Skip to main content

Jakarta, 06.40 Pagi

Setengah badanku terasa pegal. Kipas angin berputar di kecepatan medium. Ara sudah bangun. Bermain-main dengan sebungkus popmie sambil menonton spongebob. Saya penasaran apa yang ada dalam kepalanya. Apakah ia tahu perjalanan ini? Hari ini dia akan menempuh perjalanan pesawatnya yang paling jauh selama ini. Destinasi Amerika. Menuju dirimu. Bertemu denganmu.

Perjalanan ini rasanya menjadi puncak dari perjalanan bertemu denganmu. Setahun dua hari lalu, kamu pergi kuliah sementara dia masih memerah. Hari ini ia sudah setahun dua hari. Mampu merespon dunia di luarnya. Tertawa, menangis, merajuk, menari, bertepuk tangan. Semalam I berdiri bertumpu pada kakinya begitu lama. Full konsentrasi tanpa tawa membahana. Ia telah belajar bagaimana untuk fokus. Tak lama lagi ia akan berjalan. Ia hanya menunggu menginjakkan kaki di Ohio. Seperti yang selalu aku bilang, Ohio adalah tanah pertama yang akan merekam jejak kaki kecilnya. Ia mungkin tak pernah tahu bahwa 4 september ini memiliki arti penting. Ia, kamu, dan saya menuju pada sebuah titik pertemuan.

Jika ini adalah sebuah bab buku, maka ini sebuah cerita klimaks. Separuh tubuhku ingin manja untuk beristirahat, tapi sepenuh hatiku berusaha menyelesaikan perjalanan ini. Hingga bertemu dirimu.(*)

Ragunan,04092012
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Mbak Dwi dan Ara, sungguh panjang perjalanan menuju pertemuan itu ya. Benar-benar ibu yang hebat dalam perjalanan jauh bersama balita, kopor, ransel dan stroler..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dapat Kiriman Moneygram

Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan kiriman uang dari luar negeri. Sedikit norak dan kampungan sih. Tapi tak ada salahnya membaginya di sini. Setelah saya googling di internet kurang yang mau berbagi pengalaman tentang transferan luar negerinya. Nah, karena Kak Yusran yang bersekolah di Amerika berniat mengirimi saya uang buat tiket ke Bau-Bau, maka dia akhirnya mengirimkan uang. Dalam bentuk dollar lewat jasa layanan Moneygram yang banyak tersedia di supermarket di Amerika. Moneygram sama seperti Western Union. Tapi Western Union lebih merakyat. Mereka bekerja sama dengan kantor Pegadaian dan kantor pos. Sehingga di kampungku pun ada fasilitas Western Union (tapi saya belum tahu berfungsi atau tidak). Moneygram sendiri setahu saya hanya bekerja sama dengan beberapa bank. Saya belum pernah tahu kalo Moneygram juga sudah bekerja sama dengan kantor pos, meskipun informasi dari teman-teman di twitter mengatakan demikian. Jasa layanan pengiriman uang macam Moneygram dan Western

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

June, I Wont Remember

Ada yang ironi membaca judul yang kubuat di atas. Mengapa? Karena dua tahun lalu saya mengumpulkan cerpen-cerpen dan prosaku dalam satu buku yang kuberi judul "June, I Remember".  June, you come. As usual. Once in a year. Setia seperti matahari pagi yang terbit. Sayangnya, Juni kali ini tidak begitu kunantikan. Ada satu, dua dan beberapa alasan kenapa saya tidak begitu senang dengan Juni. Ini hanyalah pendapat pribadi dan hanyalah pada tahun ini.  Kenangan dan ingatan akan bulan juni di masa silam terlalu romantis di kepalaku. Membulat dalam ruang kosong hampa dan beterbangan di sana. Kemudian Juni tahun ini seperti chaos yang meluluhlantakkan  ruang kosong itu. Angan membuyar, debu kenangan mengabut. Namun, sekalipun demikian kenangan-kenangan itu melekat samar di benakku. Karenanya Juni tahun ini datang membawa hawa tak menyenangkan. Saya perlu berlari. Chaos pastinya tak mampu terelakkan namun pergi adalah langkah paling kongkret untuk meminimalisir kesakitan. Maka, Juni,