Skip to main content

Apa Kabar Cuacamu?

Hujan

Ada jejakmu kau tinggalkan di telepon selularku, dalam blogku, dan entah dimana lagi. Mungkin jika kita masih berteman di fesbuk aku masih bisa melihat aktivitasmu seperti dirimu yang mampu melihat seberapa sibuknya aku di dunia maya. Tapi entah apa yang menggerakkanku menekan tanda remove dalam setting pertemanan kita. Tak ada yang salah di sana. Hanya saja aku sedikit jengah untuk melihat aktivitasmu. Cemburu? Tidak juga. Hanya saja aku tak ingin mengetahui tentangmu. Segala hal tentangmu.

Beberapa waktu lalu aku membuka blokiran akunmu. Tapi sayangnya yang terjadi adalah kita tak lagi berteman. Aku harus meng-add-mu kembali agar kamu bisa masuk dalam daftar 1600an teman di fesbukku. Tapi apakah itu begitu berarti? Toh dari ke 1600an itu tak cukup 100 yang benar-benar menjadi teman. Apakah kau peduli dengan itu. Maafkan aku yang tak tahu jika ternyata memblokirmu berarti juga menghapusmu dari pertemanan. Aku benar-benar tidak mengetahuinya.

Dan  sekali lagi maaf karena hingga saat ini aku pun belum mengajukan permintaan pertemanan itu kembali ke akunmu. Mungkin ada gengsi antara kita. Atau juga mungkin jarak kita tak lagi dari segi geografis namun juga segi psikologis.

Aku belum membalas pesan singkatmu. Mungkin aku butuh menenangkan hati untuknya? Aku juga tidak tahu. Namun, yakinlah aku tetap akan membalasnya. Aku akan tetap berusaha mengurangi jarak antara kita. Apapun caranya.

"Apa kabar cuacamu?".....

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan ...

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Jinx ( Kutukan Sial)

Judul : Jinx ( Kutukan Sial)  Pengarang : Meg Cabot Genre : Teenlit Harga : Rp. 42.000 Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Jinx eh Jean pindah dari Iowa ke New York City untuk lepas dari masalah yang disebabkan olehnya. Karena itulah ia dijuluki Jinx, si sial. Kemanapun ia pergi selalu saja ada hal ceroboh yang ditimbulkannya. Di New York City hidupnya pun tidak berjalan mulus. Ia bertemu dengan sepupunya Tory yang telah berubah menjadi anak gaul, populer, dan membuat genk yang mempercayai bahwa mereka adalah keturunan penyihir.  Keduanya bersekolah di sekolah elit Chapman School. Tidak mudah bagi Jinx yang berasal dari country ( pedesaan) yang juga anak pendeta untuk berbaur dengan anak-anak SMA New York City yang berarlojikan Gucci, Rolex, berdompetkan Prada, atau bersepatukan Ferrogamo.  Kedua bersepupu ini pun harus bersaing menarik perhatian Zach. Boy next door yang jatuh cinta pada Au pair mereka. Sanggupkah mereka bersaing? Apakah mereka benar-benar keturunan penyihi...