Skip to main content

Kuliner Is A Journey

Karena sekarang saya telah naik derajat menjadi pengguna smartphone blackberry (meskipun jenis yang paling murah) maka saya memiliki kebiasaan baru. Memotret makanan-makanan atau minuman yang saya konsumsi di kafe atau restoran. Seperti kebanyakan orang-orang yang tidak punya kerjaan lantas mempostingnya di fesbuk. Menyenangkan mengabadikan gambar makanan dan minuman itu sebelum masuk ke perut dan diolah di dalam tubuh.

Karena kuliner saat ini adalah sebuah gaya hidup. Kuliner menjadi sebuah identitas. Dan kuliner menjadi sebuah perjalanan. Dan inilah perjalananku dengan beberapa menu yang ada di Makassar.

Kuliner di samping ini bernama Nasi sambal ikan teri. Bisa dinikmati di restoran Mama Ayam Goreng di Lantai 1 Mall Panakukang. Depan Lottemart.

Apa yang istimewa dari menu ini. Jawabnya Ikan Teri. Ikan teri kering yang ditumis bersama bumbu bawang merah dan bawang putih,diberi kecap dan kacang goreng.

Menu ini sebenarnya adalah menu rumahan. Mamaku semasa hidupnya sering buat ikan teri tumis seperti ini. Namun karena beliau sudah meninggal jadinya lauk ikan teri sudah tak lagi ada di rumah.

Di restoran ini, nasi ikan terinya disajikan bersama tumis kangkung dan ayam goreng. Sebenarnya tanpa ayam pun sudah enak. Namun, dengan harga Rp. 15.000/ porsi terlalu mahal hanya untuk menjual ikan teri kering. Menu ini mengobati kerinduanku terhadap masakan mamaku.

Kamu pencinta J.CO? Pastinya akrab dengan cemilan di samping ini. Yah, ini adalah yogurt dengan 4 tambahan aksesoris (Saya lupa istilahnya...wkwkwkwk). Yogurt adalah makanan hasil dari fermentasi susu. Bisa ditebak rasanya agak sedikit kecut.

Sepertinya saya agak tidak cocok dengan cemilan ini. Apalagi tambahan toppingnya ( akhirnya ingat juga) yang aku pilih rata-rata berasa kecut. Buah Strawberry, peach, dan entah buah kecut apalagi yang satu. Untungnya ada butiran-butiran coklat yang aku pilih sehingga rasa kecut yogurt bisa ditawar dengan manisnya coklat.

Untuk cemilan yang satu ini, dibandrol denga harga Rp. 25.000/ porsi. Toppingnya bisa dipilih dari yang tersedia di counter penjualnya. Buah, nata, hingga, biskuit, dan coklat. J.Co hadir di Mall Panakukang dan juga Mall Ratu Indah, Makassar.

Menu disamping ini saya kurang tau namanya. Bukan saya yang pesan. Yang pasti ini bukan es teler karena tidak ada cendol dan gula merahnya. Minuman di samping adalah campuran sirup merah, jelly rasa jeruk, susu putih, dan nata de coco.

Rotinya isi daging. Dengan baluran abon di atasnya. Lumayanlah untuk penganan kecil di sore hari. Menu ini tersedia di Cafe Layar, Mall Ratu Indah. Untuk harga saya tidak terlalu tahu. Mungkin jika punya uang Rp.30.000 sudah bisa memesan menu ini dan ada kembalianya buat naik pete-pete pulang ke rumah :D.

 Menu berikut adalah Sarabba dan Pangsit La Galigo. Pangsit La Galigo terkenal sudah sejak tahun 1970an. Rasa mie pangsitnya berbeda dengan mie pangsit tempat lain. Bening dan sangat gurih. Makan pangsit ini sambil minum Sarabba dan menunggui malam menjelang di lantai dua bagian outdoor restoran yang terletak di depan Rumah Sakit  Ibu dan Anak Chaterina Booth memberikan sisi romantisme tersendiri.

Rasa sarabba, minum khas dari sulawesi selatan yang dibuat dari jahe, santan, dan gula merah ini pas rasanya di lidah. Tidak terlalu manis, terasa hangat, dan takaran jahenya pun sangat pas. Untuk seporsi Mie pangsit dan secangkir sarabba, cukup menyediakan kocek kurang lebih Rp.35.000an. Jika ingin makan cemilan diluar yang ada di menu, sesekali ada orang yang menawarkan menjual snack. (Saya nda sempat coba membeli snacknya :p).

Minuman ini bernama Es Campur Abe (kalo nda salah). Restoran Abe ada di M-Tos, Mall Panakukang (atau Panakukang Square?) pokoknya dibagian jembatan yang menyambungkan Mall Panakukang dan Panakukang Square.

Nah isian dari minuman ini adalah es krim coklat, es serut kasar (Esnya sangat kasar,kayaknya nda cocok kalo dibilang es serut, es geprak cocoknya). Ada nata de coco, kacang merah, dan jagung manis :O. Baru nemu ada minuman dikasi jagung manis. Trus ada banyak lagi yang lain. Segelas harganya sekitar Rp. 15.000.
 Menu yang satu ini bisa ditemui di Solaria. Harganya Rp.20.000an. Seperti mie kering tapi juga beda. Mienya tidak kurus-kurus dan patah-patah. Tapi kering, keriting, dan bersatu. Saling terkait kiri kanan. Jadi menggumpal. Seperti mie instan pada umumnya. Tap renyah mienya enak dan tidak cepat melempem karena kuah. Disirami oleh kuah seperti kuah mie Titi dan irisan daging, bakso, wortel, dan sayuran hijau. 

Agak lupa nama sebenarnya dari menu ini. Tapi kalo kamu mengajakku ke Solaria dan mentraktirku aku bisa tunjukkan menu apa ini :D.
Es Cin Cau dan Milshake Oreo.Bisa dipesan di Woodsygab. Es Cin Cau harganya Rp.12.000. Ada Es krim strawberry, jelly rasa jeruk. nata de coco rasa jeruk, serta cin cau hitam yang segar. Serta Sirup dan susu. Sangat enak diminum siang-siang saat nongkrong di SPBU Racing Center depan gubernuran.

Milkshake Oreo. Perpaduan biskuit-biskuit oreo dan susu coklat yang di-mix sampe menjadi minuman. Enaknya ada tambahan potongan-potonga biskuit oreo yang tidak hancur. Makan Oreo sambil minum Oreo..hehehehe
Ini adalah Beef Burger di Woodsygab. Lumayan enak dengan harga Rp.25.000 (sudah dengan pajaknya). Ada salad, mayonese, daging, tomat, dan keju. Sepertinya lidahku lebih suka makan burger daripada pizza. Mungkin karena burger semacam roti daging yang berlapis-lapis. Saya benar-benar lebih doyan burger dari pizza. Jadi kalo mau mentraktirku sebaiknya burger saja :p.

Disandingkan dengan es teh yang cuma Rp. 4000 sangat enak menjadi penganan sore yang menyenangkan sambil menunggui live music di Woodsygab. Selamat jalan-jalan dalam cita rasa makanan. Kuliner is A Journey :).



Comments

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di ...