Skip to main content

Postcard From China

Kartu pos dari China
Selama ini saya hanya mengirim kartu pos dan kartu ucapan lainnya. Seperti yang sering saya bilang, rasanya begitu mengasikkan. Proses-prosesnya begitu saya nikmati. Sejauh ini perasaan exciting itu yang saya rasakan. Bagaimana dengan menerima kartu pos?

Akhirnya dua hari lalu saya merasakan exciting yang sama ketika menerima kartu pos. Kartu pos random dari cina. Bertuliskan namaku dengan alamat lengkap apartemen Riverpark. Sore itu saya sedikit memaksa suami untuk mengambil surat-surat di mailbox yang entah beberapa hari tidak kami ambil. Dia sedikit bersungut-sungut saat saya memintanya mengosongkan kotak pos itu. Entah kenapa saya juga sedikit memaksanya untuk mengambil surat-surat. Mungkin seperti radar dari bawah alam sadar yang memancarkan sinyal bahwa postcard pertama untukku berhasil tiba di mailbox nomor 116.

Hanya sehelai kartu pos saja, tapi saya merasakan hatiku hangat dan senyumku begitu lebar. Ada orang lain di belahan bumi sana mengirimkan kartu pos untukku. Kartu pos itu berasal dari Shufan, gadis China belia yang masih duduk di sekolan menengah atas. Kami bergabung di Postcrossing.com web yang mengkhususkan diri untuk memberikan ruang kepada orang-orang yang ingin berkirim kartu pos. Kami sama-sama Newbie, sayangnya saya belum mengisi lengkap biodataku di postcrossing.com.
Isi kartu posnya

Kartu posnya bergambar Hanfu, baju china berbahan sutra. Mirip kimono jepang. Ada dua perangko bergambar tulisan china dan gambar bunga dengan keterangan tulisan China. Tulisannya pendek. Sekedar ucapan hai dan basa basi soal amerika. Ditambah satu pesan untuk melengkapi profil di web postcrossing. Hahahaha....so far profiku hanya diisi oleh alamat rumah dan gambar diri tanpa kalimat-kalimat penjelas. Bukan nda mau nulis, cuma saya belum menemukan kata-kata yang pas untuk menjelaskan siapa saya dalam format bahasa Inggris. Sepertinya saya harus melengkapi biodata saya.

Anyway, saya senang dapat postcard dari China ini. Saya harus mengirim lagi agar menerima lebih banyak lagi. Kartu pos ini bakal saya pake sebagai pesyaratan untuk menjadi member di perpustakaan Athens :D.(*)

Comments

  1. Kartu åosnya bagus ya desainnya. Jadi makin semangat pingin bikin kartu pos desain sediri nih.. Huhuhu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga mau bkin kartu pos sendiri tp nda tau motret dan ngedit :D. Eh, kemarin kayaknya saya ngajak berkirim kartu pos y :D. MInta alamatmu dong.

      Delete
  2. huhuhu, jadi ingat tahun lalu saya mendaftar di Postcrossing tapi belum jadi mengirim sampai sekarang T.T

    ReplyDelete
  3. Araaa tante mau kirim juga Araaa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tips Memilih Majalah Anak Untuk Buah Hati

Menanamkan hobby membaca pada anak perlu dilakukan sejak dini. Kebiasaan membaca haruslah dimulai dari orang tua. Memberi akses pada buku-buku bacaannya salah satu langkah penting. Namun, membacakan cerita dan mendapatkan perhatian anak-anak merupakan tantangan tersendiri.  Ara dan Buku Bacaannya Saya mengalaminya sendiri. Ara (3 tahun) cukup gampang untuk bosan. Memintanya fokus mendengarkan kala saya membacakannya buku cukup susah. Pada waktu-waktu tertentu ketika dia menemukan buku yang menarik perhatiannya, dia dengan sukarela memintaku mengulangnya berkali-kali. Namun, ketika saya membacakannya buku yang tidak menarik minatnya, dia memilih bermain atau sibuk bercerita sampai saya berhenti membaca. Untuk menarik minatnya akan buku, setiap kali ke toko buku saya membiarkannya memilih buku apa yang ingin dia beli. Kebanyakan pilihannya ada buku cerita dengan karakter favoritnya, Hello Kitty. Untuk buku anak- anak pilihanku, syaratnya adalah ceritanya pendek, kalimatnya mudah ia paham

Tentang Etta

Aku mungkin terlalu sering bercerita tentang ibu. Ketika ia masih hidup hingga ia telah pulang ke tanah kembali aku selalu mampu menceritakannya dengan fasih. Ia mungkin bahasa terindah yang Tuhan titipkan dalam wujud pada tiap manusia. Tapi izinkan kali ini aku bercerita tentang bapak. Pria terdekat yang selalu ada mengisi tiap halaman buku hidupku.Pria yang akrab kusapa dengan panggilan Etta, panggilan ayah pada adat bugis bangsawan. Kami tak begitu dekat. Mungkin karena perbedaan jenis kelamin sehingga kami taklah sedekat seperti hubungan ibu dangan anak perempuannya. Mungkin juga karena ia mendidikku layaknya didikan keluarga bugis kuno yang membuat jarak antara Bapak dan anaknya. Bapak selalu mengambil peran sebagai kepala keluarga. Pemegang keputusan tertinggi dalam keluarga. Berperan mencari nafkah untuk keluarga. Meski Mama dan Ettaku PNS guru, tapi mereka tetap bertani. Menggarap sawah, menanam padi, dan berkebun. Mungkin karena mereka dibesarkan dengan budaya bertani dan

Misteri Sepatu Menggantung di Kabel Listrik

Sumber : Athens News Sepasang sepatu menggantung lunglai di tiang listrik. kabel listrik tempatnya bergantung kokoh tak ingin melepaskan sepatu itu menghujam bumi. Pertama kali tiba di Athens, saya cukup heran dengan sepatu-sepatu yang tergantung di kabel-kabel listrik itu. Kutanya ke seorang teman bule tapi ia tak memberi jawaban yang memuaskan. Kupikir sepatu-sepatu itu dilempar begitu saja karena sudah dirusak atau tidak dipakai. Atau asumsiku yang lain adalah sepatu itu milih olahragawan yang berhenti dari profesi dan memilh menggantung sepatu. seperti pemain sepakbola. Tapi sepertinya asumsi olahragawan itu tidak benar, karena sepatu-sepatu yang menggantung di tiang listrik cukup mudah ditemukan. Jalan-jalanlah di seputaran Athens dan kau akan mendapati sepatu-sepatu menggantung di tiang listrik.  Uniknya sepatu yang digantung itu hanyalah sepatu-sepatu kets. Fenomena ini disebut Shoefiti dan terjadi diberbagai tempat di Amerika. Nyatanya bukan hanya saya saja yang penasar