Skip to main content
Jika ini adalah novel atau sebuah film, maka ketika tokoh utama mengalami perpisahan maka dengan serta merta ada sebuah adegan yang menjadi pelatuk yang membuatnya bisa move on. Sesuatu yang bisa membuatnya tak larut dalam sedih dan segera beranjak. Saya menunggu sesuatu itu. Ada jeda yang mulai terasa panjang disini. Jedanya seperti jerat tali yang kian menyesakkan. Saya tidak mau merasakan. Saya butuh adegan pelatuk itu. Adegan dimana ketika seorang tokoh utama dipermalukan oleh toko antagonis, maka serta merta ada teman-teman yang baik hati yang membelanya. Semacam itu yang aku inginkan. Tak perlu lah teman yang membela, hanya saja sesuatu yang bisa melepasku dari jeda panjang sebuah perpisahan. Sebuah kabar tentang kepergian. Tentang keberangkatan. Sebuah kabar yang bisa membuatku bergegas agar aku tak perlu diam terlalu lama dan membiarkan kesempatan pada mata untuk menangis.

Tapi ini bukan film. Ini bukanlah sebuah sinema yang selesai dalam dua jam. Rasanya ada yang belum selesai antara kita. Sesuatu yang telah kian lama harus terucap tapi selalu mampu tertelan kembali di ujung lidah. Ataukah ini belum selesai? Rasa-rasanya perpisahan dan kisah ini tetap sama horornya. Atau mungkin ini memang seperti film horor. Ya mungkin ini memang film horor. Cukup menunggu kapan sang hantu datang dan memberi kejutan.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. perpisahan macam apa yg bisa menginspirasi tulisan ini? hmm...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Indecent Proposal

sumber foto : tvtropes.org Seorang bilyuner menawariku one billion dollar untuk one night stand dengannya. Aku bingung. Aku dan suami sedang tidak punya uang dan satu juta dollar begitu banyak. Mampu membiaya hidup kami. Disisi lain aku  mencintai suamiku, rasa-rasanya ini tidaklah patut. Tapi kami benar-benar tidak punya uang. Aku ingin melakukannya untuk suamiku. Aku mencintaiku dan tidak ingin melihatnya terlilit utang. Kami memutuskan mengambil tawaran itu. This is just sex bukan cinta. Ini hanya tubuhku. Aku dan suami memutuskan setelah semalam itu, kami tidak akan mengungkitnya lagi. Setelah malam itu. Kami berusaha menebus  properti kami yang jatuh tempo. Sayangnya, bank telah menyita dan melelangnya. Seorang pengusaha telah membelinya. Kami putus asa. Suamiku tiba-tiba berubah. malam itu, Ia mempertanyakan apa yang saya dan bilyuner itu lakukan. Padahal kami sepakat untuk tidak mengungkitnya. Saya menolak menjawab pertanyaannya. Saya tidak ingin lagi menginga...