Undangan dari panitia
Undangan panitia yang saya terima lewat sosial media memberitahukan acara yang harus saya hadiri dilaksanakan pukul 13.00 hingga 15.00. Bertempat di Balaikota Bogor. Acaranya lumayan lama juga.
Mengingat seringnya kegiatan di Balaikota berupa acara terbuka dengan panggung tinggi di tengah terik panas matahari Bogor yang bisa bikin hati leleh #eh, maka kupikir acara ini bakal seperti itu juga. Awalnya saya hampir memakai baju kasual andalan saya. Celana pendek dan baju kaos plus sendal crocs. Kostum ini yang paling pas. Tapi di gantungan baju yang sudah terpakai terdapat dress berkerah yang menanti untuk dicuci. Daripada nambah berat laundry mending aku pake dress itu dlu. Dressnya juga belum kotor banget, baru sekali pakai. Apa nda terlalu resmi? Bisa jadi terlalu resmi. Tapi biarin deh. Demi menghemat uang laundry.
Karena acaranya jam satu siang, saya masih sempat nongkrong di Mall sama keluarga. Suami milih nonton TomorrowLand, maka nda sempat ngantar. Pas jam satu siang aku mikir, telat dikit nda papa kali ya. Kalo acara pemkot seperti ini ngaretnya sudah biasa.
Nah, lewat dikit dari jam satu baru saya berangkat dari Mall Botani. Bersama Ara yang ketiduran di angkot. Nanti kalo anak ini capek dan bosan, terus acaranya belum selesai gimana neh? Lumayan lama mutar-mutar di jalan, cukup buat Ara menabung energi. Pas sampai di tempat acaranya dianya usah segar lagi.
Jiaaahhh...Acaranya Resmi
Turun dari angkot terus ke halaman balaikota yang keliatan adalah tenda-tenda piramid tinggi berwarna biru putih besar. Berdiri di halaman balaikota. Tertutup. Di kelilingi sepuluh pendingin ruangan. Oh my God!!!! Ini acara resmi. Para panitianya ber-dresscode batik. Ruang acaranya di tata sangat resmi. Terdapat meja VIP-yang pasti untuk Walikota- dan kursi khusus untuk tamu undangan -seperti saya-. Setengah ke atas saya nda salah kostum, setengah ke bawah salah kostum banget-memandang sandal crocs coklat yang kehitaman-. Duduk di kursi undangan, saya iseng melirik cowok di samping saya. Jiaaah...dia lebih saltum lagi. Celana pendek, kaos, dan sendal jepit."Salah kostum neh", katanya sambil meringis. "I feel you, kang", batinku.
Pukul 13.30 berlalu. Acara masih belum dimulai. Panitia sibuk mondar-mandir di depan di belakang. Pukul 14.00 Ara mulai bete. Pukul 14.45 Ara pengen balik ke Mall. Acara tampaknya masih ngaret. Saya mulai mengantuk. Ara mulai bertingkah aneh.Pukul 15.00, MC mengumumkan, pak Walikota akan segera datang. Sepuluh menit kemudian baru deh acara benar-benar dimulai. Fuuiiihhh...tipikal acara PNS, ngaretnya lama.
Acara Apakah Ini?
Acara ini adalah launching peta jalur angkot Bogor masih dalam rangkaian ulang tahun Hari Jadi Bogor yang dibuat oleh Badan Informasi dan Geospasial (BIG) bekerjasama dengan Pemkot Bogor. Peta angkot ini semacam orientasi bagi para CPNS BIG 2015.
Menurut Informasi, angkot kota Bogor sekitar 5000 unit. Berseliweran di jalan kota Bogor berbaur dengan ribuan kendaraan dari dan masuk ke Bogor. Kemacetan adalah masalah yang harus dihadapi. Bermula dari ide pak Walikota untuk membuat peta angkot Bogor yang bisa membantu para pengguna jalan untuk mengetahui rute yang dituju, angkot apa saja yang bisa dia gunakan, dan ke depannya para pengguna jalan memilih untuk menggunakan angkot daripada kendaraan pribadinya.
Selain versi cetak yang dibagikan kepada warga Bogor, Peta angkot ini bisa diakses di angkotbogor.big.go.id . Tampilan web ini serupa google map. Ada kolom search dapat membantu anda mencari angkot nomor berapa yang bisa anda gunakan dari alamat anda berada ke alamat tujuan anda. Peta angkot ini memiliki fitur GPS sehingga jika fitur GPS anda aktif, anda bisa mengecek sudah berada di mana. Website ini juga semacam panduan untuk wisata kota Bogor. Telah terdapat beberapa daerah tujuan yang ketika di klik bisa memberikan informasi nama tempat tersebut.
Kedepannya, diharapkan website ini lebih mengupdate lagi informasi akan daerah tujuan misalnya tempat wisata atau hotel, serupa rate kamar, jadwal check in, hingga kamar yang tersedia. Kelak juga kabarnya jika angkotnya dipasangi GPS, maka ketika nunggu angkot melalui web ini akan dilihat angkot terdekat sudah sampai dimana.
Kalo saran saya sih, dibuatkan aplikasi smartphonenya di google play dan apple. Biar tinggal diunduh tanpa perlu lagi buka via web.
Kok Saya Bisa Diundang?
Pertanyaan ini mungkin dari awal bikin penasaran? Kok bisa diundang sih. Emang loe siapa? PNS? Tetangganya Walikota? Nope. I'm Nobody. Saya adalah ibu rumah tangga yang nyasar di acara pemkot. Hahaha. Ga ding!
Saya diundang karena saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang lomba Selfie. Loe Boleh ngakak sekarang.
Selfie? Menang? Iya, saya juga ngakak. Lucu aja. Seumur-umur nda pernah menang lomba apapun. Ikutan sering sih. Begini ceritanya. Mei lalu, dalam rangka ulang tahun Bogor saya menfollow akun-akun kota Bogor yang cukup banyak muncul di timeline saya. Nah, saya follow @ Ngangkot_yukk yang sedang mengadakan lomba selfie.
Intip-intip timelinenya ternyata yang ikut masih sedikit. Jadi saya iseng ikut. Biar rame. Terus karena foto-foto selfie yang ada biasa aja dan setelah belajar dari beberapa lomba selfie yang pemenangnya selalu unik ( terus dilomba itu saya gagal) maka saya bikin sesuatu yang beda dari peserta yang lain.
Saya membuat bando We Love Angkot terus gambar profil picnya @ngangkot_yukk. Naik angkot terus selfie deh. Karena yang saya kerjain ini lumayan aneh, maka saya nyarinya angkot 05 yang kosong. Tapi ternyata yang saya naiki nda kosong. Ada penumpang cowok. But, udah terlanjur deh. Maka berselfie lah saya dengan Ara memakai bando-bando lucu itu sambil menahan malu diliatin sama akang yang memandang aneh kepada kami.
Syukurlah beberapa selfie lumayan lucu. Ara juga aneh-aneh gayanya. Sehingga pemotretan itu bisa segera selesai dan saya bisa tampil kalem lagi. Ditweetpic pada H-1 deadline lomba. Jaga-jaga jangan sampai ada yang contek idenya. Lol.
Dan....berhasil. Fotonya dinyatakan sebagai pemenang utama. Diundang ke balaikota pas acara peluncuran peta angkot Bogor. Dapat hadiah lumayan buat traktir suami beli buku dan naik angkot sebulan. Kata panitia, foto kami adalah foto yang paling kreatif. Hahaha. Saya belajar dari kekalahan.
Moral storynya adalah kunci menjadi pemenang haruslah berbeda, unik dan punya ciri khas. Untuk lomba berikutnya kunci ini perlu diterapkan. Ga sia-sia saya menunggu dengan sabar di acara ini. Hasilnya nda mengecewakan. Terus bawa pulang empat peta angkot Bogor. Kalo ada yang berminat bisa ngontak saya. Nanti saya kirimkan. Gratis. Hehehe.
Bogor, 4 Juni 2015
Comments
Post a Comment