Mamaku tak pernah membelikan kue itu. Adalah mimpi untuk Menghadirkan kue itu di ulang tahunku waktu kecil. Tapi mamaku selalu mampu membuat ulang tahunku menjadi istimewa. Sehari sebelum tanggal 2 agustus ia akan membuatkanku kue bolu. Membungkuskan kado-kado kecil untukku saat saya tertidur. Dan 2 agustus selalu menjadi hari yang istimewa untukku. Kue itu mungkin hanya kue bolu biasa. Tidak ada mentega manis yang mengelilinginya. Tapi kue itu bukan sekedar kue. Ada cinta di sana. Ada kasih ibu yang tak lekang. Sederhana tapi semanis mentega warna warni di kue tart.
Aku, Kamu, dan Rainbow Cake
Tanggal kelahiran selalu istimewa buatku. Terlebih ketika berbagi hari istimewa itu denganmu. Dan membuatkanmu kue ulang tahun menjadi salah satu mimpiku. Mimpi yang kemudian menjadi ekspektasi di kepalaku. Rainbow cake menjadi pilihan kue yang ingin kubuat untukmu. Kue ini sedang happening. Dan saya tertarik membuatnya. Meskipun beberapa orang mengatakan itu cuma kue bolu dengan warna-warni pelangi. Tapi tekad sudah bulat sayang. Membuatkanmu rainbow cake atau saya penasaran seumur hidup.
Mencari resep dan bahan kue tiba-tiba menjadi semacam rutinitas. Ada yang dipanggang ada yang dikukus. Pilihan jatuh pada resep kukus karena pertimbangan takaran bahan kue yang tidak terlalu Banyak (tapi nyatanya sama saja dengan resep panggang:D). Bahan-bahan kue pun sudah lengkap (kecuali minyak sayur yang setelah tanya-tanya lewat twitter dan BBM bisa diganti dengan mentega cair). Pagi ini sebenarnya saya agak malas-malasan. Inginnya tidur saja ketika menemanimu tidur. Tapi kakak Ipah tiba-tiba mengingatkan untuk membuat kue. Ini hari minggu, dia tidak ke kantor. Setidaknya ada yang bantu bikin kue atau ada yang temani kamu sembari saya berkutat dengan mentega dan mixer (tapi pada akhirnya dia memilih tidur dan saya harus membagi waktu demi menemanimu main sambil bikin kue. Catatan buatku, butuh kekuatan ekstra untuk membuat kue ketika anak masih bayi dan sangat bergantung pada mamanya).
Empat jam saya berkutat di dapur. Membuat adonan. Menimbangnya. Memberi pewarna hingga mengukusnya. Kemudian mengolah mentega menjadi butter cream kemudian menyulapnya lagi menjadi cheese cream. Rasa-rasanya seluruh tenagaku terkuras di sana. Maagku tiba-tiba kambuh dan dahaga begitu terasa.
Kamu anak yang baik. Ketika saya sibuk membuat kue kamu main-main sendiri. Hanya menangis sesekali saat lapar atau mengantuk. Ketika rainbow cake itu dirapikan kamu dengan antusias memperhatikan. Beberapa kali kamu menjangkau dan mencolek creamnya. Mungkin kamu tertarik dengan warna pelanginya yang mencolok. Kutaruh hiasan "Happy Bday" di atas kue itu. Hiasan berbentuk sepasang perempuan. Ibu dan anak. Tak ada tulisan namamu atau namaku diatas kue itu tapi hiasan itu sudah mewakili kamu dan aku.
Masih 10 hari ulang tahun kita. Tapi hari ini saya, Khanza, dan kakak Ipah menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan kamu dengan gembira bertepuk tangan. Tak ada lilin yang menyala yang harus ditiup tapi doa tetap saya ucapkan lirih untukmu. Doa seorang ibu untuk anaknya. Segala yang terbaik dan bahagia menyertai kita setiap saat. Amin.
Saya bahagia akhirnya bisa membuatkanmu kue ulang tahun. Ditahun-tahun mendatang kita akan sama-sama membuat kue dan berdiskusi soal rasa. Saling membisikkan doa ulang tahun dan berpelukan sesudahnya.
Saya melahirkanmu dan kamu melahirkanku.Saya bahagia memilikimu.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wow...sebuah kisah yang indah, mengingatkan aku pada seseorang yang berada jauh di Athens yang saat ini seharusnya mendampingi kalian berdua. Tapi tak apalah, karena aku juga tahu untuk apa dia berada nun jauh di sana, saya yakin itu juga adalah untuk kalian juga.
ReplyDeleteSelamat ulang tahun untuk kalian berdua. Akupun rindu pada kalian semua, setelah bersua hanya sekejap di ultahnya Kompasiana.
Peluk sayang untuk si kecil yang cantik.
Salam dari Jakarta.
Dian Kelana