Skip to main content

Manual Book Manusia

Pada akhirnya agama mengajarkan kita bagaimana bersikap,bertingkah laku baik kepada Tuhan maupun kepada ciptaan-ciptaanNya...

Tiba-tiba sampai pada perenungan ini. Apa agama Tuhan? Apakah ia Islam, Kristen, Hindu,Budha, atau ia sama sekali tidak beragama? Apakah ketika nanti saya bertanya pada Tuhan, apa agamaNya dan Dia akan menjawab satu agama yang kuketahui?

Agama adalah produk dari manusia. Mungkin sederhananya adalah agama ciptaan manusia. Sejak zaman purba, manusia telah menciptakan kepercayaan-kepercayaan untuk mereka gunakan sebagai sebuah petunjuk atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa mereka jawab atau jangkau dengan akal. Tapi manusia purba mempercayai bahwa ada sebuah Zat yang Maha Kuasa yang menciptakan alam raya dan seisinya.

Hingga turunlah wahyu-wahyu kepada manusia-manusia pilihan. Untuk dijadikan petunjuk untuk hidup. Jika manusia lahir ke dunia tanpa manual book, maka kupikir wahyu-wahyu yang diturunkan Tuhan adalah manual book itu sendiri. Petunjuk penggunaan apa dan bagaimana harusnya manusia bersikap.

Dan sebagaimana membaca manual book, maka kita pun menggunakan interpretasi. Interpretasi yang mungkin berbeda antara satu dengan yang lain. Kadang saling berbenturan hingga menciptakan perbedaan yang cukup mampu menimbulkan perdebatan.

Pemahaman agama saya masihlah sangat rendah. Saya penganut Islam yang tidak begitu taat. Sholat pun masih bolong-bolong. Tulisan ini hanyalah sebuah upaya perenungan untuk mencari pencerahan. Mendedah tanda tanya. Saya mempercayai Tuhan hanyalah satu. Yang menciptakan semesta dan manusia. KuasaNya meliputi yang di langit dan di bumi. Hingga wahyu-wahyuNya diturunkan ke bumi dan seperti yang saya katakan sebelumnya menimbulkan interpretasi yang berlainan yang akhirnya menimbulkan cara pandang dan label agama yang berbeda.

Saya meyakini bahwa kita beribadah pada satu Tuhan. Hanya saja cara-cara teknis yang dilakukan berbeda. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana melihat perbedaan itu sebagai sebuah batu permata yang berkilau. Memiliki banyak sisi yang ketika disorot cahaya menjadi bersinar karena pantulan sisinya yang begitu indah.

Mengapa manusia sibuk mempermasalahkan yang mana salah yang mana benar dalam beragama. Bukankah ketika beribadah hubungan yang terjadi vertikal antara hamba dan Tuhannya. Tuhan memiliki cara pandang melihat umatNya. Dalam Al-Qur'an Tuhan bersabda bahwa yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa.

Kemudian apakah surga dan neraka menjadi tujuan akhir? Ketika kita beribadah dan mendambakan surga, lantas ketika surga dan neraka tidak ada maka kita jadi enggan beribadah. Melihat bahwa tidak ada hasil akhir dari upaya sujud yang kita lakukan? Ketika kita sibuk mencaci maki orang lain, membenci maka seperti itukah manual book yang diturunkan Tuhan? Sibuk beribadah pada Tuhan namun hubungan horizontal ke sesama manusia sekusut benang. Apakah seperti itu wahyu Tuhan?

Kitab Tuhan diturunkan sebagai petunjuk. Percuma kita mengutip banyak ayat Tuhan untuk dijadikan status sosial network tanpa benar-benar mengimplemantasikannya. Tanpa benar-benar paham bagaimana bersikap. Kitab Tuhan adalah bukti nyata keberadaan Tuhan. Agar manusia bisa menjaga tingkah laku, bersikap, dan menjadi bijaksana. Kegalauan dapat disembuhkan jika kita mampu mengamalkan isi kitab Tuhan. Tanpa perlu harus mencaci, memaki, atau saling membenci.


God is Good. God is director. Janganlah melampaui kehendak Tuhan. Tuhan tahu tapi menunggu. Mungkin manusia terlalu lama menunggu tapi Tuhan memiliki waktu yang berbeda dengan manusia.

God is never too late. God is always right on time. But God's timing can be very different from ours.

Beribadahlah karena Tuhan...

*21 juli 2012| 2 ramadhan 2012
Ketika saya bingung dan memikirkan tentang Tuhanku. Semoga Ia memberiku pencerahan.Amin

Maha suci Allah dengan segala firmanNya
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Anonymous7/22/2012

    He's near and listens to every whisper

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Sebelum Salju Mencair

Dua hari ini Athens diselimuti awan hitam. Mendung. Cuaca menjadi dingin. Hujan pun turun. Kemarin cuaca mencapai titik minus. Titik hujan jatuh ke bumi menjadi butiran salju. Angin bertiup kencang. Pohon-pohon pinus tunduk patuh pada gerak angin. Tengah malam kristal-kristal beku itu mencumbui tanah Athens. Jutaan butir yang bertumpuk menutupi tanah, jalan, dan segala permukaan yang dijangkaunya. Permadani putih seketika terhampar menyelimuti bumi. Seperti kepompong yang menyelubungi ulat untuk menjadikannya kupu-kupu. Ini salju nak, coba yuk! Hingga pagi hujan salju masih belum reda. Butiran es itu seolah bersuka cita turun ke bumi. Meliuk-liuk mengikuti gerak angin hingga mendarat dengan sempurna di tanah. Mereka seakan berpesta dan enggan mengakhirinya. Hingga siang, butiran-butiran itu seakan tidak jenuh untuk terus meninggalkan jejak. Kulihat seseorang menuntun anjingnya bermain di tengah salju, Bodoh pikirku bermain-main di salju yang dingin. Bikin frosty ternyata s