Skip to main content

Resensi Sesat Bourne Legacy

Bourne Legacy akhirnya tayang di XXI di siang hari. Tidak lagi midnight. Di Makassar, film ini bahkan belum masuk ke bioskop. Saya dan Ara sedang di Jakarta sekarang. Tepatnya di Jakarta Selatan. Ragunan,tetanggaan sama kebun binatang. Dan juga Mall keren bernama Pejaten Village. Karena bete di kostnya kak Ismet, saya memutuskan untuk nonton film bersama Ara. Sekalian nunggu Alim, sepupu saya, yang janjian sore ini untuk bertemu.

Tak sempat makan siang dan hanya berbekal popcorn caramel, roti coklat, dan air mineral saya menonton Bourne Legacy. Saya meniatkan diri untuk berfoto di depan poster filmnya. Berhasil meminta di foto sama mbak-mbak tiket depan pintu bioskop, sayangnya tidak maksimal karena managernya tiba-tiba datang.

Ara sempat agak sedikit rewel di awal film. Menggeliat-geliat dan bersuara-suara. Sudah hampir kubereskan semua barangkan dan meninggalkan bioskop. Untungnya dia tertidur saat saya nenen. Saya sempat tak mengerti filmnya. Bahkan main storynya saya nda ngerti. Berhubung karena Ara sedikit sibuk dan rewel. Saya harus menenangkannya. Sepanjang film saya menyusuinya. Sampai pegel. Badan serasa soak karena nda tak berganti posisi. Bahkan saya agak gemes menanti kapan filmnya selesai. Berharap Ara tidak bangun dan menangis. Sound film ini cukup ribut. Ara sempat terbangun di tengah film. Saat saya sudah dapat feel dari filmnya. Untungnya ia kembali bobo dan bangun sampai filmnya selesai.

Bourne Legacy

Film ini bercerita tentang sebuah upaya untuk membunuh para anggota sebuah program yang dibuat oleh CIA. Anggota-anggota yang menjadi kelinci percobaan terhadap obat-obatan. Entah obat apa. Saya nda ngerti sama sekali.wkwkwkwkwkwk. Intinya si Aaron (Jeremy Renner, yang main sebagai si "pemanah" di film the Avengers) harus bertahan hidup dan mencari obat untuk dirinya. Dia mencari Stephanie Snyder (Rachel Weisz), dokter yang terlibat pada program tersebut. Semua anggoata agen telah terbunuh. Ilmuwan-ilmuwan program ini dibunuh. Maka Aaron dan Snyder berusaha untuk melarikan diri dari kejaran CIA yang dipimpin oleh Edward Norton.

Film ini panjang, mungkin karena saya berharap dia cepat selesai. Ribut dengan begitu banyak action, karena berhasil membangunkan Ara. Bersetting banyak tempat hingga puncaknya di Manila, Philipina. Saya berpikir mengapa tidak di Indonesia saja yang menjadi pusat pembuatan obat-obatnya. Secara Indonesia pernah menjadi pabrik pembuatan narkotika terbesar. Baik, mungkin saya salah fokus. Satu kerjasama dengan CIA, satunya lagi sebuah kejahatan besar.

Oke, kembali ke film Bourne Legacy. Saya masih berandai-andai, film ini dibuat juga di Indonesia. Pasti adegan kejar-kejarannya agak susah dan tidak bergerak. Secara Jakarta itu macet. Nda mungkin si Aaron bergerak lincah dengan motornya kejar-kejar dengan agen dari Bangkok yang akan membunuhnya. Kalo misalnya di Indonesia, saya yakin pemeran Maddog lah yang paling pantas memerankan agen pembunuh dari Bangkok itu. Kalo Iko Uwais, dia terlalu cakep untuk itu.

Adegan di Manila itu yang menjadi pusat perhatianku. Mungkin karena puncak dari film kali ya. Tiga puluh menit terakhir yang cukup keren menurutku. Karena ditengah-tengah film, saya sukses tertidur saking bosannya. Saya mempertanyakan mengapa Rachel Weisz yang tidak pernah naik motor sebelumnya begitu lihai di boncengan Jeremy Renner. Kalo Jeremy Renner yang menanyakan pada saya, "kamu pernah naik motor" saya akan jawab "iya". Tapi pasti tetap saja parno dengan adegan mepet-mepet diantar mobil, beratraksi, hingga hampir jatuh dari motor. Serta harus melakukan upaya membuka helm dan melemparkan helm ke agen Bangkok itu.

Tapi si Jeremy Renner itu loh, tetap aja keren waktu membonceng si Rachel. Masih sempat-sempatnya pake kacamata trus kejar-kejaran di jalanan Manila yang padat. Dan kacamatanya nda lepas-lepas. Cool!!!! Coba tukang ojek di Indonesia secakep itu ya. Saya pasti betah dibonceng. Menurutku endingnya tidak dramatis setelah lelah berkejar-kejaran dengan motor dan terjatuh. Saya mungkin mengharapkan sebuah aksi yang lain. Tidak sekedar mereka menyewa perahu dan berlayar ke pulau-pulau cantik di Pilipina.Hehehehe.

Demikianlah resensi sesat saya menonton Bourne Legacy. Untungnya, Ara kali ini bisa kembali bekerja sama. Mungkin, pilihan paling pas buat nonton dan membawa Ara adalah sore menuju malam. Saat waktu bobonya.Rachel Weisz di film ini bikin saya jatuh cinta. Sekian(*)

29 agustus 2012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...