Saya belum pernah merasakan mabuk oleh alkohol. Di Jakarta sempat ingin mencobanya -hmmm mencicipi alkohol- tapi tidak kesampaian (bukan berarti pengaruh ibukota yang begitu keras sehingga mempengaruhi cara hidupku :p).Paling hebat saya mabuk kendaraan. Apalagi kalo laut. Rasanya dunia telah berputar ke arah sebaliknya. Dengan kecepatan naik turun dan sesekali ngerem.
Hari ini, lebih parah dari itu. Saya tidak melakukan perjalanan apapun. Saya hanya tinggal di rumah dan mencoba untuk tidur. Saya berhasil tidur. Jam 10 malam. Namun sayang, jam biologis tubuhku selalu terbangun di jam 12 malam. Dan semalam berjalan dengan rutinitas itu. Saya terjaga. Namun yang terjadi adalah saya tak lagi mampu memejamkan mata hingga pagi menjelang. Benar-benar tidak tidur.
Saya membayarnya dalam tidur pagi. Namun, tidur malam lebih nikmat dari tidur manapun. Empat jam kulewati dengan tirai-tirai kamar yang tak kusingkap agar terangnya pagi tak juga membangunkanku. Namun itu tidak cukup. Kepalaku tetap terasa berat. Ada yang menggantung di sana. Tak terlihat namun terasa. Dunia terasa terbalik. Atas menjadi bawah. Bawah menjadi atas. Seperti lagu salah satu band.
Rasanya mau muntah.. Ingin kembali tidur tapi saya yakin akan sia-sia. Saya tak punya pilihan lain. Menenggak obat tidur mungkin bisa dipertimbangkan, tapi takutnya menjadi sebuah ketergantungan.
Nanti malam tidurlah di atas jam 12 malam sayang. Itu baik buatmu.*
Comments
Post a Comment