Skip to main content

Wajah-Wajah Ara

Kemarin, kau kujadikan sebagai objek mainanku. Entah kenapa tiba-tiba ide itu datang. Memotretmu dengan bantal doraemonmu lengkap dengan pakaian perempuan. Saya agak malam memakaikanmu baju cewek karena sedikit lebih ribet. Masuknya harus lewat kepala dan agak repot jika kamu pipis dan mengganti celanamu. Jika pipis artinya satu baju bakal ditanggalkan karena basah. Jadi saya lebih suka memakaikanmu baju bayimu yang sedikit sudah kekecilan hanya karena baju itu kancing depan. Kamu tampak seperti cowok dengan baju itu. Tapi tak apalah. Bukankah kamu belum mampu memprotes apapun yang saya kenakan di badanmu, jadi terimalah dulu apa adanya.

Kemarin mungkin karena sedikit bosan, tak ada ide, serta lagi bete karena draf tulisanku buat blog hilang maka saya lebih menikmati untuk memotretmu dengan baju biru yang ayahmu dan aku beli saat kamu masih umur 7 bulan dalam kandungan. Serta baju yang diberikan kakak Khanza karena kekecilan buatnya. Jadilah kemarin kamu menjadi model dadakan buatku. Agak susah mencari pencahayaan yang baik di kamar. Tapi untungnya saya sedikit cerdik menggunakan kasur bayimu dan meletakkannya di bawah jendela yang terang. Dan viola.. Mama berhasil mendapatkan banyak mimik wajahmu :D
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Ara menggemaskan sekali.... ^_^ terutama ekspresi wajah yang urutan keempat dari atas kak. ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesatria Putih dan Peri Biru

Di sebuah zaman, di negeri antah berantah tersebutlah sebuah kerajaan bernama Koin Emas. Di kerajaan ini semua rakyat rajin bekerja dan pandai menabung. Setiap koin yang dihasilkan dari bekerja setiap harinya disisihkan untuk ditabung untuk masa depan. Sang raja memiliki tempat penyimpanan khusus untuk setiap koin yang disisihkan rakyatnya. Namun terdapat satu koin pusaka yang telah turun temurun diwariskan oleh raja-raja terdahulu. Koin itu diyakini drachma asli dari Dewa yang diturunkan khusus dari langit dan diwariskan untuk menjaga kesejahteraan kerajaan Koin Emas. Koin pusaka tersebut menjadi pelindung kerajaan Koin Emas. Jika koin itu hilang diramalkan kesejahteraan di kerajaan Koin Emas akan berubah menjadi kesengsaraan. Koin itu pun dinilai memiliki khasiat mampu member kekuatan dan kekuasaan bagi yang memilikinya. Raja begitu menjaga pusaka tersebut. Ia takut jika koin pusaka itu hilang atau dicuri. Hingga suatu hari kedamaian di kerajaan itu terganggu. Seekor Naga Merah m...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!!

Di mimpiku Irfan Bachdim pake jaket coklat :) Irfan Bachdim Teman SMP Aku loh!!!! Kok bisa? Ini sebabnya... Siang ini mimpiku begitu ajaib. Aku bermimpi menonton laga Persema dan PSM di stadion Mattoanging. Alasannya siapa lagi kalo bukan Irfan Bachdim. Hahahahahahaha. Disaat itu jelas-jelas aku mendukung Persema. Bukan PSM. Bahkan baju yang kupakai pun adalah seragam Persema. Yang mengejutkan dari mimpi adalah saat aku memperhatikan pemain-pemain   Persema lebih jelas untuk mencari sosok Irfan Bachdim, sosok yang kucari itu bahkan menghampiriku. Berbicara padaku dari pinggir lapangan “Dwi, u’re beautiful”. Sontak saja terkejut. Dimana dia bisa mengenal namaku. “How do u know me” tanyaku.  “ I know you, Ani” katanya. Hei, bahkan nama kecilku pun ia tahu. Aku terkejut. Wow, apa dia menguntitku. Sampai membaca semua isi blogku. Hanya teman-teman SD dan SMP yang tahu nama kecilku. Saat SMA aku tak lagi dipanggil dengan nama Ani. Dan k...