Skip to main content

Monk, Si Detektif Lucu

Monk (sumber : google)
Baru kali ini saya menghabiskan serial televisi delapan season dengan niat yang begitu kuat yang berhasil saya selesaikan beberapa saat lalu. Serial ini berhasil menyita satu bulan perhatian saya. mengakrabkan saya dengan tempat tidur dan rela begadang lebih lama di tengah malam. Monk, serial detektif polisi kota San Fransisco, Amerika Serikat. Aktornya tidak secakep Robert Downey Jr yang memerankan film Sherlock Holmes. Pemerannya adalah Tony Shalhoub yang juga produser serial ini. Tua dan sangat jauh dari kreteria cakep.

Adrian Monk adalah seorang detektif polisi San Fransisco non aktif yang menderita nervous breakdown (depresi) ketika istrinya Trudy Monk tewas dalam bom mobil. Di musim pertamanya cerita Monk bergulir 8 tahun setelah kejadian pembunuhan istrinya. Monk memiliki sederet phobia yang aneh. Ketinggian, laba-laba, tempat sempit, bahkan susu. Ia juga takut pada kondisi kotor. Ia selalu membersihkan tangannya setiap bersalaman dengan orang lain. "Wipe, wipe,wipe" salah satu dialog yang paling sering diucapkan.

Ia sangat mengidolakan cairan pembersih, vacum cleaner, dan tisu. Selain itu ia tidak menyukai makanan yang bercampur. Sedapat mungkin akan ia pisah-pisahkan di piring yang berlainan sehingga tidak saling bersentuhan. Ia pun menyukai makanan berbentuk persegi. Roti, pancake, bahkan es balok. Ia juga angka-angka genap dan utuh. 10, 20, dan seterus. Ada episode dimana ia memberikan uangnya ke nasabah bank agak nominal yang mereka tabung atau tarik pas. tidak berlebih atau tidak kurang. Juga ketika ia di denda 990.999 dollar ia meminta untuk dicukupkan 1 juta dollar.

Mr. Monk adalah tipe orang perfeksionis, egois, kadang tidak tahu diri, dan senang ikut campur. Tapi ada sisi dimana ia adalah sosok yang begitu penyayang dan penuh kasih. Tapi karena tingkahnya yang sedikit agak aneh (tak ingin berjabat tangan, suka melap tangan, tidak suka pada bentuk yang tidak teratur) maka ia tidak memiliki teman. Hanya orang-orang yang mengenalnya dengan baik yang bisa memahaminya.

Di serial ini Monk ditemani oleh kawan-kawannya. Sharona Flemming, perawatnya yang cantik dan seksi, yang menjadi asistennya tapi hanya sampai season 4 dan selanjutnya diganti oleh Natalie Teeger yang menjadi asistennya hingga season delapan. Natalie adalah perempuan cantik yang memiliki satu anak perempuan. Berkenalan dengan Monk saat Monk membantunya menyelesaikan sebuah kasus. Jika Sharona seksi, maka Natalie adalah tipe cewek calm dan elegan.

Monk juga berkawan dengan Capt. Leland Stottlemeyer, polisi San Fransisco, yang juga temannya di kepolisian.  Di awal season Leland selalu iri bagaimana Monk menyelesaikan kasus-kasus. Tapi di season-season berikutnya Leland bekerja sama dengan baik dengan Monk. Letnan Randy Disher, polisi yang selalu menjadi tokoh oon yang sangat suka ngeband meski tak ada yang menyukai lagu-lagunya. Disher adalah favoritku. Karena paling suka ngomong nda nyambung meski tetap berusaha cool.

Ada juga dr. Kroger dan dr. Bell. Keduanya adalah psikolog Monk. Kroger menemani Monk hingga season 6-7, tapi pemainnya meninggal karena serangan jantung sehingga digantikan oleh dr. Bell. Selain itu ada Benj anak dari Sharona, tapi hanya tampil di season saat Sharona masih ada. Dan Julie, anak dari Natalie yang bertumbuh seiring serial Monk.

Ada 8 season dengan 16 episode setiap seasonnnya. 43 menit per episode. Dua season pertama saya nonton di Bone, 6 season berikutnya saya nonton di Netflix, layanan film online dengan tarif 7 dollar per bulan. Episode favoritku adalah saat Monk bertemu dengan pengacara yang tidak bisa ia kalahkan dengan bukti-bukti yang ia serahkan karena caranya yang dominan. Dan juga dua episode terakhir yang begitu mengharukan.

Pada akhirnya Monk berhasil tahu siapa pembunuh istrinya dan menyelesaikan kasus tersebut. Ia juga berhasil menghadapi semua depresinya. Pada akhirnya ia menemukan kenyataan pahit yang mengantarkannya pada kedamaian dan penerimaan penuh terhadapa diri dan hidupnya.

I luv this serial. Nda nyesel saya menontonnya hampir sebulan. Beberapa kalimat khasnya adalah Here's the thing, Here's what Happened,  I solved the case (dengan senyum ala Monk), U Thank me later, dan wipe,wipe,wipe.

Akhirnya saya tidak penasaran lagi dengan serial Monk meski harus bersedih karena tidak tahu mau nonton serial apa lagi. Ada saran? (*)

Comments

  1. Anonymous10/15/2012

    Sudah nonton The Walking Dead? Tentang sekelompok manusia yang bertahan hidup dari serangan zombie. Minggu depan masuk seasson 3.

    ReplyDelete
  2. belum nonton :D...sekarang lagi ntn serial sherlock holmes. thank u buat sarannya, akan masuk ke daftar tontonanku. btw, tinggalkan alamat email yang bisa dikontak y, soalnya kalo anonymous g bisa dilacak.heheheehehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seketika Ke Sukabumi

twit ekspektasi vs twit realita Setelah kelelahan karena hampir seharian di Mal sehabis nonton Dr.Dolittle pada hari rabu, dengan santai saya mencuitkan kalimat di Twitter "karena udah ke mal hari Rabu. Weekend nanti kita berenang saja di kolam dekat rumah”. Sebuah perencanaan akhir pekan yang sehat dan tidak butuh banyak biaya. Saya sudah membayangkan setelah berenang saya melakukan ritual rebahan depan TV yang menayangkan serial Korea sambil tangan skrol-skrol gawai membaca utasan cerita yang ga ada manfaatnya.  Sebuah perencanaan unfaedah yang menggiurkan. Tiba-tiba Kamis malam suami ngajakin ke Taman Safari liat gajah pas akhir pekan. Mau ngasih liat ke Anna yang udah mulai kegirangan liat binatang-binatang aneka rupa. Terlebih lagi sehari sebelumnya kami menonton film Dr.Dolittle yang bercerita tentang dokter yang bisa memahami bahasa hewan. Sekalian  nginap di hotel berfasilitas kolam air panas. Hmmm. Saya agak malas sih. Membayangkan Taman Safari yan...

Pride and Prejudice : I’m Bewitched

Tak pernah kusangka saya akan jatuh cinta pada film Pride and Prejudice. Waktu kuliah dan masa-masa belum punya anak, saya tidak pernah tergerak untuk menonton film ini. Prasangka saya terhadap film ini sudah tumbuh sejak memiliki versi Film India di tahun sebelumnya. Mungkin karena hal itu saya kemudian tidak tertarik menontonnya.   Namun karena episode-episode drama korea yang aku nonton udah habis, ditambah kebosanan pada topik medsos yang masih heboh dengan pilpres, dan juga pengaruh hari valentine yang menyebabkan algoritma lapak streaming merekomendasi film-film romantis menjadi sebab akhirnya saya menonton film ini Semuanya berawal dari ketidaksengajaan menonton Atonement yang diperankan oleh Kiera Knightley. Film ini cukup bagus, meski di tengah jalan saya udah kena spoiler via wikipedia dan rada senewen dengan endingnya. Tapi kecantikan Kiera Knightley tetap mampu membuat saya menyelesaikan film itu sampai detik terakhir. Saking senewennya dengan ending Atonement, sa...

Membaca Loversus

Kata K Zulham, teman sekantorku Chicklit itu oportunis. Chicklit adalah genre novel remaja yang menceritakan persoalan anak sekolahan dan percintaan. Tapi yang menyenangkan adalah bagaimana kau membaca dan menemukan apa yang ingin kau baca. Bagaimana kamu tersenyum bahagia di ending sebuah buku. Dan ribuan diksi baru menghingapi otak dan pikiranmu karena penyajiannya. Tak peduli jenis bacaan apa pun ia. Tak peduli ia adalah kumpulan cerpen, dongeng sebelum tidur, bacaan remaja,Chicklit, Teenlit atau novel berat yang terlalu ngejelimet. Aku mengikat kesan itu setelah menuntaskan 216 halaman buku Farah Hidayati. Loversus . Sebuah chicklit yang berfokus pada cerita tentang persahabatan dua siswa SMA yang berawal dari adegan pencarian sepatu hingga pencarian TKI dalam geografis Macau dan London. Pada awalnya saya menganggap buku Loversus ini sama dengan chicklit-chicklit yang pada umumnya hanya sekedar berdialog dan tidak memiliki kedalaman cerita. Namun aku harus mengubah pendapatku di ...