Ara dan ngobrol bareng Were, Azmi, dan Ema. Setengah jam kemudian satu persatu beranjak ke kamar mandi. Sejam kemudian kami baru di dalam taksi menuju studio foto.  Di tempat lain, Icca pun masih menunggu anaknya Daneen yang masih tidur. Di Racing sana, Ecy ngasih kabar pas jam 12 siang, kalo Miqa lagi makan siang. Di Elegant, orang-orang ngantri untuk difoto. Awalnya kami menaksir pukul 12 siang foto-foto sudah selesai dan kita bisa langsung chuss ke Mari buat ketemu teman angkatan yang lain, nyatanya pukul 1.30 siang kita baru foto-foto. Pas saat Miqa dan mamanya datang.  *** Tujuh tahun lalu, kami pun membuat grup pictures di studio foto yang sama. Ngumpul di Baruga Unhas kemudian sama-sama berangkat ke Elegant Photography. Tepat waktu dan terencana. Penuh gaya. Mulai dari duduk hingga melantai.  Kami berusaha memperbaharui foto perteman...

Satu Dekade Rush

Sebuah rencana matang untuk bertemu. Telah didiskusikan pada chat bbm jauh-jauh hari. Lengkap dengan rundown pukul berapa dan berada dimana. Tak lupa mengundang teman-teman yang bakal hadir. Kita menyebutnya "Satu Dekade Rush". Rush 04, sebuah nama angkatan di tahun kita kuliah. Satu nama yang menjadi identitas angkatan 2004 ilmu komunikasi kala itu. Tahun yang mempertemukan kita, ruang kuliah dan kampus yang menyatukan kita. 2014 ini tepat 10 tahun kita saling mengenal. Ala-ala group musik terkenal, kita pun memperingati satu dekade perkawanan kita.  Sebenarnya tak tepat juga satu dekade, karena kita benar-benar saling bertemu di agustus 2004. Tapi apakah hitungan waktunya harus tepat untuk kembali berkumpul mengingat masing-masing kita tidak lagi punya waktu luang sama. Tapi apapun itu, sekalipun bukan dekade anggaplah menjalin silaturahmi sesama kawan.  10 tahun berkawan. Empat tahun yang lalu masing-masing dari kita meninggalkan kampus untuk jalan yang kita pilih masing-m...

Dear Emma

           From Emma with Love Lo kenapa repot-repot kayak gini? Gue jadi terharu. Kakak Ipah barusan datang dan menyodorkanku dua buah burger. Trus dia bilang "ada buku dari Emma di dalam ransel". Kemudian otakku pun menyusun puzzle seperti Sherlock. Itulah sebab kenapa kamu menanyakan nomor kakak Ipah. Too bad, gue bukan Sherlock yang bisa "membaca" lebih jauh. Dan gue pun sadar cheeseburger itu dari lo.  Lo kok baik banget sih? Suka ngasih kado, ngasih buku, ngasih cheeseburger pula. Mata gue berkaca-kaca. Lo tau kan gue gampang banget terharunya. Pas baca postinganmu siang tadi pun, mata gue memanas. Terus tambah kiriman buku-bukumu bikin gue kebanjiran mix feeling.  Gue kan teman yang paling sering repotin lo. Sedikit-sedikit minta tolongnya ke kamu. Numpang di kostmu. Minjam uang sama kamu. Minta ditemani sama kamu. Kirim paket lewat alamatmu, tuh kan gue ngerepotin banget. Mana jarang bikinin kamu kejutan. Gue teman yang buruk. Tapi gue ada...

Re : M

U do believe heart changes everyday. Jika saja hati seperti channel tivi yang bisa kita pilih hendak menonton apa dengan alat kontrol berupa tombol-tombol kecil di tangan maka mungkin hati adalah etalase yang paling menyenangkan untuk ditonton.  Sayangnya hati mengikuti logikanya sendiri. Berubah semaunya. Lebih rumit dari cuaca. Tanpa awan hitam atau angin kencang ia mengganti saluran. Jangan berharap channel yang dipilihnya sesuai keinginanmu. Ada kala ia menyenangkan sesuai kehendak hatimu. Memberikanmu boneka beruang lucu dan sebatang coklat manis. Tapi sekehendaknya ia kadang memberimu lemon kecut yang membuat mukamu berjengit dan mengkerut.  Dan kemudian kita mengeksploitasi hati dengan drama buatan kita. Membuatnya lebih tragis dan terkesan misery. Kemudian kita membahasakannya dalam sepotong sepotong cerita yang tak pernah selesai. Sepotong itu serupa sobekan-sobekan kertas yang menjadi permainan untuk kita rangkai.  Jikalau saja cerita cerita itu kita tuliskan mu...

Junior Sableng : Alstrojo

Salah satu design-nya yang uny Deh , barusanku semangat skali ngeblog. Cuma karena mau ikut kuisnya Alstrojo. Sambil pangku anak lagi. Berubah mi juga caraku menulis (ga gue banget gitu loh) . Kamase na kodong . Kenapa na semangat sekali?  Tak lain dan tak bukan adalah hadiah pertama yang menggiurkan. (Semoga penyelenggara tidak tersinggung*lirik Alstrojo) . Kaos berukuran L dengan tulisan “Percuma Ganteng Kalo Tidak Ngeblog” . Deh , mati kirinya mi yang bikin kuis. Sudah ukuran L pake kata ganteng lagi. Kayaknya pemenangnya sudah merujuk ke jenis kelamin laki-laki. Tapi,  saya tidak putus asa. Tetap semangat, seperti kata Alstrojo “ ceumungudh” . Kalo saya menang, mau ka kasi ini baju sama cowok yang mengaku ganteng tapi nda ngeblog. Biar sadar-sadar ki supaya ngeblog.   Trus apa mi bede mo saya tulis tentang Alstrojo? Hmmmm… saya akan mulai dari sejak pertama mengenal  Alvidha S Sastromihardjo a.k.a Alstrojo .  (Kembali ke gaya menulis biasa) ...

Balada Kain Ungu

Sumber : lelosusilo.wordpress.com Semalam tidurku tidak nyenyak. Suhu kamar yang tidak stabil membuatku harus bolak balik di tempat tidur. Menahan pegalnya jemari yang sepertinya butuh dipijat. Mungkin ini cikal bakal penyakir rematik jika tua nanti. Ah, Aku tak ingin memikirkan yang belum terjadi. Hidup adalah hari ini. Pukul empat subuh entah lewat berapa. Mungkin sudah hampir jam 5. Kulirik Handphoneku. Jika saja ada yang nyasar di sana. Mengaktifkan semua jejaring sosial. Siapa tahu saja ada yang senasib denganku terkena insomnia dan tak bisa tidur, cukup menyenangkan mengalihkan kantuk dengan sibuk di dunia maya.Tanpa harus bengong sampai mata tertutup kembali. Ada SMS nyasar subuh-subuh. Membuatku yang tetap ingin tertidur harus membuka mata dan membacanya lebih jelas. Nomornya tak terdaftar di phonebookku. Tapi dari isi pesannya aku langsung tahu siapa pengirimnya. Tukang jahit. Tukang jahit yang kutitipi kain warna ungu buat nikahan teman. Oh, Tuhan...Ada apa dengan kain i...

Jepret-Jepret Ala Abang Joy

Postingan ini disediakan khusus kepada Bang Joy yang tak pernah lagi mengisi blognya. Beberapa waktu lalu kami sempat cerita-cerita. Dan aku sedikit memaksanya untuk mengisi blog. Entah tiba-tiba mengapa dia kemudian menjanjikan akan mengirimi film-film koleksinya lagi asal aku "memuji-muji"hasil jepretannya. Beberapa jepretan hasil huntingnya cukup bagus. Dan aku akan memostingnya di sini. Patung Malaikat di Museum Prasasti. Garis coklat dan sinar mataharinya tampak dramatis Jakarta dan lampu-lampunya. Beberapa mengomentari foto ini bikin sedih :( Ini foto gereja Katedral di Jakarta. Rasanya seperti melihat gereja katholik Roma kalo acara natal di televisi Apa yang cantik dari foto ini? Lampu serupa lilin yang  menjadi titik fokusnya. Suka :D Anglenya cantik. Membuat Sang Juru Selamat begitu agung Aku suka komposisi pertigaannya. Keren :P Semua foto ini adalah hasil jepretan Bang Joy. Fb : Irwan Joyanto. Dan tayang atas izin yang punya.  Ps : Siap...

Mr. Icon’s Birthday

www.yahoindo.com Apa yang paling aku ingat dari dia. Setiap pesan singkat dan percakapan di room chat selalu menggunakan icon. Jarang aku menemukan sms tanpa icon smile kalem, nyengir, atau menjulurkan lidah. Begitu juga di ruang-ruang percakapan dunia maya.Icon-icon itu menulariku. Bahkan mulai aku gunakan setiap mengirim pesan singkat atau sekedar ngobrol di chat room. Rasanya kurang nyaman tanpa icon. Padahal icon sejatinya adalah lambang penuh makna. Nantilah kuceritakan lagi tentang icon ini. Kali ini biarkan aku menceritakan tentang Mr. Icon. Aku mengenalnya satu setengah tahun lalu. Saat aku masih bekerja di salah satu bank swasta baru di Bone dan menjadi Frontliners. Ia adalah nasabah di kantor kami. Nasabah yang paling akrab dengan seluruh karyawan kantor. Seorang teman bahkan menyebutnya sebagai “nasabah prioritas frontliners”. Bukan kenapa-kenapa, hanya karena dia cukup rajin bertransaksi di kantor dan cukup rajin menyapa para frontliner. Mulai dari satpam, CS, hingg...

11.02.2011

Aku menanti penanggalan ini. Satu alasannya, angka-angka itu terlihat cantik. Kemarin, ketika melihat layar handphoneku, angka itu masih 10.02.2011. Tak ada yang istimewa dengan saat itu. Hanya saja karena angka-angka itu begitu unik di mataku. Aku ingin mengingat momen itu. Itu saja. Dan aku menyadarinya di akhir hari. Di saat jam-jam yang berputar dalam waktunya akan segera beranjak. Dan sekaliku melihatnya aku menyadari dua hal. Pertama, tanggal itu cantik adanya. Kedua, ini adalah ulang tahun seseorang.Seseorang yang pernah datang. Berbagi cerita. Dan beranjak.  Selamat ulang tahun!!!!!

Apa Kabar Cuacamu?

Hujan Ada jejakmu kau tinggalkan di telepon selularku, dalam blogku, dan entah dimana lagi. Mungkin jika kita masih berteman di fesbuk aku masih bisa melihat aktivitasmu seperti dirimu yang mampu melihat seberapa sibuknya aku di dunia maya. Tapi entah apa yang menggerakkanku menekan tanda remove dalam setting pertemanan kita. Tak ada yang salah di sana. Hanya saja aku sedikit jengah untuk melihat aktivitasmu. Cemburu? Tidak juga. Hanya saja aku tak ingin mengetahui tentangmu. Segala hal tentangmu. Beberapa waktu lalu aku membuka blokiran akunmu. Tapi sayangnya yang terjadi adalah kita tak lagi berteman. Aku harus meng-add-mu kembali agar kamu bisa masuk dalam daftar 1600an teman di fesbukku. Tapi apakah itu begitu berarti? Toh dari ke 1600an itu tak cukup 100 yang benar-benar menjadi teman. Apakah kau peduli dengan itu. Maafkan aku yang tak tahu jika ternyata memblokirmu berarti juga menghapusmu dari pertemanan. Aku benar-benar tidak mengetahuinya. Dan  sekali lagi maaf karen...

Hajimemashite

Saya sangat menyukai film Chibi Maruko Chan.   Banyak adegan yang berkesan di kepalaku. Dengan cerita keseharian tentang seorang anak kelas 3 SD. Disini, saya tak akan membedah film itu. Saya hanya ingin meminjam satu scene dalam adegan itu. Saat Maruko bersama teman-temannya belajar bahasa Inggris di taman.Mereka dengan senang melafalkan kalimat-kalimat dalam bahasa inggris. How are you, School boy,school girl, Nice to meet you.  Mas Depp Wanna be Nice to meet you atau dalam bahasa jepang Hajimemashite . Biasanya hanya digunakan jika seseorang melakukan tatap muka dengan orang lain. Adakah pertemuan tanpa harus tatap muka? Aku mengenal seorang teman. Belum cukup enam bulan mengenalnya. Itupun lewat sarana Online dan jejaring social virtual. Jika dulu sahabat pena adalah saling berkirim surat secara intens dan berbagi kabar. Di jaman teknologi yang begitu memudahkan maka anggaplah ini juga adalah sebuah ritual bersahabat pena tanpa ro...