Skip to main content

Pawang Hujan

Ma,masih kuingat waktu aku kecil ketika padi telah dipanen dan butuh terik matahari untuk mengeringkannya kamu selalu melakukan ritual itu. Di dapur yang masih menggunakan kayu bakar yang di atasnya ada jejaring besi yang kuat untuk menyimpan segala jenis ikan kering untuk diasapi. Di jejaring besi itu kamu akan menangkupkan timba. Posisinya terbalik. Tidak menengadah. Ritual bugis bernama "ma'nini bosi". Ritual penghalang hujan. Agar hujan tidak turun dan padi-padi yang telah menjadi gabah cepat kering. Menandai satu musim tanam telah selesai.

Kamu selalu berhasil menghalangi hujan. Sesuai hari yang kamu minta. Meski juga kadang hujan selalu mencuri waktu untuk turun di sela-sela hari yang kamu minta. Banyak yang datang padamu hanya sekedar meminta agar hujan tidak turun beberapa hari semisalnya bagi orang-orang yang akan mengadakan pesta pernikahan. Kamu selalu berkata, bukan pada ritual menyimpan timba itu sebenarnya, tapi pada kekuatan doa kepada Tuhan. Itu katamu pada tiap orang yang datang padamu. Aku lantas memberimu julukan sebagai pawang hujan. Julukan yang selalu aku dan kakak-kakakku sering gunakan untuk bercanda padamu. Dan kamu tak pernah keberatan dengan julukan itu. Kamu malah tertawa. Menegaskan kerut-kerut diujung matamu. Mata yang selalu tersenyum.

Ritual itu mungkin tidak sakral. Karena setelahnya timba hijau yang telah berubah warna menjadi hitam, bau plastiknya sudah berganti dengan bau asap yang menyengat akhirnya berakhir di dalam gentong penampung air. Kembali pada fungsi aslinya. Penimba air. Dan masih saja jika etta yang kerja di sawah butuh terik matahari, kamu masih mampu menghalau hujan.

Ma, aku tak pernah benar-benar menyukai hujan. Titik hujan selalu menimbulkan rasa aneh di hati. Mengkelabukan awan dan menularkannya pada jiwa. Dingin merasuk tak cuma tubuh, tapi sampai ke tulang. Rasa yang akhirnya kudiagnosa sebagai rindu. Hujan selalu mampu mengundang rindu yang serupa sembilu. Menggores hati. Pada titik paling krusial ia berubah menjadi belati dan menusuk dari belakang. Rindu selalu hadir pada setiap sela yang ditimbulkan jarak. Rindu menjadi atmosfer di antara spasi. Spasi-spasi yang menjurang. Dan hujan membuatnya tambah menganga.

Aku masih ingat ketika kamu sakit di ruang gawat darurat. Aku menungguimu di luar. Namun tiba-tiba ada rindu yang tiba-tiba menyusup. Membuatku bergegas mendekatimu. Saat itu kakak Ipah bertanya "kenapa masuk?". "Saya rindu mama" kataku singkat. Itulah ungkapan paling jujur yang seumur-umur pernah aku ucapkan padamu. Bukankah kita saling mencintai tanpa mengumbar kata. Aku harap kamu mendengar saat itu. Karena setelah itu aku tak pernah tahu apa kau benar-benar mendengarkan tiap rintih rinduku.

Ma, sesubuh ini hujan membasahi tanah. Aku butuh pawang hujan. Aku butuh dirimu. Ada banyak rindu yang berkabut di pelupuk mata yang hadir bersama dingin hujan pagi ini. Aku butuh untuk tetap berdiri sekalipun ia menusukku berkali-kali. Aku butuh doamu.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Comments

  1. Anonymous10/21/2011

    mom needs your prayers too, dear. Send her "Yasin" whenever you can, reading it is a gift from Allah to those who have passed away
    (emsky)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar

Mencintaimu

Aku terbangun pagi ini. Masih begitu pagi. Aku menghimpun jiwaku. Aku mengumpulkan cinta di hatiku. Kutemukan begitu banyak cinta untukmu. Aku mencintaimu.aku mencintaimu.aku mencintaimu. Bahagia bisa memilikimu. Bahagia bisa menjadi tempat kembali saat kau butuh. Bahagia bisa menjadi rumah yang hangat untukmu. Aku menemukan ceceran cerita dalam lembar-lembar catatan harianku. Yang lain dating dan pergi. Tapi dirimu selalu ada. Selalu menemani. Tempatku menangis. Tempatku merajuk. Dan tempatku bermanja dan berbagi bahagia. Aku telah membangun rumah dihatimu. Kesana lah aku pulang. Tiga hari ini kurasakan bahwa kita telah menjadi sebuah ikatan yang menyatu. Tiap tindakan haruslah berdasarkan pertimbangamu. Aku harus belajar mengalah dan tak egois. Mendengarkan penilaianmu dan tak egois ketika kita tak bersepakat. Sayap kita adalah telah menyatu. Dan kita akan terbang bersama. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu….Sangat. Hei, pagi ini aku mendengar Air Supply. Semua laguny

babel

Sebenarnya tak ada planing untuk menonton film. hanya karena kemarin arya dan kawan-kawan ke TO nonton dan tidak mengajakku. Dan kemudian menceritakan film 300 yang ditontonnya. Terlepas dari itu, sudah lama aku tak pernah ke bioskop. Terkahir mungkin sam kyusran nonton denias 2 november tahun lalu. (waa…lumayan lama). Dan juga sudah lama tak pernah betul-betul jalan sama azmi dan spice yang lain J Sebenarnya banyak halangan yang membuat kaimi hampir tak jadi nonton. Kesal sama k riza, demo yang membuat mobil harus mutar sampe film 300 yang ingin ditonton saudah tidak ada lagi di sepanduk depan mall ratu indah. Nagabonar jadi dua, TMNT, babel, dan blood diamond menjadi pilihan. Agak ragu juga mo nonton yang mana pasalnya selera film kami rata-rata berbeda. Awalnya kami hampir pisah studio. Aku dan echy mo nonton babel atas pertimbangan sudah lama memang pengen nonton. (sebenarnya film ini udah lama aku tunggu, tapi kemudian gaungnya pun di ganti oleh nagabonar dan 300). Serta pem