Skip to main content

Kami Berumah di River Park


38 N McKinley Apt 116 Riverpark, Athens, Ohio. Saya menghapal alamat ini dalam perjalanan ke Amerika. Setiap transit saya harus menuliskannya saat check in. Saat memasuki Amerika saya harus menuliskannya hingga berulang-ulang. Saya tak pernah memiliki gambaran alamat tersebut. Di alamat itulah suami saya tinggal. Yang juga akan menjadi rumah saya dan Ara beberapa bulan kemudian.

Kak Yusran kuliah di Ohio  University yang terletak di sebuah kota kecil bernama Athens, negara bagian Ohio. Orang-orang di sini menyebut Athens sebagai kampung tapi bagi saya kampung adalah Bengo. Jika ada yang sesunyi Bengo, maka ia layak menyandang gelar kampung. Athens memiliki spot-spot yang cukup ramai tapi juga pada sudut-sudut tertentu cukup sunyi.

Mendarat di Colombus dan menyusuri jalan utama menuju Athens mengingatkan saya pada film-film hollywood dan film-film serial tivi Amerika. Jalanan yang lebar. Lalu lalang mobil yang tidak seberapa dengan plan-plan rambu jalan yang begitu besar di sisi jalan. Tak ada motor di sini kecuali Harley Davidson. Tak ada jalanan sempit bersisian dengan bukit. Atau belokan-belokan tajam seperti jalan poros Bone Makassar.

Athens berjarak kurang lebih satu jam dari Colombus. Dijemput oleh Mbak Dyah dan Kak Yusran, kami menyusuri jalanan Colombus. Kak Yusran mengatakan jika semakin sedikit melihat lampu maka Athens sudah dekat. Maka saya mempersiapkan standar paling gelap yang ada dalam imajinasiku. Setara Bengo mungkin. Tapi yah...ini Amerika. Sekampung-kampungnya sebuah kampung di sini tetap saja ada McD dan Pizza Hut. Wallmart dan toko serba ada lainnya.

Kami menempati apartemen di Riverpark di kompleks kampus Ohio University. Apartemen yang tidak juga luas tapi cukup nyaman buat saya dan Ara. Roomate kami adalah Mas Yerry, mahasiswa S2 media Studies di Ohio University. Saya nyaman dengan apartemen ini. Lantai yang berkarpet. Kamar mandi dengan bathtub dan air panas. Kamar tidur dengan kasur empuk. Paling saya suka adalah jendela lebar tanpa besi pengaman. Mata leluasa melihat keluar.

Pemandangan dari Jendela Kamar
Apartemen ini penuh dengan barang-barang warisan yang tidak dibeli. Kata suami saya semua barang ini dikasi dari teman-teman. Beberapa dipungut dari tempat sampah. Meja, sofa, kasur ,tivi, mainan yang semuanya masih dalam kondisi baik. Katanya daripada dibuang mending dikasi ke teman-teman yang perlu. Coba kalo seperti ini di Indonesia, saya bisa jual di bekas tapi mulus di acara radio telstar. Paling gampang menggambarkan apartemen kami adalah seperti hotel kelas menengah di Makassar. Senyaman itu pula.  Bagi saya sangat mudah untuk beradaptasi dengan kenyamanan.

Selain apartemen yang menyenangkan, suasana diluar pun begitu menyenangkan. Rumput hijau yang rapi, pohon-pohon rindang, dan tupai-tupai yang berkeliaran. Orang-orang yang saling bertegur sapa sambil berkata "how are you". Tak ada sampah yang bertebaran semua tertata rapi. Publik transportasi yang datang tiap beberapa menit yang siap mengajak tour keliling kota dengan harga 1,5 dollar.

Saya menyukai Athens. Saya menemukan imajinasi kecil saya di sini. Rumah-rumah diluar kompleks kampus yang terbuat dari kayu berlantai dua dengan teras dipenuhi lampu berjejer rapi di sepanjang jalan. Court Street yang menjadi jantung Athens. Denyut nadi yang tetap ramai meski tengah malam. Tempat para mahasiswa berkumpul, berpesta. Tempat dengan jejeran toko-toko souvenir dan makanan. Inilah gambaran kecil Amerika yang sering saya lihat di televisi. Yang saya nonton di serial-serial Disney atau film-film remaja.

Yang paling saya sukai adalah banyaknya cemilan murah meski dikonversi dalam rupiah. Rata-rata harganya 1-2 dollar. Tapi bungkusnya besar. Puas makannya. Coklat, eskrim, sereal, susu, segala hal yang bisa menunjang program penggemukanku. hahahahaaha. Pulang dari sini harus mendapatkan berat badan normal biar nda dikejar anjing dan dikira tulang.

Jalan-jalan dan menemukan daun maple kering

Hanya saja saya benci dingin yang menusuk. Matahari terbit tapi hawa dingin tetap saja sampai ke tulang. Anehnya adalah para bule-bule itu masih saja memakai tank top dan celana pendek. Nda rematik tuh? Matahari terbit pukul 8 pagi dan terbenam 8 malam. Jam biologisku agak susah menyesuaikan kondisi tersebut. Ara pun demikian. Sekarang jika tidur sore, ia sudah bobo sampai jam 6 pagi. Saat suasana masih seperti jam 4 subuh.

But Overall, saya menyukai kampung Athens. Saya jadi rajin menumpuk baju untuk dicuci. Soalnya cuci dan keringkan pake mesin. Nda perlu sibuk ulur tali jemuran di dalam kamar atau lari-lari ambil cucian kalo hujan seperti di Bengo. Kak Yusran pun tiba-tiba berubah menjadi orang yang begitu rajin cuci piring dan membersihkan kamar mandi. Hal yang sangat jarang ia lakukan kala di Indonesia. Mungkin karena aturan yang tak tertulis untuk tetap menjaga kebersihan dapur dan kamar mandi yang tetap kering.

Kami berumah di Apartemen 116 Riverpark, Athens,Ohio. Jika berkenang, datanglah berkunjung. Selalu ada jus jeruk untukmu. (*)


Riverpark, Athens, 10 September 2012 (23.50 pm)


Comments

  1. Semua penantian itu berbalas sudah. Aaah, fotokan saya apapun! Saya iri denganmu.

    ReplyDelete
  2. ^^ iya Senang!!!!!nanti juga paman beruang akan traveling ke LN juga. Trust me.

    ReplyDelete
  3. Anonymous9/13/2012

    river park itu mana nya sudiang y?? *pura2lupaArasdhtdkdiINA*

    _ahjummashanty_

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Intimate Lover

sumber foto : www.amazon.com Apa yang akan kamu lakukan jika bertemu Mr. Rightman sesaat sebelum kamu menikah? Ms. Girl, perempuan yang telah bertunangan bertemu dengan Mr. Boy disuatu hari di dalam lift. Hanya mereka berdua di dalam lift yang meluncur turun dari lantai 20. "Jika tidak ada orang yang bersama kita dilift ini hingga lantai dasar, maka aku akan mentraktirmu minum"kata pria itu. Sayang, sang wanita memilih menginterupsi lift tersebut. Berhenti satu lantai sebelum lantai tujuan mereka dan memilih pergi. Tapi gerak bumi mendekatkan mereka. Tak berselang waktu mereka kembalib bertemu dan saling bercakap. Tak bertukar nama, memilih menjadi orang asing bagi masing-masing. Bertemu, berkenalan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Menyerahkan pada semesta kapan mereka hendak berpisah. Namun, ketika semesta mengharuskan mereka berpisah, dua orang tersebut telah saling jatuh cinta. Seberapa pun mereka berusaha berpisah, hati mereka tetap saling ...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...